Pada akhirnya kita sama-sama kelimpungan.
Mengepung rindu yang kian hari kian rimbun
di situasi saat ini, yang semuanya tidak pasti,
Yang sewaktu-waktu dapat berubah, cepat atau lambat, dan mengharuskan kita untuk memutar otak agar tetap waras, menyikapi keadaan yang tak tentu ini; terkepung rindu.Mungkin, ini akibat dulu kita sering menyepelekan perjumpaan, menyia-nyiakan kebersamaan, dan menganggap semuanya akan baik-baik saja, sebelum kawanan rindu mengepung hati yang lengah akibat terbuai oleh keegoisannya sendiri.
Sekarang dimana-mana membicarakan kerinduan, rindu akan keramaian, kebersamaan, dan mengharapkan sebuah perjumpaan.
Apakah elok jika kita memaksa perjumpaan datang untuk melawan rindu, padahal kita sempat menyepelekannya, dan apakah baik jika kita memohon kebersamaan itu datang lagi, padahal kita sering menyia-nyiakannya. (?)