Bab 9 : Negeri yang mati

1.2K 226 56
                                    

Untuk yang sudah lupa jalan ceritanya, dianjurkan untuk membaca ulang dari awal agar feelnya dapat. Dan jangan lupa tinggalkan jejak. ^^












Kyungsoo memejamkan matanya, berusaha menetralkan rasa lelah pada dirinya. Ketika ia kembali membuka mata, wajah Jongin yang mengeras menjadi pandangan pertamanya. Ia lalu beralih pada pedang yang masih mengacung tajam di depan lehernya.

"Jongin, kontrol emosimu dan turunkan pedangmu," namun Jongin masih pada posisinya membuat Kyungsoo mendesah nafas pelan, "aku akan menjelaskan semuanya."

Baru, ketika ucapan itu terdengar, Jongin menurunkan pedang miliknya dan masih menatap tajam ke arah Kyungsoo, "jelaskan semuanya sekarang."

Kyungsoo menghela nafas, matanya beralih pada Oliver yang masih tak sadarkan diri. Darah mengucur begitu banyak melalui perutnya. Tangan Kyungsoo mengelus pelan perut Oliver kemudian pandangannya kembali beralih pada Jongin, "Aku adalah pangeran Morelia Jongin, kau mungkin sudah tahu hal itu. Tidak ada yang tahu tentang jati diriku hingga sekarang. Raja Minjoon menyembunyikan identitasku untuk melindungi negeri Morelia. Seseorang pernah berkata bahwa aku adalah seseorang yang spesial, tapi aku menganggap bahwa diriku hanya seorang monster yang kebetulan lahir dari rahim Ibuku—" Kyungsoo lantas berdiri, berjalan menatap pegunungan Fjord yang luas, "—jika kau bertanya tujuanku sekarang, maka aku akan memberitahumu."

Kyungsoo berbalik, kembali menatap Jongin yang masih berdiri pada posisinya, tanpa sadar Kyungsoo tersenyum kecil, "aku tahu bahwa kau adalah pangeran Concordia. Sama sepertimu, aku tengah mengincar pedang itu."

Ucapan Kyungsoo sukses membuat Jongin terbelalak. Tanpa sadar ia kembali bersiap dengan pedangnya, "kenapa, Kyung—maksudku kenapa kau mengincar pedang itu pangeran? Itu adalah milik kakekku."

"Di dunia ini, mustahil tidak ada persaingan, Jongin. Semua orang akan melakukan apapun untuk mendapatkan sebuah kekuasaan. Dan kebetulan pedang Damion adalah pedang yang memiliki kekuatan di dalamnya. Semua orang menginginkannya," Kyungsoo kembali menatap Oliver, "aku sudah sembilan belas tahun hidup tanpa diketahui banyak orang, dan ketika semua tahu keberadaanku, mereka berharap agar aku segera mati."

"Lalu, siapa yang menyuruhmu mendapatkan pedang itu?" Jongin bertanya setelah penjelasan panjang Kyungsoo.

"Aku yang menyuruhnya, pangeran Jongin," keduanya lantas menoleh ketika suara itu terdengar.

Menemukan seorang Wanita dengan gaun panjang berwarna putih, juga sebuah mahkota yang terlihat indah di atas kepalanya.

Kyungsoo—membungkuk pelan mengetahui bahwa Taeyeon lah yang datang. Sementara Jongin sudah kembali bersiap dengan pedang di tangannya.

Taeyeon tersenyum menatap kedua pemuda di hadapannya lantas ia berjalan menghampiri Kyungsoo dan mengelus pipinya dengan pelan.

Melihat hal itu membuat Jongin merasakan gelenyar aneh pada dirinya, perasaan tak nyaman itu jelas ia rasakan.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya, Yang Mulia Ratu. Kenapa kau datang kemari?" Kyungsoo bertanya setelah menjawab pertanyaan Taeyeon yang ditujukan padanya.

Bukannya menjawab, Taeyeon malah berbalik menatap Jongin, "Kau tumbuh dengan baik, pangeran Jongin. Kau juga luar biasa hebat karena membebaskan ayahmu dengan segara. Namun, tindakanmu membuat negeri Aetos dan Moleria terancam. Raja Aetos memerintahkan semua pasukannya untuk memburu Kyungsoo dan menangkap dirimu beserta kedua orang tuamu," Taeyeon kemudian berjalan menuju Oliver dan menyembuhkan kuda itu dengan mantranya, "untuk sekarang, tak ada waktu menjelaskan kenapa aku menyuruh Kyungsoo mengambil pedang itu. Yang jelas, tujuan kalian adalah sama. Temukan pedang itu sebelum Pangeran Myungsoo menemukannya terlebih dahulu. Ia sudah dalam perjalanan menuju negeri Concordia setelah berhasil menghasut Soojung untuk menikah dengannya."

[END] Concordian : Lord of the EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang