Lockdown

45 8 1
                                    


Kita berjarak,
melawan rindu yang tak mereda, dikala kita tak bisa bertemu.

Kita terjebak,
di keadaan yang mengharuskan kita untuk sendiri dulu; isolasi diri.

Hanya foto dan bias senyummu
yang mengisi ruang rinduku.

Hanya suaramu dan gambar wajahmu lewat ponsel pintarku, yang selalu radamkan rinduku.

Aku di sini bersama senyum dan suaramu yang begitu indah dan nyaring bunyinya, mengisi setiap sudut ruang hati, menelusuri sampai ke ruang yang tak bersenyawa dan kedap suara. Rauangan itu ialah kerinduan.

Dan kamu di sana bersama kesunyianku, yang sewaktu-waktu bisa menjelma menjadi kerinduan yang begitu rimbun. Mengakar ke sela-sela hati, dan menempel di setiap sudutnya.

Kali ini biarkan kita sendiri dulu. Biarkan kerinduan kita tumbuh dan rimbun, sampai pada suatu hari nanti kita bertemu di sebuah perjumpaan untuk menunaikan kerinduan.

HainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang