WHO IS SHE?

29 3 0
                                    

Disinilah Ara dan Rival, duduk berdua di kantin dengan semangkok mie ayam yang berada didepan Ara. Sedangkan Rival, dia memilih menopang dagu dan mengamati Ara yang sedang memakan mie ayamnya.

"Ngapain?" Tanya Ara dengan mengangkat satu alisnya.

"Apanya yang ngapain?" Ara yang mendengar celetukan Rival pun hanya menghela nafas pasrah.

"Lo"

"Oh gue? Gue liat bidadari makan" Ara yang mendengar jawaban Rival langsung menatapnya dengan tajam.

"Siapa?"

"Haaa?! Demi apa? Lo barusan kepo sama gue, anjirrr"

"Bisa nggak lo gak alay?" Rival pun hanya cengengesan. Ara pun kembali memakan mie ayamnya dengan santai. Rival yang melihat pun langsung ngiler.

"Ehm Raaa boleh nggak gua minta suapin lo mie ayam itu? Lo lucu soalnya kalo lagi makan. Jadi ngidam kan guenya."

Katanya sultan beli mie ayam aja gamampu. Batin Ara tanpa melihat kearah Rival.

"Woy kutu badak, lo mau gue suapin sama sekrop haa? Pake segala minta suapin anak orang. Emang tangan lo kemana?" Seketika para pengunjung kantin langsung menatap tiga cowok yang berada dibelakang Ara.

"Nyaut aja si lo! Ganggu suasana gue banget njing" Jawab Rival dengan ketus.

"Apa lo? Gatrima haa?" Ucap Kaisar dengan melangkah kan kakinya menuju ke meja Ara.

"Gak trima gue, kenapa? Baku hantam haa. Hayuk hayukk boleh" Ara yang melihat keributan didepannya hanya memasang wajah datar.

"Ayo gue jabanin"

"Udah?" Kaisar, Rama, Edi serta Rival langsung menatap Ara dengan tatapan bingung.

"Apa?" Sontak mereka saling tatap menatap satu sama lain karena ucapan mereka berempat sama.

"Gue balik" Lagi-lagi mereka berempat melongo dengan ucapan Ara. Mereka bertiga pun menatap Rival dengan tatapan menusuk. Yang ditatap tajam hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Apa? Katanya mau 3 lawan 1?"

"Gak jadii, Ara lebih penting" Ucap Edi dengan meninggalkan Rival yang sedang menatap mengejek. Rama serta Kaisar pun meninggalkan Rival juga yang diam tak berkutik.

Sepenting itukah Ara di hidup mereka. Apa gue nggak ada tempat sedikitpun untuk Ara. Gapapa, semangatttt untuk diri sendiri. Rival terus menyemangati dirinya sendiri dalam diam.

----

Musik Imagination-Shawn Mendes mengalun indah di dalam kamar seorang cowok yang sedang menatap langit-langit kamarnya.

Tok tok tok

"Bang?" Suara perempuan paruh baya menyadarkan cowok itu untuk segera membuka pintu kamarnya.

Ceklek

"Kenapa bun?"

"Abang kenapa belum ganti baju sih?" Cowok itu pun hanya nyengir, sedangkan bundanya sedang menatapnya intens.

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang