Berkunjung (2)

110 12 10
                                    

Oke, ini udah telat entah berapa lama...
Minta maaf dan selamat membaca! :'D
_____________________________________________

'Baiklah, selanjutnya mari kita mampir ke rumah bocah bermata aneh'

~Rumah Roman~

"Roman, kamu cepat tidur, besok sekolah loh"

"Oke kak"

Terdengar suara pintu kamar yang tertutup, menandakan Roman sudah masuk ke dalam kamarnya. Dengan begitu, Naufal masuk ke kamar tamu di samping kamar Roman. Berbeda dengan Roman, Naufal tidak segera tidur dan justru berencana untuk lembur mengerjakan tugas sekolahnya.

Sambil memutar lagu dengan volume rendah, Naufal mulai mengerjakan dengan tenang. Dan sepertinya Naufal menciptakan 'ketenangan dalam belajar' hanya untuk dihancurkan. Terdengar suara ketukan di salah satu jendela. Awalnya diabaikan, namun lama-lama ia tidak bisa fokus ke pertanyaan di depannya. Tambah lagi ketukan itu tidak berasal dari jendela kamarnya, tetapi terdengar dari arah kamar sebelah, kamar Roman. 'Ah, padahal sudah ku bilang untuk cepat tidur'

Naufal mematikan musik dari ponselnya dan membawa alat komunikasi itu di tangannya. Ia masuk ke kamar Roman tanpa mengetuk, siap memperingatkan 'adiknya' untuk segera kembali tidur dan berhenti mengetuk jendela.

"Roman, berhenti mengetuk jend-...... eh?!"

Bukannya Roman yang berdiri di dekat jendela, justru seseorang dengan jubah hitam dan topeng menyeringai sedang menatapnya lekat. Seolah ia sudah menunggu sejak tadi.

"Masalah waktu sampai kau di sini nak."

Naufal tidak merespon pada kalimat orang itu, masih tidak yakin dengan apa yang sedang ia lihat.

~Naufal POV

Eh? Tunggu, siapa orang ini? Bagaimana dia bisa masuk ke kamar Roman? Apa aku sedang bermimpi? (Mimpi yang aneh). Apa tugas sekolah membuatku seperti ini? (Ah, tidak... aku berlebihan). Atau mungkin dia bukan manusia?! Dia khayalanku? (Tentu bukan! Sejak kapan aku menciptakan khayalan yang lebih seram daripada tugas sekolah?). Atau dia ini hantu?! Tunggu... jubah hitam... dan topeng... Oh! janGAN-JANGAN-

"Apa kau pencabut nyawa?!"

Apakah aku akan mati hari ini? Tidak, tidak mungkin, aku belum boleh mati, aku belum menemukan jodo-

"Nak... apa kau pikir aku benar² pencabut nyawa? Yah, kau bisa bilang aku pencabut nyawa- taPI.... tidak, bukan aku bukan pencabut nyawa- dan jangan berpikir aku hantu, karena aku manusia dan sangat hidup... bernafas dan sebagainya... aku punya hidung dibalik topeng ini".

Oh... ternyata manusia... tapi orang ini terlihat mencurigakan... "ngomong-ngomong, bagaimana anda bisa masuk ke sini?"

"Mudah saja, aku membuka jendelanya lalu masuk. Ini tidak dikunci". Kata orang itu sambil membuka jendela di belakangnya. Sepertinya aku lupa belum mengunci yang satu itu... oops(?)

~3rd person POV

Apakah kalian tidak bertanya-tanya kenapa Roman tidak bangun semenjak si topeng menerobos masuk -mengetuk jendela- dan sedikit argumen dengan Naufal?

Yah... bisa dibilang Roman adalah seorang deep sleep-er. Atau lebih mudahnya, jika sudah tidur Roman akan sangat sulit untuk dibangunkan. Jadi, misal Naufal dan si topeng saat ini sedang berkelahi dan menghancurkan barang-barang di sekitar mereka, Roman tidak akan bangun. (Oh, dan sebenarnya ini tidak terlalu penting dan keluar dari cerita, jadi kita lanjutkan ke Naufal.)

Suasana hening sebentar dan membuat Naufal merasa awkward, ia mulai melihat kemanapun asal ke si topeng. Sampai si topeng memecah keheningan (dia tidak merasa awkward).

"Hei, kau tidak mau tanya kenapa aku di sini?" Tanya si topeng dengan agak sombong nan dramatis. Seolah dia adalah orang penting yang berusaha meluangkan waktu -coret-untuk menerobos masuk ke rumah orang-coret-.

"Benar juga, ada apa anda kesini?"

"Hanya berkunjung sih, tidak lebih. Kau sendiri siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."

Dan dari sanalah mereka mulai berbincang seperti sudah kenal satu sama lain. Jam menunjukkan tengah malam, dan dengan begitu si topeng berpamitan dan pergi entah kemana, lagi.

"Sampai jumpa nak, hati-hati dengan kebaikanmu"

~Naufal POV

Ha? Apa maksudnya? Entahlah, aku tidak tahu dan tidak begitu peduli. Aku mengunci jendela kamar Roman lalu pergi ke kamarku lagi. Aku harus melanjutkan mengerjakan tugas lalu tidur.






















Maaf, ceritanya pendek eh :')

Belakangan ini bener² gaada ide mana males mulu, tapi chap selanjutnya akan datang lebih cepat. (Apa itu edit, koreksi dan jadwal up?)

Baiklah, terimakasih telah membaca, sampai jumpa! :D

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang