5

1.8K 129 10
                                    

   Hembusan lemut angin yang melintas adalah sebuah sapaan untuk seseorang yang sedang duduk dengan tenang yang tengah mengadu-kan perasaanya dalam Diam, tenangnya air didanau kecil itu seolah mengerti Dan tidak ingin menggaggu.

Dibawah Pohon rindang yang mengayomi dari terik matahari adalah tempat favorite untuk meneduhkan hati, menghujani dengan daun-daun keringnya yang terbawa oleh angin,

Seorang Yibo yang sudah menjadi bagian dari tempat itu sudah  tidak peduli dengan suara-suara aneh, riuhan angin yang menabrak ranting, atau suara binatang kecil dibalik semak-semak yang seakan mengintipnya. baginya tempat itu bisa menggambarkan suasana hatinya, penuh ketenangan Dan jikapun ada suara maka itu suara angin yang bertiup memberikan sedikit gerakan begitupun dengan perasaannya yang sepi Dan sunyi, jikapun ada suara maka itu adalah suara rindu untuk keluarganya, tak terlihat namun terasa memanggilnya.

jika pagi tadi ucapan ayahnya membuat gelisah maka saat ini biarkan dia kembali mengumpulkan kekuatan untuk hatinya, berusaha menjadikan hari-hari mendatangnya adalah hari yang sama.

tak lama suara langkah kaki terdengar dari belakangnya, ''Hei, Bo Di ''

Yibo sudah tau suara siapa itu, ia menoleh ''Zhan ge''

Mengangkat sedikit senyum ramah Seorang Zhan Zhan, ''akhirnya aku menemukanmu !'' Yibo tidak membalas, ia bergeser sedikit dari duduknya tanda Yibo mempersilahkannya duduk. ''aahhh.... sudah kuduga kursi ini masih bisa menampung dua bokong kecil. haha''

''Zhan Ge kenapa kesini ?'' Tanya Yibo lurus.

alih-alih menjawab pertanyaan Yibo, Zhan Zhan menyatukan jemarinya Dan menyangga belakang kepalanya, menyenderkan punggungnya Dan menyila kaki kanan diatas kaki kirinya, ya! itu posisi yang comfortable. ''aku sudah menyuruhmu menungguku sampai aku selesai dan kamu malah menghilang, kamu tau aku sudah mencarimu Keliling kota Gusu dan kamu ternyata disini lagi ''

Yibo cengang ''Kota Gusu?''

''hahahah....tidak aku bercanda, aku hanya mengira kamu sudah balik ke kelas''

Maafkan Yibo yang telah meninggalkannya saat ia melaporkan tugas specialnya kemarin, saat itu fikirannya masih belum hilang dari penuturan sang ayah, sehingga Yibo merasa sedikit butuh menenangkan dirinya.

tersapu lembutnya Angin sebagai sapaan untuk Zhan Zhan membuatnya perlahan memejamkan matanya, mencoba menyamankan posisinya Dan beradaptasi dengan ketenangan itu, awalnya dia heran kenapa Yibo sering datang kesitu jika hanya untuk mengadu-kan rasa rindu, Dan ternyata dia sudah bisa berkenalan dengan tempat yang dia kira tempat itu sedikit menyeramkan.

''Zhan ge ? apa kau menyukai tempat ini?''  bertanya dengan tatapan masih lurus, Yibo berfikir untuk mencoba membuka sisi tertutupnya, orang disampingnya Memang belum lama duduk semeja dengannya tapi dari hari itu orang disampingnya menjadi orang yang disisinya. Yibo Memang masih terlarut dalam kenangan masa lalunya, atau dia masih belum menerima seseorang untuk berada disampingnya, tapi untuk Seorang Zhan Zhan dia bahkan enggan menolak apapun yang dulu dia tolak.

''Mn... pada akhirnya tempat ini menyapaku, mungkin juga mereka sudah menerimaku '' jawaban ini hanya perlu sedikit senyuman untuk dibalas.

henning,

tatapan sendu yang menatap dalam kedasar danau didepannya ''Zhan ge apa kau pernah merindukan seseorang?'' kalimat yang terlontar bukan saja mengejutkan Zhan Zhan dari pejamannya, dia membuka matanya bangkit dari sandarannya merubah posisi duduknya dengan kedua siku menyangga badannya yang condong kedepan...

Zhan Zhan tidak langsung menjawab Yibo, jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak sedikit lebih kencang membuatnya menjadi layu. mengangguk  ''Mn... aku pernah, bahkan selalu !'' suaranya lirih namun masih terdengar jelas.

Bo-diTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang