15

2.1K 112 46
                                    

Setelah makan Dan minum Wang yibo merasakan Kantuk lalu menyenderkan kepalanya diatas meja, dengan sapuan oleh jemari Xiao Zhan yang menyisir lembut rambutnya dibarengi Xiao Zhan yang masih berbincang dengan kedua temannya seakan sedang mendongenginya sehingga tanpa disadari Yibo sudah terlelap.

---

  Waiter berparas tampan Dan mendamaikan hati, senyum yang betebaran dengan manik yang elok tutur sapa yang ramah Dan sopan serta tubuh jenjang namun ramping, berbaju hitam polos dibalik celemek berwarna merah dengan aksara Wang disamping dada sebelah kiri, terlihat sibuk memutar ruang hidangan. mondar mandir mengantar Dan mengambil, dengan buku nota kecil Dan pulpen disaku celemeknya Wang yibo tampak selalu menikmati pekerjaannya.

Wang yibo mencoba tidak ingin terlihat capek meskipun kenyataannya ia sangat kelelahan.

Hanya ada 6orang pekerja yang masih bergeming di Kedai milik Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sehat dan selalu aktif yaitu Sang pemilik kedai Bibi wen, sang paman, Bibi Yu, Wang yibo Dan sisanya lagi di bagian pemasaran Dan pelayan seperti Wang yibo. semua sudah ada pada tugasnya masing-masing, Dan meskipun hanya beberapa orang untuk satu Kedai yang selalu ramai pembeli Bibi Wen selaku pemilik kedai merasa cukup Dan tidak membutuhkan lebih banyak pekerja lagi.

''Yibo !'' panggil sang paman dengan menepuk pundak Wang yibo dari belakang, Yibo memutar tubuhnya, ''iya paman,ada apa?'' balas yibo dengan memeluk nampan kecil didadanya. ''Bibi Wen mencarimu''.

''oh, baiklah!'' Yibo pamit dengan sopan pada pamannya Dan menuju meja kerja Bibi Wen.

''Bibi mencariku?'' tanya Wang yibo.

''kenapa kau masih disini?''  pertanyaan yang membuat terkejut. Bibi Wen mendongakkan wajahnya menatap wajah tampan milik keponakannya itu.

''aku belum selesai, bagaimana aku bisa pulang?'' jawab Wang yibo.

''pulang saja, bukankah dia akan pulang?'' paksa bibi wen.

Wang yibo mengangguk, ''Mn, tapi disini belum selesai'' kekeh.

''disini biar bibi saja sama pamanmu yang atur, pulanglah istirahat. Dan kembali besok''

''ya sudah aku pulang'' Wang Yibo pasrah.

.

.

.

''Bibiiii, aku datang !''

''aaaa... akhirnya kau datang, Ni Hao, Ni Hao ?'' sebuah pelukan menyambut kedatangan Xiao Zhan. karib dari keponakannya yang sudah di anggap anaknya juga datang menepati janjinya untuk berkunjung setiap bulan pulang ke Gusu.

Bibi Wen, paman Dan bibi Yu adalah keluarga kedua bagi Xiao Zhan. meskipun jaraknya tidak dekat tapi pulang ke Gusu juga membuatnya seperti bertemu orang tua Dan saudaranya.

''Mn, aku baik, bagaimana dengan kalian?'' Xiao Zhan membalas pelukan bibi Wen.

''Ge, aku kedalam'' ucap Yibo pamit meninggalkan mereka berdua, dibalas anggukan oleh Xiao zhan.

''Ah, duduklah''

Masih dikursi yang sama, tempat yang sama Xiao Zhan mendudukkan dirinya tepat didepan meja kerja bibi Wen yang juga didampingi sang bibi yang sudah menunggunya sejak pagi.

''Ini !'' Xiao Zhan mengangkat 3tas hadiah keatas meja Dan mendorongnya kearah Bibi wen. ''Apa lagi ini?'' tanya bibi Wen terkejut melihat tiga tas hadiah berwarna merah jambu bermotif bunga Tulip Dan daunnya yang hijau, Cantik.

''ini Teh Hijau, untuk kalian'' diimbangi senyum hangat Xiao Zhan menggeser ketiga tas itu ke samping meja agar tidak menghalangi jarak pandangnya dengan sang Bibi.

Bo-diTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang