Be Immortal

200 16 2
                                    

~part sebelumnya~

Saat ayah ingin berjalan pergi ke kamar, tiba² seseorang dengan jubah hitam muncul di hadapan ayah. "Siapa kamu?! Dan mau apa?!" ayah membentak orang itu, orang itupun menunjukkan wajahnya pada ayah sambil tersenyum jahat "hah?! K-kamu?! Tidak mungkin!" kata ayah kaget mengetahui orang tersebut adalah

~part sekarang~

Tangan kanan dari ayah Rangga, tapi karena beberapa masalah ayah Rangga memecatnya. Dan terdengar kabar bahwa dia sudah mati karena kecelakaan besar.

"Tidak mungkin! Kamu sudah mati!" kata ayah yang terkejut, dia sudah dalam posisi siap menyerang dan siap diserang. Keadaan mendadak hening, tapi tak lama kemudian orang itu tiba² ada di belakang ayah dan langsung memenggal kepalanya.   Tubuh dan kepala ayah terpisah, kepala dan lehernya juga mengeluarkan banyak darah. Jubah orang itu ternodai oleh darah, dia tersenyum jahat dengan kepuasan telah membunuh orang yang ia incar dan nafsu untuk membunuh lagi. "Oh.... Sayang sekali kau mati dibunuh oleh tangan kananmu sendiri, dan taukah kau? Aku akan membunuh lagi dan akan ku buat anakmu itu hidup menderita" kata orang itu seraya memainkan pisaunya dan berjalan menjauh menuju bagian belakang rumah tersebut.

~di bagian belakang rumah~

Entah dari mana datangnya orang itu, tapi kini ia sudah mencekik pembantu ke satu sisi tembok. "Katakan dimana anak dan ibunya itu sekarang!!" sang pembantu menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak ingin memberitahukan dimana posisi tuannya sekarang. "Oh, tidak mau memberitahu ya? Jika kau memberitahuku dimana anak dan ibunya itu sekarang. Akan kubiarkan kau tetap hidup" pembantu itu tetap menggeleng, tapat disaat itu juga orang itu menusukkan pisaunya ke perut pembantu "pilihan yang salah" lalu dia meneruskan menusuk seluruh tubuh sang pembantu. Ketika sudah puas dan memastikan si pembantu benar² telah tiada orang itu mulai mencari Rangga dan Ibunya berada.

~di kamar Rangga~

"Mah, aku mau keluar" kata Rangga pada ibunya "kita harus tunggu keadaan aman, karena di kamar ini tidah ada telepon maupun HP. Jika kita keluar lewat jendela itu tidak bisa, kita ada di lantai 2" kata ibunya menjelaskan dengan nada pelan "baik mah" akhirnya Rangga hanya bisa menurut. Tiba² ada yang mengetuk pintu kamar, ibu menyuruh Rangga untuk sembunyi dan ibunya mulai mendekati pintu dengan keraguan dan perasaan tidak enak, tapi ia tetap ingin membukanya, siapa tau itu adalah ayah.

Prlahan pintu itu dibuka, namun betapa terkejutnya ibu karena yang dilihatnya adalah seseorang yang memakai jubah hitam, membawa sebilah pisau, dan penuh dengan noda darah. Ibu ingin menutup pintu kamar tersebut, tetapi sudah ditahan oleh orang itu, ibu berjalan mundur dan berusaha mencari senjata untuk melindungi dirinya dan Rangga. "Tak ada gunanya kau ingin mencari senjata..... Kau akan mati di tanganku!" dengan cepat orang itu berlari mendekati ibu dan menusuk lehernya. Ibu pun terjatuh tak bernyawa lagi, lehernya mulai mengeluarkan banyak darah. Orang itu tersenyum puas dan mulai mencari Rangga di ruangan tersebut. Terdengar suara tangisan dari baqah sebuah meja, dan orang itu mendekati meja itu. "Keluarlah nak..... Aku tidak akan membunuhmu. Aku akan memberimu hadiah" kata orang itu sembari memasukkan pisaunya ke dalam inventori. Tampa disadari Rangga keluar dari kolong meja sambil menangis penuh amarah, tak disangka Rangga menggigit tangan orang itu, orang itupun berteriak kesakitan dan mendorong Rangga ke lantai "dasar anak kecil tidak tau diri!" orang itu langsung mengeluarkan sebuah potion dan membantingkan potion itu ke kepala Rangga sampai berdarah dan pingsan "setelah ini kau tidak akan bisa mati, hidupmu akan tersiksa. Kecuali kau bisa membunuhku di masa depan" kata orang itu sambil meninggalkan sebuah kotak berukuran sedang lalu pergi meninggalkan rumah tersebut.

Pojok Cerita

Ayah : "Tidak mungkin! Kamu sudah mati!"

OrMis(orang misterius) : "hey! Mikir dong! Kalo ai sudah mati kenapa masih bisa ada di sini?! >:v"

Ayah :"... "

~lagi :v~

OrMis : "Katakan dimana anak dan ibunya itu sekarang!!"

Pembantu : "lepasin saya dulu, dasar psikopat gender gajelas! >:v"

OrMis : "... "

Pembantu : "woi bude*. Lepasin saia!"

OrMis : "... "

Yo wasap gaes.... :v
Ok, maafkan kegajean yang HQQ ini, pojok cerita yang garing itu, dan apapun yang salah dari cerita ini. Akhirnya up part yang ada gorenya juga :D.

Enjoy the story and still reading ;)

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang