16 b. Why you 2

15 3 0
                                    

Happy Reading,,

"Sayang, maaf ya lama! Yuk, pulang!"ujar Dava menggenggam pergelangan tangan Alana.

Meski Alana tak mengenalnya, ia akan ikut karena ia sendiri juga takut berada di tempat itu sendirian. Ck, abang sialan emang! Gerutu Alana.

Genggaman tangan itu menghilangkan amarahnya yang memuncak karena berani-beraninya memanggil nya sayang, genggaman tangan yang lembut itu membuat si empunya merasa damai dan tak mampu menolaknya, tak ingin melepaskannya.

"Disini sendiri?"tanya Dava. Pria yang telah berani menggenggam pergelangan tangannya itu adalah Dava.

Kini mereka berdua sudah berada di luar cafe dan menunggu di parkiran, Dava berharap Alana sendirian, agar Dava bisa mengantarnya pulang.

"Heyyy!"ucap Dava membuyarkan lamunan Alana dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih setia menggenggam pergelangan tangan Alana, sepertinya mereka berdua sama sama sedang berada dalam zona tidak saling sadar ?

"Ahh iya, gue sama abang gue, tau tuh di toilet ngapain, dari masuk cafe sampe ketemu buaya tadi dia belum balik juga"gerutu Alana kesal.

"Eh tapi thanks ya lo udah bantuin gue keluar dari kandang harimau tadi"tambah Alana.

"Lo kenapa?"tanya Dava dengan kening yang berkerut, kenapa Alana tiba tiba berubah jadi cerewet?

Dug, dug, dug,
"Gue kenapa sih? Jantung, berhenti loncat-loncat!"batin Alana.

"Lahh, emang gue kenapa?"tanya Alana balik. Kini sudah ada tiga orang berbeda dalam satu hari yang bertanya Alana kenapa. Apa nanti akan ada lagi thor? Entahlah-Author.

"Lo kok berubah jadi cerewet?"ucap Dava.

"Gue? Bukannyaa, ah sial ganggu aja tuh orang"Danzo tiba tiba datang.

"Woy, lo gue cariin juga, ternyata lagi asik pacaran disini, itu juga kenapa tuh tangan pegang-pegang? Pengen dipatahin?"ucap Danzo yang baru saja datang, awalnya ia berkata pada Alana, tapi diakhir kalimatnya ia tujukan untuk Dava yang masih setia menggenggam pergelangan tangan Alana.

"Abisnya lo lama"kesal Alana.

"Iya, lo tau gak? Tadi didalem dia jadi pusat perhatian, diliatin cowok-cowok bahkan disamperin gegara mereka ngira dia sendirian, mereka ngeliatin kaya lagi kelaperan aja, makanya gue bawa keluar, lo juga gak sama temen gak sama adek sendiri sukanya datang tak diundang pulang tak diantar, datang pergi sesuka hati lo, seenak jidat lo aja"ucap Dava juga ikut terbawa kekesalan Alana.

"Aaaa pangeran guehhh, perhatian bet dah"batin Alana.

"Lo kesambet apaan dah? Tibatiba jadi cerewet gini"ucap Danzo.

"Lahh, kalian saling kenal?"tanya Alana ditengah tengah keributan mulut antara pangerannya dan juga abang sialannya.

Kata kata Alana barusan membuat  cowok berusia 20 an tahun itu ternganga saat hendak membalas perkataan abangnya, begitupun dengan Danzo yang langsung membawa kabur adiknya itu dari hadapan Dava.

"Dav, gue bawa dia kerumah sakit dulu"ucap Danzo sebelum pergi, Dava pun mengerti akan situasi pada hari itu.

Chadwick hospital

"Gimana dok?"tanya Danzo.

"Ohh, tidak ada masalah yang serius, bahkan adik anda sembuh total dari amnesianya"ujar dr.Chadwick.

"Sembuh total?"tanya Danzo memastikan.

"Iya, dia sudah ingat semua kejadian masalalunya, semua sebelum dia kecelakaan beberapa bulan yang lalu"ujar dr.Chadwick.

Dr.Chadwick adalah dokter yang dulu merawat Alana saat kecelakaan, jadi Danzo dan dr.Chadwick sudah saling kenal.

"Lalu, apa dia bisa amnesia lagi dok?"

"Yaa mungkin bisa, karena bisa dikatakan dia itu sudah cacat, kepalanya yang doperasi dan mengalami amnesia , jika kepalanya sampai terbentur maka dia bisa amnesia lagi nanti, jadi pastikan dia benar benar aman dari benturan apapun"ujar dr.Chadwick

"Baiklah dok, saya permisi"ucap Danzo lalu pergi setelah dipersilahkan.

Alana sembuh? Itu artinyaaaa.

Danzo membuka pintu ruangan Alana diperiksa, dilihatnya adiknya itu srdang tiduran di brangkar rumah sakit sambil bermain handphone. Apa yang harus dilakukannya sekarang?

"Alana,  lo mau apa?"tanya Danzo.

"Wahhh dasar abang laknat, dari mana aja lo? Ngapain juga sih gue diajak kesini? Bau! Gue mau pulang ah!"gerutu Alana mengoceh banyak banyak, abangnya ini memang berlebihan,suka sekali membawa nya kerumah sakit, padahal dia sehat sehat saja.

"Emang lo udah gak pusing lagi?"tanya Danzo.

"Ya gak dong, gue kan kuat!"ucap Alana tersenyum cerah, senyum yang dirinduka  Danzo, senyum yang sudah lama hilang setelah perceraian orangtuanya.

Tersenyum cerah? Tidak, itu senyum paksaan, sebenarnya, dihatinya menepak sebuah goresan kecil yang amat mendalam dan sakit, saking kecilnya sampai tak terlihat, tapi begitu terasa. Luka perebutan dua orang anak yang berbeda jenis oleh orangtuanya, ditonton banyak orang, yang sepihak membela ibu dan sepihaknya lagi membela ayah, berseragam, meja hijau, dan tangisan. Semua itu adalah luka mendalam dihatinya yang tak terlihat, luka yang tertancap dalam sedalam dalamnya, bersarang dihatinya dan mungkin jika bisa tumbuh sudah beranak cucu, dan entah sampai kapan luka itu akan hilang.

"Kita pulang sekarang yahh!"ajak Danzo.

"Lo kenapa sih bang? Gak semangat amat, kaya orang kurang gizi"ujar Alana.

"Gue gakpapa kok, udah yuk pulang, hari ini bibi pulang dari kampung loh, lo mau minta oleh olehnya gak? Kalo gak, buat gue aja semuanya"ucap Danzo tersenyum jahil.

"Enak aja, gak bisa dong, lo kan udah punya jatah sendiri, pokoknya gue harus dapet yang lebih banyak dari lo"ujar Alana lalu pergi dengan berlari kecil keluar ruangan nya diperiksa tadi. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan bibi.

"Bibiiiiiii Alana pulaaaaaangggg yuhuuuuuu"teriak Alana ketika memasuki rumahnya.

"Kebiasaan deh, ini rumah woy bukan hutan! Pake treak treak segala, kurang kerjaan amat sih?"komentar Danzo yang baru saja sampai disamping Alana.

"Yeee suka suka, rumah rumah sapa? Mami kan? Hahah"ucap Alana tak terima.

"Dasar, gak berubah berubah lo ya! Udah gede juga kelakuan masih kaya anak kecil"

"Yeee elu juga kaleee,"

"Bodo ah gue mo masuk, bibiii oleh olehnya manaaaaa?"pekik Alana.

Haloh haloh, sebenernya ini lanjutan dari Why You? Tapii karena gak bisa di update kemarin karena kebanyakan word, yaitu 2464 makanya aku potong dan baru bisa di update lagi sekarang,, maafin author yang sibuk ini yah readers🙏🙏

Jadi gimana ? Kisah sesungguhnya baru dimulai loh, 😁 mungkin akan banyak part kalo kalian mau nunggu !😊

Oke gausah banyak banyak bacotnya, thankyou ❤

Laana Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang