Chapter 3 : Pertemuan Kedua

1.2K 74 9
                                    

Berita kegagalan tersebut sudah menyebar dikalangan teman-teman ninja sejawatnya. Namun tak ada satupun dari mereka yang mengkonfirmasi tentang hal tersebut langsung pada mereka. Karena mereka memahami perasaan temen mereka tersebut.

Hubungan pertemanan Naruto dan Sakura dengan Sai pun kini sudah membaik. Mereka saling memahami dan mengerti tentang keadaan satu sama lain. Dan kini mereka semakin akrab, yaa meski pun Sai masih saja selalu mengolok-olok Naruto malah hal itu menjadi hobi tersendiri buatnya yang selalu bisa membuatnya senang. Permasalahan tentang 'penghianatan' yang sempat ada kini sudah hilang. Sai menjelaskan pada mereka di ruangan Hokage bagaimana dia yang memang diutus langsung oleh Danzo, alias misi rahasianya untuk mengeliminasi Sasuke. Namun urung dilaksanakannya karena mengingat bagaimana Naruto yang selalu menyebut nama Sasuke dengan sepenuh hati, begitu tulus mendekati suci. Begitu murni. Dan bagaimana Naruto begitu sangat menjaga hubungan mereka berdua begitu spesial seperti mereka tercipta memeiliki ikatan tersendiri yang tak ada yang mampu memahaminya. Karena itulah dia jadi teringat akan hubungan hangatnya dengan kakak angkatnya dahulu. Membuatnya yang beku kembali bisa merasakan 'rasa' yang telah menghilang dihatinya tertimbun kehampaan. Dia bersyukur karenanya dan berniat melihat sendiri sampai sejauh mana perjuangan Naruto demi sahabat yang dianggapnya paling berharga tersebut. Dan dia memutuskan untuk membantu Naruto bagaimana pun juga. Kini keberadaan Sai diteam 7 ini untuk menggantikan Sasuke pun sudah tidak menjadi permasalahan lagi. Karena bagi Naruto dan Sakura, posisi Sasuke akan tetap sama dihati mereka sampai kapan pun dan Sai memahami hal itu.

Suatu hari mereka mendapatkan misi kembali. Dan dalam misi tersebut mereka tanpa sengaja bertemu dengan komplotan Orochimaru yang sedang melakukan pertemuan dengan target mereka. Namun kali ini juga Sasuke tak terlihat dengan mereka. Dan mereka pun pergi menghilang begitu saja tanpa sempat bertarung malah.

Dengan kondisi yang kelelahan dan hari yang sudah semakin larut setelah menyelesaikan misi yang cukup rumit, team mereka memutuskan untuk berkemah malam ini untuk beristirahat sejenak. Menyalakan perapian dan bergiliran untuk berjaga.

"Naruto. Kamu kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya Sakura yang menyadari sikap tak biasa Naruto hari ini.
"Kurasa dia lagi PMS Sakura." ejek Sai seperti biasa.
"Yakk!! Kurang ajar lu Sai!! Gue kasih bogem mentah baru tahu rasa hah!!!" teriak Naruto mencak-mencak.
"Haisss! Sudah-sudah. Lebih baik kalian istirahat. Ingat besok pagi-pagi kita harus melanjutkan perjalanan kita untuk kembali. Malam ini kita berjaga bergiliran seperti biasa. Sekarang lebih baik aku yang mengambil giliran berjaga terlebih dulu. Aku tahu kalian lelah, sebaiknya kalian gunakan itu untuk istirahat dulu." ucap Yamato yang misi kali ini juga menggantikan Kakashi.

"Hai' sensei... " ucap mereka serentak.

*Hai' = dalam bahasa jepang artinya ya/yes.

"Naruto.. " panggil Sakura lagi saat Naruto bersiap berbaring.
"Hai'?" jawabnya.
"Apa kamu benar tak apa-apa?" tanya Sakura kawatir dan ingin memastikan lagi.
"Omg Sakura.. Tenang aja, aku gapapa kok, santuy ajah.. hehehe.." jawabnya cengengesan seperti biasa.
"Hahh.. Ya sudahlah. Tapi kalau memang kamu merasa tubuhnya tak baik tolong jangan sungkan memberitahuku. Biarkan aku memeriksa keadaan tubuhmu. 'Key?" ucap Sakura penuh perhatian. Bagaimanapun naruto adalah sahabatnya. Dia tak ingin terjadi apa-apa terhadapnya.
"Okyu~ siap kapten!" jawabnya semangat.

Yaa. Hari ini Naruto memang bertingkah sedikit tak biasa. Dia lebih agak pendiam. Seorang Naruto yang hiperaktif dan berisik tiba-tiba senyap dan sedikit tenang memang menjadi tanda tanya. Meski dia sedikitnya masih bersikap norak namun itupun seperti dipaksakan. Kejahilan dan olokan yang Sai lontarkan tak begitu mendapat respon seperti yang seharusnya seorang Uzumaki Naruto lakukan. Semua teamnya menyadari itu namun hanya Sakura yang mengutarakan. Karena mereka menyadari bahwa Naruto menutupi sikapnya. Dan itu pertanda dia tak mau membaginya dengan mereka. Karena sebenarnya mereka sudah memiliki asumsi praduga yang sama mengenai alasan dari sikap 'ketidakbiasanya' Naruto ini. Yakni ada hubungannya dengan pertemuan mereka dengan Orochimaru tadi dalam misi mereka. Yang pastinya kalian sudah tahu dengan pasti dan sangat jelas itu berkaitan menjurus kepada 'siapa'?! Makanya merekapun membiarkannya selama mereka merasa itu tak membahayakannya. Mereka menghargai mungkin memang Naruto butuh privasi.

Backstreet ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang