Chapter 9 - Terima Kasih, Matahariku

3.7K 174 135
                                    

Chapter 9 – Terima Kasih, Matahariku

.

.

.

Hari Sabtu itu, terlihat seorang gadis yang tengah duduk di sebuah kursi roda yang berada di dekat jendela kamar rumah sakit yang ditempatinya, iya Kanao nampak sedang menunggu seseorang. Waktu menunjukkan masih siang hari, dimana banyak aktivitas lalu lalang di luar kaca jendela rumah sakit. Tapi bukan kesibukan orang-orang yang ia tangkap, melainkan sosok lelaki berambut hitam kemerahan yang sedang berjalan menuju area rumah sakit itulah yang membuatnya tersenyum ketika melihatnya.

Seperti biasanya, Tanjirou selalu mendatangi Kanao. Menjenguk gadis yang dicintainya. Meskipun hanya sekedar melihat wajahnya saja, namun Tanjirou sudah merasa bahagia. Setiap kali ia datang, senyuman Kanao selalu menyapanya. Menandakan bahwa gadis yang ia cintai itu masih baik-baik saja. Bahwa setiap dirinya melihat Kanao, hatinya masih bisa merasa lega.

.

.

"Moshi moshi, Kanao?"

" Eh, Tanjirou, Okaeri~"

"Tadaima~ hehe."

Tanjirou meletakkan oleh-oleh yang ia bawa di meja samping tempat tidur Kanao. Kemudian mengambil kursi yang tiap hari ia pakai untuk duduk menemani Kanao di dekat jendela kamar rumah sakit.

"Sudah kubilang tak perlu membawa oleh-oleh setiap kau datang kesini. Merepotkanmu tahu."

"Ah tidak apa-apa, karena aku juga yang ingin membawanya jadi tidak ada yang terepotkan."

"Tapi sudah terlalu banyak oleh-oleh yang bahkan beberapa ada belum yang terbuka. Jadinya, aku merasa tidak enak sendiri... Dari Nezuko-chan, kak Shinobu dan Giyuu-san, kemarin Kanroji-san dan Iguro-san juga datang menjengukku dan membawakan oleh-oleh. Sampai beberapa dibawa pulang oleh kak Shinobu karena saking banyaknya di meja jadi tidak muat. Dan kau juga membawa lagi hari ini. Aku merasa merepotkan kalian semua."

Kanao menjelaskannya kepada Tanjirou. Tanjirou hanya tersenyum sambil lebih mendekatkan kursinya sehingga mempersempit jarak antara mereka berdua. Ia menaruh telunjuknya di depan bibirnya, dan berkata.

"Ssstt.. kau tidak merepotkan kami. Itu yang disebut bukti perhatian kami kepadamu Kanao."

"Tapi kan sama saja."

"Em, bagaimana kalau semisal aku yang sakit.. terus Kanao membawakanku oleh-oleh. Apakah itu merepotkanmu?"

"T-tentu saja tidak.. huh, baiklah aku mengalah deh."

"Nah gitu kan lebih baik, hehehe."

Mereka tertawa bersama. Sambil sesekali berbincang-bincang dan bercanda. Mungkin cuma disaat bersama Tanjirou seperti inilah Kanao bisa merasakan suasana yang ramai di dalam rumah sakit.

"Kanao, mau jeruk?"

"Boleh."

"Sebentar.. sebentar.. aku kupas dulu."

Selesai mengupasnya, Tanjirou membagi buah jeruk tersebut menjadi 2 bagian, 1 untuknya dan 1 lagi untuk diberikan pada Kanao.

"Terima kasih."

"Bagaimana rasanya?" ucap Tanjirou

"Emm, rasanya sangat manis."

"Ah syukurlah haha."

Tanjirou tersenyum senang melihat Kanao menyukai jeruk yang dibawanya. Lalu Kanao bertanya.

"Kau membelinya dimana?"

Bunga dan Matahari | Kanao X Tanjirou Fanfiction [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang