Prolog

130 14 30
                                    



Happy reading

"Ga boleh telat, harus rapih, 3S (Senyum, Sapa, Salam)"

Janjinya yang selalu ia ucapkan semalaman hingga ia tertidur.

Cewek itu berusaha untuk menjadi yang terbaik dihari pertama sekolahnya.

Dia ga pengen dicap jelek oleh orang lain karena kelakuannya yang terkadang suka sembrono.

Sebenernya cewek itu hanyalah orang yang sederhana dengan kehidupan sederhana dan keinginan yang sederhana pula.

Namun karena keinginan kecil dari kedua sahabatnya yang sudah menemaninya dari kecil hingga ke jenjang SMA, makadari itu cewek ini harus rela berkorban demi kedua sahabatnya itu.

"Rin gua sama jisung disuruh mamski masuk SMA Bina Bangsa, gua gamau tau lu juga harus masuk sana dan gamau tau kita bertiga harus sekelas lagi"

Begitu kata beliau sebelum mereka meninggalkan masa-masa SMP nya.

Dan berakhir lah dia masuk ke sekolah yang bisa dibilang ga biasa. karena kata orang, yang bisa masuk sekolah ini cuma orang-orang high class atau bisa dibilang orang-orang yang memiliki orang tua berjabatan tinggi.

Tapi kalimat itu ga berlaku buat yorin.

Dia, Amoyya Liyorin, cewek sederhana nan biasa yang terjebak dalam sekolah yang berisikan anak-anak pejabat dan anak-anak kelas atas.

Mungkin disini hanya yorin yang memiliki orang tua dengan pekerjaan sebagai staff di suatu perusahaan.

3 Hari yang lalu, yorin sudah mengikuti MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan sedikitpun.

Dan sekarang waktunya belajar di sekolah baru pun dimulai.

Brumm Bruumm . . (anggep aja suara motor sport)

"Aduhh" Yorin yang tersenggol motor itu pun terdorong hingga sedikit membentur kap depan mobil.

"BISA GA SI BAWA MOTORNYA BIASA AJA !" teriaknya sambil memegangi lututnya yg terpentok plat mobil.

Setelah dipikir-pikir yorin jatuh pas tepat didepan mobil sport yang terlihat seperti baru dicuci tadi pagi, benar-benar kinclong.

Yorin mengecek apakah mobil itu lecet karena benturan dari tasnya atau tidak.

"WOI MOBIL GUA, GILA LO YA?!" teriak orang yang baru keluar dari mobilnya sambil mengelap sedikit baretan dimobil bagian depannya.

"Ga perlu teriak-teriak kali, jarak kita tuh deket ya. lagian juga bukan salah gua kok, tuh salahin motor yang nyerempet gua" balas yorin kepada pria yang masih sibuk ngelap baretan dimobilnya.

Pria itu menatap tajam yorin "Apa lu bilang? motor tadi? jelas-jelas lu yang jatoh didepan mobil gua, ngapa jadi nyalahin motor tadi? gamau tau lu harus ganti rugi mobil gua" paksa pria tersebut.

Dilihat name tag nya yang bertuliskan "Lucas Wong"

"Maaf ya pak lucas terhormat, saya gatau anda kelas berapa dan bahkan saya juga tidak perduli anda kelas berapa. saya tidak ingin mengganti rugi sepeserpun kepada anda karna memang bukan saya yang salah. permisi pak lucas yang terhormat" ucap yorin lalu dia mencoba berjalan dengan kakinya yang keseleo.

Royal SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang