AUTHOR'S POV
Akhir-akhir ini Hanji disibukkan dengan segala hal yang berhubungan dengan Eren dan beberapa pengajuan misi keluar dinding.Bahkan dia tak ingat kapan ia terakhir kali tidur.Hanji merupakan tipe orang yang totalitas dengan pekerjaannya sampai ketulang.Ini terbukti dari kebiasaannya bergadang semalaman suntuk hanya untuk membaca atau mengerjakan sesuatu yang memiliki sangkut-pautnya dengan titan.Ada kalanya Hanji tak sanggup lagi menahan segala rasa lelah dan sering jatuh begitu saja.
Dan sialnya,itu terjadi hari ini."Hanji-buntaicho.Anda tampak lelah sekali"ucap Moblit.Mereka berdua sedang berada dipadang terbuka untuk melihat Eren menjalankan beberapa tes.Eren sudah berubah menjadi titan dan sedang menunggu instruksi.Meski ngantuk berat,Hanji dipenuhi kilau semangat yang membara.Levi yang berada disebelahnya tampak dingin dan datar.Diam-diam dia mengawasi sepak terjang rekannya itu agar mengantisipasi segala tindakan gilanya.
"Aku baik-baik saja,Moblit.Baiklah Eren.Mari kita uji coba kemampuan pengerasanmu.Nah,cobalah untuk fokus"Eren mulai berusaha keras.Mikasa,Jean dan Connie berjaga dibawah Eren sementara Hanji,Moblit,dan Levi berada diatas tebing tinggi agar dapat sejajar dengan tinggi tubuhnya,setidaknya pinggangnya saja.Tak terjadi apa-apa.
"Berusahalah Eren!Kemampuanmu ini menentukan nasib manusia!"Hanji berteriak lagi.Suaranya mulai serak dan kasar.Moblit memeganginya tapi disentak atasannya itu.Eren kembali berusaha,tapi masih belum."Eren!!ganbatte!!Kita harus menco...ukh!"
Sesuatu yang buruk terjadi,Hanji terbatuk darah dan mimisan.Dia memandangi tangannya yang dibanjiri darahnya sendiri lalu berganti menatap Levi.Pria Ackerman itu tampak terkejut sekali sementara Moblit terpaku ditempatnya.Bahkan Eren-pun menatapnya dengan ekspresi yang tak dapat dideskripsikan.Tubuh Hanji memiring dan kehilangan keseimbangan.Gadis Hazel itu terjatuh kebawah dan jika ia sampai menyentuh tanah,dia akan mengalami patah leher."HANJI?!"panggil Levi.Dia hendak melompat turun untuk menangkap Hanji tapi Eren telah lebih dulu melakukannya.Pria titan itu mengangkat Hanji dengan tangannya yang besar dan memberikannya pada Levi.
"Oi,sadarlah!!"panggil Levi lagi.Tapi,gadis itu tak bergerak sama sekali."Tch.Sialan!aku akan membawanya kembali ke markas.Latihannya kita batalkan!Bubar!"Levi memberikan komandonya dan langsung memacu kudanya.Hanji tertidur didada bidang Levi.Manik obsidian pria itu menatap cemas rekannya yang terlalu memaksakan diri.Dia tahu bahwa Hanji sudah tak tidur berhari-hari dan pekerjaannya bertumpuk terus seolah tak ada habisnya.Meski ia sudah dibantu Moblit sekalipun,pekerjaan itu akan selalu ada.Gadis yang diam-diam ia cintai itu terbatuk-batuk pelan dan membuat Levi semakin berpacu dijalanan.Melewati hutan dan bukit,akhirnya ia sampai.Hanji yang masih memakai peralatan 3ODM terasa berat saat digendong,tapi Levi tak mempermasalahkannya.
Gadis Brunette itu tak bergerak sedikitpun saat Levi menaruhnya diranjang dan melepas seluruh perlengkapan 3ODM-nya.Pria Obsidian itu melepas Cravat-nya dan mengelap darah dari wajah dan tangan Hanji.Entah kenapa Levi tak pernah merasa jijik saat membersihkan Hanji yang menurutnya jorok.
Wajah Hanji pucat pasi dan terasa panas.Mengecek suhunya mungkin tindakan yang patut dilakukan."Tch,sialan.Panas sekali!"pria itu pergi kedapur dan kembali dengan semangkuk air hangat dan sebuah kain handuk kecil.Levi merasa bahwa demamnya akan turun jika dikompres.Kacamata Hanji mengganggu,jadi ia melepasnya dan menaruhnya dimeja nakas.
Setelah itu,tak ada lagi yang bisa dilakukan selain menunggu Hanji sadar.
Derap langkah kuda mendekat terdengar.Dia tahu itu adalah squad-nya yang hendak kembali kemarkas."Levi-heeicho,bagaimana kondisi Hanji-san?"tanya Eren.Mikasa,Sasha,Jean,Connie,
dan Armin menyusul dibelakangnya.Wajah mereka tampak amat khawatir kecuali ekspresi Mikasa yang datar-datar saja."Mata empat hanya kelelahan.Ini terjadi karena si-idiot ini memaksakan diri."jawab Levi.Moblit datang tak lama kemudian dan menanyakan apa yang harus dilakukan."beritahu Erwin,aku akan ketempatnya sebentar lagi.Moblit,kau boleh pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate (LeviHan Fanfic)
FanfictionLevi Ackerman,sang prajurit terkuat yang dikenal dingin dan berwajah batu itu berusaha mati-matian melindungi rekan terdekatnya,Hanji Zöe.Baik dari ancaman militer hingga ancaman politik serta ancaman yang sesungguhnya yaitu TITAN. Pada satu ekspedi...