18.who you 2

12 3 0
                                    

Happy Reading,,

Boy tiba-tiba menepuk kepala Alana, ia pun tersenyum.

"Basket kali bukan bakset!"ujarnya.

"Sori, typo!"balasan Alana, kenapa ia bisa seakrab ini dengan kakak kelasnya?

Pelajaran hari ini telah usai, Alana pulang menuju rumahnya.

Tapi, ada yang aneh.

Alana menengok kebelakang, ia melihat banyak motor mengikutinya, mengikutinya atau hanya lewat?

Alana mencoba tenang, dengan santai ia mengendarai mobil dan mencoba menghubungi abangnya lewat chat.

Alann_Ard
Bang, nanti kalo gue pulang telat jangan nyariin ya!
Ada yang ngikutin gue,

Tulisnya pada nomor wa Danzo. Tak berapa lama kemudian, Danzo membalasnya.

Danzoobangke
Yaampun Lana! Lo dimana? Abang nyusul ya? Cepet sharelok!

Tentu Danzo khawatir, ia khawatir itu adalah geng Boy yang sempat mengancamnya beberapa waktu lalu.

"Etdah, lebay amat ni orang?"gumam Alana.

Belum sempat Alana sharelok abangnya, kaca mobil Alana sudah digedor-gedor oleh salah satu anak motor itu.

"Woy, berhenti woy, buka!"

"Is,apaan sih?"tanya Alana tanpa membuka kaca mobilnya.

Sudah ia duga bahwa mereka tidak akan menyerah, ini jalanan sepi, ia bisa saja mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, tapiiii apa salahnya olahraga dikit.

Senyum licik ia perlihatkan, ia memutuskan untuk berhenti. Entah mengapa mereka menyuruh Alana berhenti.

Merasa puas dengan yang dilakukan seorang pengendara mobil yang menuruti perkataannya, cowok itu memutuskan untuk menghentikan motornya di depan mobil Alana dan melepas helm nya.

Tapi, cowok itu terkejut kala melihat seorang gadis turun dari mobil dengan gaya ala bad girlnya.

Tunggu, bukankah ini mobil Danzo?
Kenapa yang bawa adiknya?

"Apaan sih? Lo punya urusan sama gue?"tanya Alana.

Cowok itu diam, ia mengamati Alana seolah mengintimidasi benarkah ia Alana atau bukan?

"Ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu?"ketus Alana.

Cowok tampan itu tersenyum, "lo nggak inget gue?"tanya nya kemudian.

Alana memutar bola matanya,"kalo gue inget lo gue pasti panggil nama lo, bego amat sih?"ucap Alana tetap ketus.

"Gue Malvin,"ujarnya.

"Gue nggak kenal! Sana minggir! gue mo pulang,"

"Yakin lo nggak kenal gue?"tanya nya memastikan.

"Nggaaaaakkk, udah deh, gue gak punya urusan sama lo, mending lo minggir sebelum gue cap sebagai musuh!"

"Hahahaha, musuh? Gue jadi penasaran,"ucapnya lalu mendekati Alana.

Ia menyentuh dagu Alana hingga mau tak mau Alana mendongak, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Alana, dan, ketika bibirnya hampir menempel ke bibir Alana, dengan cepat Alana menginjak kakinya.

Dan pada saat Malvin kesakitan ia memberi Malvin sebuah bogeman disudut bibirnya hingga membiru.

"Sekarang, lo musuh!"tegas Alana.

"Lo semua, minggir atau gue tabrak!"teriak Alana lalu masuk ke dalam mobilnya, ia menderu-deru kan mobilnya memberi kode agar mereka menyingkirkan motornya.

Laana Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang