Kau piawai membuat jantung ku tak setabil
setiap kali ada di dekatmu, detaknya lebih kencang dari biasanya.
Kau piawai menghadirkan tawa untuk ku,
tawa yang renyah serta lelucon garing mu mampu membuat sirna rasa gundah, di tambah lagi senyum serta lesung pipi mu mampu mematikan ingatanku.
Ingatan akan masa lalu ku yang pilu.
Kau juga pandai meramu rasa bahagia untuk ku,
dan menyelinap masuk ke ruang hatiku.
Bahkan kau pun pandai pergi diam-diam tanpa kabar,
dan berpura marah padahal kamu yang salah.
Kesalahan kecil kau besar-besarkan,
dan kesalahan besar kau abaikan.
Kau juga sudah mematahkan omongan mu sendiri
yang berdampak pada patahnya hati ini.
Kau bilang, katanya "tak akan meninggalkan" tapi nyatanya kau pergi dan kau tanggalkan perasaan ini.
Sungguh, kau begitu piawai memainkan perasaan.
Kau hadirkan tawa sebelum kau tinggalkan luka.
Kau kikis bahagia sebelum kau lukis hampa.
