WITH YOU

34 0 1
                                    

Suasana kelas XI-MIPA1 kini sedang ramai akibat jamkos dadakan. Beberapa siswa ada yang memilih kegiatan tidur, makan, curhat, nonton film dan sebagainya. Sedangkan 3 biang kerok kelas sekarang sedang membuat konser dadakan.

~Kuki temolla semon temolla aman temolla aman temolla. Edi yang jelek, Kaisar yang goblok, Rama yang pinter, Rama yang pinter. Na na na

"Kok lo ganti lirik sih, lirik lo beda sama yang asli juga" Rama yang mendengar komentar Edi langsung menyahut dengan sekali tarikan nafas.

"Bentar! Gue mau tanya? Ini yang nyanyi siapa?"

"Lo" Rama yang mendengar jawaban Kaisar dan Edi pun sontak langsung mengelurkan senyum smirknya.

"Nah berati serah serah gue dong, kok lo yang sewot!" Ara yang mendengar perdebatan akan dimulai pun langsung menolehkan pandangannya ke mereka bertiga.

"Bisa diem?"

"Gabisa nih Raaa, soalnya gue punya mulut" Jawab Rama dengan cengengesan.

"Mulut yang sobek"

"Bukannya emang mulut itu sobek, kalo gak sobek yah gabisa ngomong dong" Edi menepuk jidatnya.

"Lo tau ini?" Ara menunjukkan tangan terkepal ke arah Rama. Entah kenapa, Ara sekarang malah ikut berdebat dengan Rama.

"Takuttt ah dedeq tak-"

"Raa" Semua orang menoleh pada sosok laki-laki tampan yang berdiri di ambang pintu. Memang inilah ciri khas negara +62 yang dipanggil satu orang yang terpanggil banyak orang.

"Kenapa? Tumben banget Yo lo manggil Ara? Gak manggil kita." Ucap Rama dengan menunjuk Kaisar dan Edi.

"Aduh penting nih gawat! Astagaa gawat beneran" Ucap Diyo dengan panik dan langsung menarik pergelangan Ara.

"Kenapa sih?" Kaisar yang sedari tadi diam langsung melangkahkan kakinya menghampiri Diyo.

"Udah gue gaada waktu buat ngomong"

"Lah ini tadi lo ngomong?" Ucap Edi dengan wajah cengonya. Rama dan Kaisar menghela nafas kasar.

"Lepas!" Ara menatap tajam pergelangan tangannya yang dicekal oleh Diyo.

"Aduhh, ini penting banget elaah" Diyo pun segera menarik tangan Ara untuk mengikuti langkah lebarnya.

"WOY ARA MAU LO BAWA KEMANA ANJIRRR!!"

-----

Bugh

Bugh 

"Val udah ih, astagaa" Dela terus saja meneriaki Rival yang tengah menghajar lawannya tanpa mau berhenti. Azza dan Adhi dari tadi juga ingin melerai, namun mereka takut menjadi sasaran empuk Rival. Apalagi terdengar desas desus Rival dikeluarkan dari sekolah lamanya karena menghajar anak orang sampai masuk rumah sakit. Mau jadi apa, jika muka ganteng mereka dirusak oleh Rival.

"Berasa jadi jagoan?"

Hening. Rival pun juga diam mendengar suara gadis cantik mengalun indah ditelinganya. Rival menoleh ke belakang dengan emosi yang belum terkendali. Dia menghampiri gadis cantik yang membuatnya harus memukul anak orang. Iya, pertengkaran tadi terjadi akibat Angga  mengatakan bahwa ingin menjadikan Ara bahan taruhan. Tentu saja, ia langsung naik pitam dan menghabisinya tanpa ampun. Namun semua harus terhenti karena ada Ara yang mengucapkan sepenggal kalimat menyejukkan hatinya.

Rival menarik tangan Ara dengan lembut. Entah kenapa, Ara juga tidak melepaskan atau berusaha menepis tangan Rival. Rival melangkahkan kakinya meninggalkan kerumunan ramai tersebut. Sebelum dia meninggalkan kerumunan, dia menoleh ke beberapa teman Angga yang sejak tadi juga melihat pertengkaran tersebut.

"Bawa bos curut lo ke rumah sakit" Sedangkan teman-teman Angga langsung bergegas melakukan apa yang diperintahkan Rival.

"WOY ANJRITTTT TEMEN GUE MAU LO BAWA KEMANA LAGI" Teriakan Rama membuat semua orang menatapnya.

"Apa lo semua liat-liat gue. Iya gue tau gue ganteng kayak Jimin."

"Huuuuuuuu" Beberapa orang menyoraki Rama akibat ucapan ngawurnya.

----

Aww

"Ra pelan-pelan"

"Diem" Ara menekan luka Rival dengan hati-hati.

"Aduh aduh, anjirr muka gue sakit cantik. Gimana sih, bisa nggak sih ngobatin?" Rival sedari tadi meringis menahan sakit.

"Udah tau sakit, masih berantem aja" Rival merasa bahwa sekarang Ara ada perubahan. Dia lebih sedikit perhatian mungkin.

"Lo peduli?" Ara berhenti menekan lukanya. Ara menatap Rival lama.

"Lo peduli kan?" Rival kembali mengucapkan kata itu.

"Nggak" Ara tersadar dan langsung menekan lukanya dengan kasar.

"Anjrittt muka gue, ah udah gausah diobatin biarin aja, malah mati kesakitan gue" Sungguh kesal Rival. Mukanya entah sekarang jadi apa.

"Alay" Ucap Ara dengan memalingkan mukanya kearah lain.

"Ra lo tau, baru kali ini gue ngerasain kayak gini" Ucapan tiba-tiba Rival membuat Ara menoleh.

"Gue gak pernah sebahagia ini"

"Kenapa?" Ucap Ara dengan nada sangat kecil. Hatinya berdegup kencang, ada apa ini? Apa Ara penyakitan? Apa Ara terkena kanker?

"Gu-gue baru kali ini su-"

Brakkk

"Alhamdulillah Ya Allah, baju lo masih utuh Ra" Ucap Ram dengan tiba-tiba. Di ambang pintu rooftop ini sudah berdiri Kaisar, Edi, Rama, Azza, Diyo, serta Adhi. Mereka menyaksikan dengan wajah cengo.

"Woy gue gak kayak lo yang punya beribu imajinasi kemesuman" Ucap Rival dengan malas. Sungguh mereka telah merusak suasananya dengan Ara. Hari ini adalah hari terlangka untuk Ara.

"Enak aja lo!"

"Yuk Raa balik, lo gapapa kan?" Tanya Edi dengan menarik tangan Ara.

"Astagaa ayo ngumpet, ada razia bagi siswa yang bolos pelajaran" Ucap Dela dengan keringat bercucuran.

"Gue jamkos kok"

"Lo tau lampu berjalan kan, dia gabakal percaya sama lo semua apalagi lo berempat. Lagipula muka Rival kayak gitu. Mending ayo ngumpet cepetan" Ucapan Dela membuat mereka tentu saja panik. Yang di bilang Dela memang benar. Mereka semua pada berhamburan berlari tanpa mau mementingkan temannya. Rival pun segera menarik tangan Ara dan berlari menuju gudang sekolah.

Brakk

"Lo jangan berisik ya Raa, udah diem aja" Suara bisikan Rival membuat Ara bergidik ngeri. Baru kali ini dia berurusan dengan cowok di sekolahnya selain ketiga sahabatnya.

Posisi yang berdekatan membuat Rival dan Ara sama-sama saling menahan degup jantungnya. Berada di samping Rival membuat Ara semakin nyaman.

"Woy kalian"

Sontak kedua orang yang sedang tatap menatap segera mengalihkan ke arah sumber suara.

Dirusak mulu suasana gue. Batin Rival dengan kesal.

Yeyyyyy!
Akhirnya WOUND update juga
Ternyata ada juga yang mengharapkan WOUND untuk update hehheeh
Kalo gini kan jadi semangat nulisnya wkwkw
Udah ah sampai jumpa teman-teman
Jangan lupa VoMent yaa:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang