(22) Tawa, Sedih, Haru

822 32 6
                                    

hari demi hari telah terlewati. Azmi, Aban, Ahkam seperti biasa menuntut ilmu agama di pesantren tercinta dan rutinan setiap hari sholawat bersama Syubban. Sedangkan Alana dan Shalsa sibuk untuk fokus mondok dan jarang menghadari acara nya syubban, karena sulit untuk izin.


Tak terasa besok adalah hari menuju Malam Puncak Milad Syubban.

Alana dan Shalsa pun dijemput oleh Abuyah Rohman untuk izin menghadiri milad syubban, Disisi lain Ahkam, Azmi, Aban dan Tim Hadrah lainnya sibuk persiapan untuk acara besok.

Ketika Alana dan Shalsa sampai di ponpes Nurul Qadim mereka melihat banyak syubbanlovers yang sudah datang, dan ada sahabat Shalsa yang datang, tentunya siapa lagi kalau bukan Elnaya dan Alizah.

"Hai.. Shal, Apa Kabar, Aku Kangen" Ucap Elnaya sambil berlari ke Shalsa dan langsung memeluknya.

"Alhamdulillah Baik, Hahaha, tumben kamu kangen aku biasanya ngeselin." Sahut Shalsa.

"Hahaha siapa juga yang bilang kangen, wlee :P." Jawab Elnaya yang melepas pelukannya.

"Kamu tuh yang bilang, hmm" Jawab Shalsa dengan nada rendah.

"Aku mah gak bilang kalau kangen kamu, aku gak sebut nama kamu tuh :p " Ngeles Elnaya.

"Hahaha kalian ini baru aja ketemu udah ribut aja" Sahut Alizah yang menghampiri Shalsa, Elnaya, dan Alana.

"Aku tuh gak kangen kamu tau, aku tuh kangennya sama Ahkam :p GR deh kamu Shal", Jawab Elnaya.

Perkataan nya Elnaya pun membuat Shalsa kaget.

"Oh yaudah samperin kak Ahkam" Jawab Pelan Shalsa.

"Yaelah kayaknya ada yang cemburu ni.." Ucap Alana.

"Hah? Cemburuuuu?" Kaget Elnaya.

"Iya Shalsa kan ....." Ucapan Alana pun terputus karena Shalsa langsung meneruskan.

"Oh iya Nay, Zah, aku ke rumah Alana dulu ya mau naruh barang." Ucap  Shalsa.

"Oh iya Shal." Ucap Alizah.

Alana dan Shalsa pun berjalan menuju rumah Alana.

"Assalamualaikum Na." Ucap Seseorang.

"Waalaikumsalam." Ucap Alana sambil tersenyum kepada sesorang itu.

"Baru sampai ya?, mau aku bantuhin bawa barangnya?" Lanjut Seseorang itu.

"Gak usah, aku bisa kok." Jawab Alana.

"Ehmm, ehmmm." dugem Shalsa.

"Alana aja nih yang mau dibantu, pilih kasih deh." Sahut Canda Shalsa.

"Yah biarin, sini Na, aku bawain udah jangan nolak, kan barang kamu banyak." Ucap Seseorang itu.

"Iya ni, makasih ya." Ucap Alana memberikan sebagian barang nya ke seseorang itu.

"Azmii... " Ucap Aban yang melihat Alana, Shalsa, dan Azmi yang sedang berjalan membawa barang.

Mereka bertiga pun menoleh ke arah Aban.

"Eh Ukhty Alana, Bidadarinya Aku." Ucap Aban dengan Malu.

"Hmm, apaan sih baru aja nongol udah kayak gitu." Kesel Azmi.

"Hahaha cemburu cemburu.." Sahut Shalsa.

"Siapa yang cemburu." Kesel Azmi.

"Sini Na, aku bantu bawa." Ucap Aban.

"Haduh haduh, semua aja pada bawain barangnya Alana, Aku pada berat bawanya gak ada yang nawarin buat bantu." Ucap Shalsa.

"Hahaha.. kasihan :p " Sahut Azmi.

"Hmm, ngeselin deh." Kesel Shalsa.

"Hahaha kapok :p" Sahut Azmi.

"Tau Ah." Ucap Shalsa.

"Gak usah deh ban, udah gak berat kok, mending kamu bawain barangnya Shalsa kalau mau bantu." Ucap Alana.

"Hmm iya deh, mana Shal barangnya, lagian mana sih kak Ahkam gak muncul-muncul padahal kan bidadarinya datang." Ucap Aban dengan santai.

"Ini nih." Ucap Shalsa senyum malu yang mendengar perkataan aban sambil memberikan kepada Aban .

"Makasih ya Ban." Lanjut Shalsa.

"Kan Kak Ahkam lagi di kios Syubban Shop ban." Ucap Azmi.

"Eh iya ding, lupa." Ucap Aban.

"Emang ngapain Kak Ahkam di kios Syubban Shop" Tanya Shalsa.

"Yah, gimana sih masa gak tau." Ledek Aban.

"Ya samperin sana lah biar tau." Lanjut Aban.

"Hahaha, masa cewek dulu sih yang nyamperin." Canda Azmi.

"Ah tau Ah mi, kamu nyebelin deh sekarang." Ucap Shalsa Kesal.

"Itu mah kata kamu Shal aku nyebelin, Kalau kata Alana mah aku ngangenin, Iya kan Na?" Ucap PD Azmi.

"Hahaha PD kamu mi." Sewot Aban.

Alana pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah Aban, Azmi dan Shalsa.

- Di sisi lain Elnaya memikirkan perkataan Alana yang hampir keceplosan tadi.

"Yang dimaksud Alana yang cemburu ke Ahkam itu siapa sih?  Masa Iya sih Shalsa" Suara Batin Elnaya.

"Tapi kalau bukan Shalsa kenapa Alana menyebut nama Shalsa?." Batin Elnaya.

"Padahal kan dia dulu bilang kalau gak suka sama Ahkam?." Lanjut pikir Elnaya.

"Woyy,  mikirin apa sih kok bengong terus dari tadi aku lihat." Sontak Alizah.

"Haa.. hmm.. apa?" Kaget Elnaya.

"Kamu mikirin apaan sih." Kepo Alizah.

"Enggak, gak mikirin apa-apa" Ngeles Elnaya.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang