8.Heart

23 9 0
                                    

Happy Reading,,

"Eh tunggu"Alana menengok karena ia tahu siapa pemilik suara itu.

"Kak Boy, kenapa ?"tanya Alana gugup.

"Ada yang mau gue omongin sama lo sekarang"kata Boy.

Ini baru saja jam istirahat, Alana bingung, secara tiba tiba saja Boy berkata seperti itu dan entah apa yang akan dibicarakannya saat ini, Alana tidak tahu itu.

"Tapii kan kak gu guee"ucap Alana ragu dengan ajakan Boy barusan.

Dia sedang memesan makanan untuk Realita dan untuk Davin, biasanya memang Realita tapi entahlah hari ini dia ingin memesankan makanan nya untuk Realita dan Davin.

"Heh lo,"ucap Boy saat menatap seorang pria yang juga sedang memesan makanan.

"Sa saya kak ?"tanya pria itu ketakutan.

"Ya iya lah elo, sekarang lo bawain pesenan ini kesana ya !!"ujar Boy menunjuk kesembarang arah.

"I iya kak"jawab pria itu patuh.

"Ehhh yang bangku no 5 itu yaa"ujar Alana sembari tersenyum.

"Ehh iyaa"balas pria itu juga tersenyum canggung.

Seketika pria itu terpana akan kecantikan Alana, namun ia buru sadar, ingat Dimass, dia pacar kak Boy. Itu yang ada di fikirannya.

Tanpa ragu Boy langsung menarik tangan Alana menuju ke gedung serba guna di lantai paling atas sekolah itu. Ruangan tanpa penyekat dinding atau apapun itu memang sedang dalam keadaan sepi penghuni dan hanya ada mereka berdua.

"Ada apa sih kak ? Kok bawa gue kesini ?"tanya Alana.

Pasalnya dia takut jika harus berdua dengan pria yang terkenal kriminal itu, kata Realita !

"Tadi lo berangkat sekolah diantar Danzo ?"tanya Boy to the point.

"Hahh ??"respon Alana tak menyangka, ia tidak tahu kalau Boy akan berbasa basi seperti ini, ini sangatlah tidak lucu.

"Ma maksud gue yaahh gue  guee ohh ya gue temen Danzo dan gue emm gue simpati"ucap Boy.

Alana menatap Boy secepat kilat.

Arrrggghh apa ini ? Kenapa dia bisa segugup ini ditatap Alana ? Kenapa Boy kenapa ?

"Iya tadi gue berangkat bareng dia, emang kenapa ? Ohh jadiii kakak yang disuruh buat ngawasin gue ?"tanya Alana mantap.

Ngawasin ? Maksudnya ? Lagi lagi Boy berfikir Aneh pada Gadis Lemah disampingnya.

"Iya kan ? Soal nya tadi gue denger dia lagi telvonan dan gak sengaja gue denger katanya 'lo harus awasin Alana' katanya gitu, jadiii kakak ya yang disuruh ngawasin gue ?"ucap Alana menatap lurus kedepan. Sekarang dia tak setakut saat pertama bertemu dengan Boy, saat ini Boy beda, Boy tidak sedingin waktu itu.

"Emm guee"sanggah Boy, namun belum sempat Boy melanjutkan kata katanya Alana sudah menyahutnya.

"Kak gue masuk kelas dulu ya ! Udah bel"ucap Alana sambil tersenyum manis, ia buru melenggang pergi tanpa menunggu persetujuan apapun dari Boy.

"Anehh"gumam Boy.

"Alana, kayanya gue mulai misi gue dari sekarang !"ucap Boy dengan senyum devil nya.

Jam pulang sekolah sudah tiba, bel pulang pun telah berdering, Alana buru buru pulang hari ini karena dia harus membeli sesuatu di Gramedia sebelum toko itu di tutup lebih awal, hari ini sedang ada diskon besar besaran disana, Alana tak mungkin melewatkannya untuk membeli keperluan belajar nya. Dan juga ia ingin membeli Novel yang sedang booming di sana.

Laana Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang