3 hari kemudian. Kaki alleya sydah benarbenar sembuh. Bahkan besoknya alleya sekolah seperti biasa. Sikap alvaro masih sama, namun yg alleya liat alvaro jarang pulang bareng dinda biasanya mereka selalu bersama
Sepulang sekolah Alleya dkk kecuali alvaro. Mereka sedang berada di taman dekat rumah adit
Mereka sedang menunggu adit datang
"Lama bgt dah" Gerutu rifky
"Sabar elah" Ucap viko kesal
Ta lama kemudian motor adit datang
"Dateng juga lo" Ucap viko
Adit melepas helmnya "rame bgt dah mau ngapain?" Tanya nya sambil melihat teman teman viko
"Ni tenen gue alleya acha rifky sama devano.Gue, eh kita maksudnya. Ada yg perlu kita omongin sama lo. Penting" Ucap viko
"Paan?" Tanya adit sambil mengernyitkan dahinya bingung
"Soal dinda" Adit semakin bingung
"Duduk dulu deh. Ngomongnya biar barengan" Ucap acha
Viko mengangguk . Adit dan viko duduk di rumput taman tsb
"Kenapa? Kenapa dinda?" Tanya adit penasaran
"Al jelasin " Titah devano. Adit beralih menatap alleya
"Dinda pacar lo?" Tanya alleya
Adit mengernyit "iya. Kenapa emang?" Tanya adit
Alleya menunjukan poto dinda "ini?" Tanyanya
Lagi lagi adit menggangguk
Alleya menghela nafasnya "gini, sebelumnya gue ga ada niatan buat nuduh dinda sama sekali. Tapi ini fakta sebenernya dinda selingkuh dari lo" Ucap alleya
Adit melotot "gamungkinlah gila" Ucapnya
"Tapi itu adanya. Dia oacaran sama sahabat gue. Namanya alvaro" Ucap alleya
"Lah bukannya dia sepupu dinda?" Tanya adit
Semua menatap adit kaget
"Bukan! Dia bukan sepupu dinda, nih biar gue jelasin. Sebenernya gue udah tau dari kapan tau, waktu itu lo kan sempet cerita ke gue kalo lo mau nembak dinda. Nah gue gatau kalo dinda yg lo malsud adalah dinda pacar temen gue, gue juga ga ada kan pas lo nembak dinda?. Nah dinda juga pake 2 nomor" Ucap viko
"2 nomor? Makdud lo?" Tanya adit
"Jadi dinda pake 2 nomor hp. Jadi intinya nomor ke lo sama nomor ke alvaro tu beda" Ucap acha
"Coba liat nomor dinda di kontak lo" Ucap devano
Adit mengeluarkan hpnya lalu memperliharkan kontak dinda
"Nah kan beda" Ucap rifky
"Gue tetep gapercaya. Gamungkin juga" Ucap adit
alleya menghela nafasnya
"gimana kalo gini. Ntar kita cari waktu kapan alvaro sama dinda pergi bareng. Kita datengin aja langsung bongkar semua di depan dinda nya langsung. Biar masalahnya juga cepet selesai. Lo juga pasti gamau kan pacarlo kaya gitu?" Tanya acha
adit menggelengkan kepalanya
"Lo bersikap biasa aja ntar sama si dinda" Ucap rifky
"Seolah olah lo gatau apa apa. Nanti kita kabar kabaran aja. Ntar kapan kapan lo ajak dinda jalan. Kalo misalkan dia gabisa kita liat varo kalo varo gabisa juga beraryi mereka jalan bareng" Ucap alleya
"Lo mau kan kerja sama, sama kita? Ini juga buat kebaikan lo sama dinda kedepannya" Ucap acha
Adit tampak berfikir "oke. Hue ikutin apa yg kalian lakuin meskipun gur belum percaya" Ucap adit
Alley mengangguk "setelah ini lo bakal tau yg sebenernya"
🍑
Kebetulan alleya tidak membawa mobil saat ini. Sepulang dari taman tadi, alleya pulang dengan acha
Ditengah perjalanan acha di telpon aleh mamanya supaya buru buru pulang karna ada acara keluarga
Tadinya acha akan mengantarkan dulu alleya baru ia pulang, namun alleya meminta acha agar di turunkan di halte
Awalnya acha akan tetap mengantarkan alleya. Namun alleya ta mau
"Beneran al? Gue ga enak ih" Ucap acha
"Beneran. Udah sana balik lo udaj do tungguin" Ucapnya
Acha mengangguk "ati ati lo. Bentar lagi ujan, kalo ada apa apa tlp gue aja" Ucap acha
Alleya mengangguk "iyaaa"
Acha pergi
Alleya duduk di kursi halte sendirian. Ia menatap langit yg mulai mendung
"Mana si ni taksi. Ojek ke lewat. Mana hp lowbet (maaf kalo.salah)" Gerutunya kesal
Ta lama kemudian hujan turun sangat deras. Alleya menyimpn hpnya di tas agar tidak basah
Alleya menatap kanan kiri. Ta ada talsi yg lewat, akhirnya ia memutuskan jalan. Kali aja ketemu taksi pikirnya.
Alleya jalan sambil memeluk tubuhnya sendiri. Bibirnya bergetar
"Dingin bgt anjir" Ucapnya dengan bibir bergetar
Alleya terus berjalan
Tiba tiba motor berhenti tepat di depan alleya membuat alleya kaget
"Eh mas! Bawa motor yg bener dong!" Kesalnya
Orang tsb membuka helm nya
Alleya menatap kaget orang tsb
"Kenapa ujan ujannan?" Tanya alvaro. Ia itu alvaro
"..."
"Kwnapa ujan ujanan? Mau sakit lo?" Tanyanya
"Tadi nunggu taksi ga ada yg lewat" Ucapnya pelan. Ia sudah kedinginan sekarang
"Lo tau kan gue gasuka liat lo sakit? Kenapa ujan ujanan? Kenapa ga hubunhi gue kalo lo ga ada yg jemput?" Tanya alvaro bertubi tubi
"Gue ga enak" Ucap alleya
"Ga enak kenapa?"
"Akhir akhir ini lo beda" Ucap alleya pelan
Alvaro menghela nafasnya "maaf" Gumamnya
Alleya hanya diam
"Naik. Bareng gue" Ucapnya
Alleya hanya mengangguk. Ia naik ke atas motor alvaro
Alvaro menjalankan motornya
🍑
Motor alvaro sampe di depan rumah alleya
"Lain kali gausah kaya gitu. Kalo ada apa apa kasih tau gue aja" Ucap alvaro
Alleya hanya diam
Alvaro menghela nafasnya lalu hendak pergi namun di tahan oleh alleya
"Kenapa?" Tanya alvaro
"Al, jangan bikin gue bingung sama sikap lo" Ucap alley pelan
"Maksud lo?"
"Lo beda sekarang. Kemaren kemaren lo beda sama gue, bahkan lo gamau liat muka gue. Terus tadi kenapa lo nolongin gue? Lo beneran mau jauhin gue ? Kalo iya gapapa. Mending lo jauhin gue sejauh jauhnya dari pada kaya gini. Lo bikin gue bingung sama sikap lo sendiri" Ucap alleya
Alvaro hanya diam
"Lo gabisa jawab ya? Gapapa. Gue kedalem ya, dingin" Ucap alleya
Alvaro menahan tangan alleya "maaf" Ucapnya
Alleya mengangguk laluterkekeh "kapan sih gue ga maafin lo?" Tanya alleya
Alvaro tersenyum kecil
"Gue kedalem" Ucap alleya
Alvaro mengangguk
🍑🍑🍑🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEYA
Fanfiction#2. Cerita ini SEQUEL "ALDIANDRA" jadi baca dulu aldiandra biar nyambung karna tokoh tokohnya sebagian ada di cerita aldiandra