14.Lusa Itu

21 7 2
                                    

Happy Reading,,


Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu Boy, kata Alana hari ini dia sekolah, ahh dia jadi tidak sabar menunggunya, ia ingin bertemu dengan Alana walau hanya sekedar untuk menatapnya.

Boy tidak pernah merasa tidak rindu kepada gadis bernama Alana itu, dia merasa jika Alana adalah Alika, mereka sama, Alana tidak egois sama seperti Alika, Alana perhatian sama seperti Alika, Alika gadis biasa yang Boy sayang, sama seperti.. ahh tidak, ia tidak mungkin menyayangi gadis bernama Alana itu, dia sudah memiliki kekasih, Danzo.

Tapi jangan berfikir bahwa Boy dan Alika dahulu memiliki hubungan lebih, tidak, ia dan Alika hanya sahabat, tidak pernah ada niatan diantara keduanya untuk menjalin sebuah hubungan yang nantinya justru membuat mereka jadi musuh.

Itu sudah kesepakatan darinya dan juga Alika.

Dan jika saja Alika masih ada didunia ini mungkin ia akan merasa memiliki kembaran sifat tapi beda muka.

Alexa, gadis itu tidak Boy kenal sama sekali, mereka hanya pernah bertemu ketika berada di villa mereka masing masih entah berapa tahun yang lalu, dan baru kali ini dia bertemu dengan  Alexa, ya, Alexa si kembaran mukanya Alika itu sangat berbeda jauh dengan Alika, mungkin salah satu yang paling menonjol adalah Alexa manja dan terbiasa hidup glamour, kenapa ? Ya mungkin karena selama ini ia tinggal bersama orangtuanya dan terbiasa dinomorsatukan dan disatusatukan padahal ia memiliki saudari.

Saudarinya Alika ? Dia dirumah Oma hidup sederhana dan berjuang sekuat tenaga untuk hidup dan meraih cita cita, namun, cita citanya harus kandas ditengah jalan karena sakit yang ia derita.

Kali ini Boy sudah rapih dengan seragam sekolahnya yang selalu tidak dimasukkan, celana nya yang ketat rambut acak acakan entah disisir atau tidak, memakai jaket kesayangannya karena hari ini terasa sangat dingin, semalam habis hujan.

Ia mengemudikan lamborghininya dengan cepat, dan, tepat sekali, hari ini adalah sejarah dalam hidup Boy karena berangkat  30 menit lebih pagi daripada bel masuk sekolah. Ya, masih lama menunggu 30 menit.

Tapi, satu yang ia ingat, kali ini ia harus melepas gantungan Shizuka itu diatas kaca mobilnya, ia tidak mau jika tiba tiba Alexa mengancamnya seperti saat kemarin kemarin itu.

Hari ini ia harus selalu bersama Alana agar Alexa pergi menjauh dari pandangannya yang merasa ingin cepat berlalu ketika ia berhadapan dengan Alexa.

Tapi bagi berandalan sepertinya, tidak asyik jika ia harus langsung masuk kedalam kelasnya, ia memutuskan untuk menunggu Alana dikantin sekolah.

Seperti sedang menunggu pacar saja 😁😁

Tak lama ia menunggu, sebuah mobil yang ia ketahui adalah mobil sialan itu datang, mobil Alexa.

"Booooyyyyyyyyyy"pekik Alexa dari kejauhan.

"Eh ehh, kakak cantik nyamperin kakak ganteng tuh"

"Ehh mereka cocok ya"

"Alana mau dikemanain nih ?"

"Kasihan Alana"

Suara itu terdengar ditelinga Alexa, Alana? Siapa Alana ?

Ah sebodoamat, yang penting kan Alexa bahagia.

"Boooyyy aku kangen tau gakk ?? Semalem kamu kemana aja kok telvon aku dirijek ?"tanya Alexa.

"Tidur"sahutnya dingin.

Setelah merasa bahwa hawa hawa tidak senang hadir, Boy memutuskan untuk menuju kelas, namun, seorang gadis yang berjalan sendirian membuatnya menghentikan langkahnya, ia terus menatap gadis itu yang berjalan seperti pengusaha yang sedang terburu buru meeting, gadis itu sangat lah dewasa jika berjalan terburu buru seperti ini, dan sepatu pantovel yang terdengar suaranya pun menjelaskan bahwa ia benar benar dewasa.

Laana Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang