MYSTERIOUS GIRL

66 4 0
                                    

Tettttt....Tetttt...Teeettttttt....

"BU ISTIRAHAT NIIH BU, PERUT SAYA BUTUH ASUPAN" Teriak Edi menggema di kelas XI-MIPA1. Semua murid melihat Edi dengan tatapan kagum, benar begitukan? Bu Susi yang mendengar teriakan Edi tidak kaget, memang empat biang kerok itulah yang menjadi bulan-bulanan para guru. Rama dikeluarkan, Edi munculkan? 

"Iya saya dengar kok, kamu gak usah teriak-teriak" Jawab Bu Susi dengan tatapan menusuk kearah Edi. Edi yang ditatap seperti itu hanya senyum-senyum gak jelas. 

"Oh iya, jangan lupa kerjakan Buku Paket Matematika halaman 192-203 sekian teri--"

"Ihh Bu Susi ini apa-apaan sih, di rumah itu waktunya istirahat, bukan untuk memikirkan Matematika yang hanya mencari x sama y yang gak jelas asal-usulnya" Potong Edi dengan nada tak terima karena waktu bermainnya terpotong hanya karena x dan y yang gak jelas muncul darimana. 

"KALAU KAMU GAK MAU MENGERJAKAN YASUDAH, JANGAN IKUT PELAJARAN SAYA, GITU AJA REPOT" Teriak Bu Susi kearah Edi. Edi pun tak tinggal diam, dia terus membalas ucapan Bu Susi hingga teman-temannya yang ingin ke kantin mereka urungkan hanya untuk sekedar melihat Edi beradu mulut dengan Bu Susi. Sungguh hiburan yang mengasyikkan bukan?

"Yasudah kalau gitu saya ng--"

"BACOT" Ucap Ara sambil keluar tanpa memperdulikan teman-temannya yang berada dalam kelas yang melongo melihat aksi Ara melerai dengan ucapan yang sangat ketus. 

"Gara-gara Bu Susi sih" Ucap Edi berlari dengan diikuti Kaisar dibelakangnya. 

"Maapin Edi yah bu, Edi otaknya kesangkut tadi pagi di kandang kucing" Ucap Kaisar dengan cengengesan. Bu Susi hanya menghela nafas kasar sambil beristigfar dalam hatinya mempunyai murid tidak normal. 

~~~~~

"Mie ayam satu sama es jeruk satu Mpok" Ucap Ara dengan sopan kepada Mpok Minah penjual mie ayam Legend di SMA MULIA ini. Mpok Minah pun hanya tersenyum menanggapi pelanggan setianya ini. Sambil menunggu pesanannya datang, Ara duduk disalah satu bangku panjang yang disediakan di depan warung Mpok Minah. Ara membuka handphone-nya dan kemudian memasang earphone yang selalu dia bawa kemana-mana. 

"Neng Ara ini mie ay--"

Pyarrr

"ARAAAAAAA"

"Sorry.. Sorry gue gak seng--"

Bugh...Bughh...Bughh 

"ANJING MATA LO KATARAK GAK SENGAJA" Bentak Kaisar pada cowok yang pertama kali dia lihat yang berani numpahin mie ayam ke seragam Ara sampai kulitnya kemerahan. 

"GUE UDAH BILANG GAK SENGA--"

Bughh.. Bughhh

"Sar udah Sar, lo mau bunuh anak orang gara-gara mie ayam?" Tahan Rama kepada Kaisar yang seperti orang kesetanan. Kaisar pun membuang muka, sedangkan cowok itu hanya meringis kesakitan sambil mengusap darah yang mengalir disekitar mulutnya yang robek. Ara? Ara hanya cuek sambil pergi menghampiri Mpok Minah yang syok akibat perkelahian Kaisar beberapa detik yang lalu. 

"Mpok berapa tadi mie ayamnya?" Mpok Minah yang mendengar ucapan Ara barusan membuatnya kaget. Ara terlihat biasa saja tanpa rasa kawatir seperti yang Mpok Minah alami sekarang. 

"Ha? Gak usah deh Neng Ara. Lagipula tadi belum Neng Ara makan kan? Gak papa kok"

"Sepuluh ribu kan Mpok kayak biasanya?" Ara memberikan uang 10 ribu kepada Mpok Minah dan detik selanjutnya dia keluar kantin sambil berjalan santai seperti tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Kaisar, Rama, serta Edi mengikuti Ara dari belakangnya takut terjadi apa-apa kepada Ara. Sedangkan pengunjung kantin? Mereka semua melongo melihat Ara yang berjalan dengan cueknya. 

"Rival lo gak papa?" Ucap Dela sambil membopong Rival ke kelasnya. Menyedihkan sekali bukan, anak baru tadi pagi seketika babak belur dijam istirahat.

"Mulai sekarang lo harus jauhi mereka Val, lo belum kenal mereka, terutama gadis misterius itu"

Haiii Haii Haiiii
Masih semangat gak nih baca cerita aku? Aku semangat banget loh nulis cerita ini semoga kalian suka yah, jangan lupa VoMent oke?😉

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang