dalam kalbu yang menyingsing penuh rayu, si matahari memaku pada titik temu yang jadi satu,
"biarkan aku memperkenalkan diri secara resmi."
"tapi aku sudah kenal kamu."
"tidak apa, biar semesta merekam pertemuan awal kita dengan penuh senyuman."
"senyuman?"
"iya, bahwasannya aku pernah berbicara padamu dengan semangat menggebu, beriringan dengan menyebut namaku."
si adam hanya tersenyum ditemani tangannya yang mulai bergerak perlahan menunggu sambutan dari si gadis,
"perkenalkan aku si pengagum rahasiamu yang selalu melangkah ragu saat bertatap denganmu,
helios chanfier bragaptu."
lucy terdiam dalam sunyi, memberi izin pada atmosfir menjadi sepi.
ia menyambut tangan mataharinya lembut seraya tersenyum penuh malu,
"lalu aku, pecinta suaramu dan peramai laci mejamu,
lucy ankardia blessiboni amaru."
epochsolitude
diunggah saat-
hari ketujuhbelas dari bulan pertama di tahun duaribuduapuluh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mereka gemesin 🥺
tiap kali saya nulis cerita ini, saya gak perlu obrak-abrik isi kepala. semuanya langsung tersalur halus, tangan main ketik-ketik aja. karena seperti yang saya bilang, ini ungkapan rasa saya kepada matahari kita; lee haechan.
semuanya murni dari lubuk hati. ♡
dan untuk kesekian kalinya, terima kasih sudah membaca.
