Malam itu seakan tidak berujung. Hujan yang turun deras bagaikan tirai gelap yang membentang tanpa putus, memisahkan mereka dari dunia luar, seolah melindungi mereka di dalam kesunyian rumah kecil yang terabaikan oleh waktu. Yerin duduk di sudut ruangan, tatapannya menerawang jauh melewati batas jendela berembun, tenggelam dalam gulungan pikirannya yang tidak pernah benar-benar tenang. Hujan yang jatuh tanpa ampun bagai lantunan duka yang tidak tersampaikan, merayap perlahan di sela-sela angin yang menghembuskan kenangan pahit ke dalam hatinya.
Jimin, yang duduk di sisinya, tidak berkata-kata. Sejak lama ia menyadari bahwa di antara mereka, ada beban yang tidak terucap namun terasa begitu nyata, mengikat mereka dalam kekhawatiran yang sama-tentang Taehyung, tentang masa lalu yang masih hidup dalam tiap langkah mereka, dan tentang masa depan yang terasa semakin samar.
Bagi Yerin, Taehyung bukan sekadar sahabat. Ia adalah adik angkat yang diamanahkan kepadanya oleh Yemin, kakaknya yang kini hanya tinggal dalam kenangan. Namun, siapa sebenarnya Taehyung? Pria muda itu, yang telah begitu lama mengisi hidupnya dengan tawa dan kebersamaan, kini menjelma menjadi teka-teki yang semakin sulit dipecahkan. Taehyung bukan hanya satu sosok, ada V yang tinggal di dalam dirinya-kepribadian lain yang muncul ketika kenangan kelam menuntut untuk dihidupkan kembali.
Di tengah keheningan malam yang penuh kecemasan, Yerin menyadari bahwa hidup mereka kini tidak ubahnya seperti hidup di dua dunia yang berbeda-dunia yang nyata dan dunia yang tersembunyi di balik kesadaran Taehyung. Dan di antara dua dunia itu, ia terjebak, tidak mampu benar-benar memahami keduanya.
Ia menghela nafas panjang, lalu mengangkat wajahnya perlahan, menatap Jimin yang tetap terdiam, namun tatapan matanya penuh dengan beban yang sama. "Jimin," ucapnya lembut, namun ada getir di balik suara itu. "Kapan, menurutmu, semua ini akan berakhir? Kapan kita akan terbebas dari semua kegelapan ini?"
Jimin mengangkat kepalanya perlahan, memandang Yerin dengan sorot mata yang menyiratkan keletihan, bukan hanya fisik, melainkan keletihan jiwa yang selama ini terpaksa ia pendam. "Yerin," jawabnya dengan suara pelan namun tegas, "aku tidak bisa menjanjikan kapan segalanya akan berakhir. Mungkin, hal yang kita anggap sebagai akhir, bukanlah suatu tujuan yang pasti, melainkan perjalanan itu sendiri. Perjalanan yang penuh luka, penuh pertanyaan tanpa jawaban."
Malam terus merambat dengan hening yang mencekam, seperti sebuah panggung kosong yang menunggu pemainnya berbicara. Yerin tidak mampu melepaskan pandangannya dari kegelapan di luar sana, seolah mencari jawaban yang tersembunyi di balik hujan yang tidak kunjung reda.
"Taehyung..." bisik Yerin, suaranya terdengar lirih, seolah takut membangunkan sesuatu yang tertidur dalam keheningan malam itu. "Belakangan ini, aku merasa dia semakin jauh... bukan hanya jauh dariku, namun juga jauh dari dirinya sendiri. Ada sesuatu yang berubah. Setiap kali aku memandangnya, aku tidak lagi melihat sahabatku, melainkan seseorang yang lain. Seolah-olah, V mulai menguasai dirinya perlahan-lahan. Aku takut, Jimin... bagaimana jika suatu hari Taehyung hilang sepenuhnya? Bagaimana jika yang tersisa hanyalah V?"
Jimin terdiam sejenak, membiarkan kata-kata Yerin menggantung di udara, sebelum akhirnya ia menjawab dengan nada penuh pemikiran. "Yerin, kamu tidak bisa menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang terjadi. Taehyung dan V... mereka adalah bagian dari satu jiwa yang terbelah oleh trauma, oleh kenangan yang terlalu berat untuk ditanggung seorang diri. Ketika sebuah jiwa retak, ia mencari jalan untuk bertahan. Mungkin, V adalah bentuk pertahanan itu-satu sisi yang lahir untuk melindungi Taehyung dari kengerian masa lalu yang tidak bisa ia hadapi."
Yerin terdiam, merenungkan kata-kata itu. Ada kebenaran di sana, meski kebenaran itu terasa begitu pahit. "Tapi, Jimin..." katanya dengan suara yang bergetar. "Jika V memang tercipta untuk melindungi Taehyung, apakah itu berarti kita harus membiarkannya mengambil alih? Jika demikian, apakah itu berarti aku akan kehilangan Taehyung selamanya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/188944186-288-k891889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows of Reflection
FanfictionTaehyung dikenal sebagai sosok yang memiliki kepribadian baik, selalu siap membantu dan memberikan senyuman kepada orang-orang di sekitarnya. Namun, di balik kepribadiannya yang ramah, tersembunyi sebuah rahasia kelam: ia memiliki kepribadian ganda...