10.Seseorang Paruh Baya itu Papah

25 8 0
                                    







Happy Reading,,



Prankkkkk,,

Suara benda jatuh mengagetkannya, ia mengucek ngucek matanya lalu cepat cepat kekamar mandi, setelah mencuci muka ia buru turun dari lantai dua rumah itu.

Alana masih terdiam melihat kearah dapur yang terdapat beberapa teman Danzo yang sedang bertengkar disana, mereka sedang berdebat karena piring yang pecah entah karena ulah siapa.

"Hendraaa gimana sihh ?? Ini piringnya pecah kan ? Tau rasa lo kena marah Danzoo"ucap Yoga.

"Hooh loh, tau rasa loo dimarah"sembur Baim memanasi.

"Ya gue kaga tau, elu sih gerak nggak hati hati makanya piringnya kesenggol, terus jatuh, ya ini bukan salah gue dong"bela Hendra pada dirinya sendiri.

Alana tersenyum dengan tingkah teman teman Danzo ini, mereka ini seperti anak kecil.

"Ehh udah udah tengkarnya, apaan kalian ini main tengkar tengkar dirumah orang, nanti calon istri gue kebangun kalo kalian brisik"ucap Dava menengahi.

Alana yang mendengarnya pun jadi merasakan panas dipipinya.

"Orang dia udah bangun"sahut seseorang lagi, teman Danzo juga, Ilmam.

Seketika semua mata tertuju pada Alana yang masih mengenakan baju pendek dan celana pendek yang memperlihatkan lekuk tubuh nya yang mulus.

Alana memelotot, ia malu ketika semua mata tertuju padanya.

Oh Abang, tolonglah dedekmu yang cantik ini.

"Ehh calon istri udah bangun, sini sini duduk, tungguin tuh si Yoga lagi masak buat sarapan"ucap Dava memegang kedua pundak Alana dan membawa nya ke meja makan bergabung dengan teman temannya yang lain.

Alana tersenyum kikuk, ia tidak pernah berhadapan dengan cowok yang tidak ia kenal seperti saat ini.

"Modus amat lo Dav"ujar Baim.

Ya, diantara mereka mereka, memang hanya Baim yang terlalu Over dalam mengomentari setiap perlakuan teman temannya yang lain.
Ya contohnya seperti saat ini.

"Kakak itu bisa masak yaa ?"tanya Alana menunjuk Yoga.

"Ya bisa dong bida, kan dia kuliah di jurusan tataboga, cita citanya jadi chef"jawab Baim cepat.

"Ehh namaku Alana"ucap Alana.

"Hemm iya tauk, pangeran panggil bida karena kamu kaya bidadari"ucap Baim.

"Wah wah wahhh lapangan masih lebar bro"ucap Dava tak terima. Ia berdiri dari duduknya disamping Alana.

"Hehe piss"ucap Baim menunjukkan cengiran dan dua jarinya yang membentuk V.

"Emmm kak Danzo mana ya ?"tanya Alana.

Seketika ruangan itu hening, tak ada yang berani menjawab pertanyaan Alana barusan. Mereka bingung harus menjawab apa terkait tidak adanya Danzo, saat ini Danzo memang tengah tidak ada dirumahnya, ia menyuruh teman temannya untuk menjaga adik kecilnya Alana. Danzo sedang pergi ke Bandung untuk meminta bantuan geng yang terkenal disana, geng Brave.

Kenapa ? Karena, kali ini bukan hanya geng Blackid geng Boy yang akan menjadi  musuh Danzo, tapi juga geng Saver geng M yang akan menyerangnya. Semalam kedua geng itu menantangnya secara bergantian.

Geng Blackid, geng yang sama sama besarnya dan kuatnya dengan geng Walker sebutan bagi geng Danzo dkk. Meski geng Blackid ini adalah geng terbesar dan terkuat yang sama posisinya dengan geng Danzo, tapi geng ini tidak pernah ada permusuhan sedikitpun, tidak ! Tidak juga dalam bersaing dalam menjadi geng terkuat. Mereka tidak pernah ada permusuhan.

Laana Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang