Be Immortal pt2

140 16 0
                                    

~Di rumah Roman~

Beberapa teman Roman sedang menjenguk Roman yang sedang sakit, sebenarnya bukan hari ini saja Roman tidak masuk sekolah, tapi sudah sejak 2 hari yang lalu. "Tuan, saya bawakan minuman untuk anda dan teman² anda" sebuah benda putih melayang (bukan setan) masuk ke kamar Roman sambil membawa nampan berisi 5 gelas jus "terimakasih V, punyaku letakkan saja di meja" kata roman pada benda itu, dia adalah sebuah robot pembantu bernama 'V'. Robot itu juga ikut berbincang di dalam kamar Roman.

Tiba² ada sebuah mobil polisi dan ambulans lewat tepat di depan rumah Roman "eh, ada apa ya, kok ada ambulan sama polisi lewat?" tanya salah satu teman Roman yaitu Azuya "hm... Ada orang penting lagi sakit kali" jawab temanya yang lain yaitu Eben "Roman kan lagi sakit. Ambulanya kelewatan kali..... Mau kesini tapi eh... Malah lewat doang. Secara, Roman kan horang penting" kata Blane agak bercanda, semua tertawa "aku gak sakit separah itu, dan bukan orang penting juga kan" jawab Roman "oh ya Man, tadi di kelasmu ada anak baru lho" kata Huda memberi informasi "dan katanya dia duduk satu bangku sama kamu lho" kata Eben menimpali "oh, baguslah. Kalian sudah berkenalan dengan dia?" tanya Roman pada teman² nya. Dan.... Reaksi mereka hanya menoleh ke kanan kiri, tersenyum canggung, menggaruk kepala padahal gak gatal, dan akhirnya mengaku "masih belum... Hehe" jawab mereka serempak. Roman hanya bisa memasang muka datar.

Berhubung besok adalah hari minggu, malam ini teman² Roman tidur di rumahnya, secara Roman sedang sakit dan sudah tidak memiliki orang tua, dia hanya memiliki V, yang merupakan robot pemberian dari alamarhum ayahnya.

~Di rumah Rangga~

Polisi dan ambulans datang dan segera masuk ke dalam rumah itu. Mereka segera mencari korban dan pelakunya, hanya saja si pelaku tidak ditemukan. Mereka hanya menemukan 3 jasad dan seorang anak yang sudah sekarat. Tapi.... Bagaimana bisa mereka datang di waktu dan tempat yang tepat?

Ternyata sebelum pergi, si penjahat menelfon polisi lewat telepon rumah. Sejauh ini itulah yang selalu dia lakukan setelah melakukan kejahatan. Polisi tetap berada di sana untuk mencari pentunjuk mengenai kejahatan tersebut, sementara itu mobil ambulans sudah berada di rumah sakit. Rangga sesegera mungkin dilarikan ke UGD.

~Di rumah sakit~

Beberapa saat kemudian, dokter yang menangani Rangga sudah angkat tangan. Ada kemungkinan besar bahwa Rangga tidak dapat diselamatkan. "Jika kita membiarkan anak itu dalam kondisi seperti ini, bukanya itu justru menyiksanya?" tanya seorang perawat yang berada tepat di samping Rangga.

Mereka akan membiarkan Rangga meninggal dengan melepas salah satu alat yang terpasang di tubuh Rangga. Tapi keinginan mereka terkurung setelah melihat ia mulai bergerak dan perlahan sadar. Nyawa Rangga terselamatkan...

Dua hari kemudian Rangga masih di rumah sakit, tapi kondisinya mulai membaik. Sementara itu di sekolah anak² belajar seperti biasa. Hari ini Roman juga sudah masuk sekolah.

~Di Sekolah~

*bel istirahat* "baiklah, sekarang kalian boleh beristirahat dulu" semua anak langsung berhamburan keluar kelas, kecuali Roman. Dia berjalan mendekati gurunya. "Bu, katanya ada murid baru ya? Dia dimana bu?" tanya Roman pada gurunya yang akan pergi ke ruang guru. Dan ternyata, anak baru itu sedang sakit. Setelah bertanya tanya tentang anak baru itu Roman pergi ke kantin, di sana teman² nya sudah menunggu dan makan.

Roman memberitau teman² nya bahwa anak baru itu bernama Rangga, dan kini ia sedang sakit. Roman ingin menjenguk Rangga bersama dengan mereka "emang kamu tau di mana rumah dia?" tanya Huda "selain itu, sekarang ini dia nggak di rumahnya. Ambulan kemaren itu jemput dia" kata Eben "tau dari mana kamu?" tanya Azuya "semua anak lagi ngomongin dia kali.... Masa kalian bertiga gk tau?" kata Blane "ya... Kami kan gak suka ngegosip, gak kaya kalian berdua (nunjuk Eben & Blane)" kata Azuya "APA?!" jawab mereka serempak.

Saat kejar kejaran antara Eben, Blane, dan Azuya di kantin tengah terjadi, Roman dan Huda memutuskan untuk menanyakan tempat Rangga berada ke guru. Dan ternyata Rangga dirawat di sebuah rumah sakit yang cukup jauh dari rumah mereka. Dan tampa terasa bel masuk berbunyi.

Roman pergi ke kelasnya, tapi sebelum itu dia membantu Huda untuk menghentikan Azuya, Blane, dan Eben. Barulah Huda dapat menyeret mereka bertiga untuk masuk ke kelas.

~Di rumah sakit~

Hasil tes selama 2 hari ini menunjukkan bahwa Rangga tidak dapat meninggal, dan buruknya semua rasa sakit yang dia alami akan tetap ia rasakan. Rencana dokter di sana adalah mengembalikan Rangga setelah luka luarnya sembuh dan mengirim tenaga medis ke rumahnya. Mereka juga berencana untuk merahasiakan hal ini. Dokter yang merawat Rangga telah memberitau hal ini pada guru kelas 3A. Guru tersebut diminta untuk melindungi Rangga ketika di sekolahan dan bertanggung jawab atas pendidikan Rangga ketika di rumah.

TBC

Enjoy the story and still reading ;)

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang