Bab 7 : Aetos dan Rahasia

1.1K 231 20
                                    

Biasakan baca sampai bawah ya :) ada info...!!









Kyungsoo tersenyum setelah memberi Oliver buat persik yang baru saja dibelinya ketika dalam perjalanan dari pasar. Sudut mata Kyungsoo menemukan kuda milik Jongin yang tengah memakan rumput di kotak berukuran besar. Di tempat penginapan mereka, memang disediakan rumput untuk kuda milik pengunjung yang berniat menginap.

Kyungsoo menghampiri kuda milik Jongin dan mengelus lehernya pelan. Kuda itu terpekik ketika merasakan sentuhan itu. Pemuda bertopeng lantas mengambil buah persik dari kantung plastik dan memberinya pada kuda abu-abu tersebut.

Setelah selesai memberi makan kuda, Kyungsoo berjalan keluar dari kandang menuju kamar penginapan. Ketika membuka pintu, ia tak mendapati Jongin berada di kamar.

Kyungsoo mendesah pelan, menutup pintu kamar lantas membuka topengnya perlahan. Ia letakkan topeng tersebut pada nakas dekat kasur sementara diri merebahkan diri. Ia berniat untuk terlelap karena besok pagi sekali ia akan melanjutkan perjalanan menuju negeri Aetos. Perjalanan menuju Concordia harus melewati negeri Aetos terlebih dahulu. Mengetahui hal itu Kyungsoo menjadi tidak terlalu bersemangat. Melewati negeri Aetos sama saja dengan memancing emosinya keluar. Setidaknya ia sudah tahu sejak lama bahwa kerajaan Aetos tak lama lagi akan mendirikan pasukan untuk menyerang kerajaan-kerajaan besar lain sebelum Aetos menjadi satu-satunya kerajaan di seluruh negeri. Itulah impian raja Aetos sejak lama. Dan mungkin saja sebentar lagi pangeran Myungsoo akan di nobatkan menjadi raja. Membayangkan Morelia akan sama hancur seperti Concordia membuat Kyungsoo meringis. Ia mencintai Morelia melebihi apapun walaupun Morelia tidak pernah tahu jika dirinya hidup disana. Ia menyayangi ibunya, ayahnya, dan juga Soojung.

"Kyungsoo.."

Tersentak. Kyungsoo menemukan Shefro terbang mendekati dirinya. Selama seharian ini ia tidak berjumpa dengan peri itu. Mungkin saja Shefro kembali ke Wonderland dan menetap beberapa saat disana.

"Kau tidak terlihat seharian ini. Apa terjadi sesuatu?" tanya Kyungsoo pada Shefro yang terduduk diatas dadanya.

"Huh, bahkan kau seperti tidak menganggapku ada ketika bersama pemuda Kim itu. Kenapa kau bertanya?" jawab Shefro dengan ketus. Pura-pura merajuk pada Kyungsoo.

"Hei, aku tidak mengabaikanmu. Lagipula aku tidak seakrab itu dengan Jongin," sangkal Kyungsoo dengan kening yang berkerut.

Sementara Shefro menghentakkan kakinya, "Kau Iya, Kyungsoo. Jelas-jelas kau tersenyum saat bersamanya tadi. Bahkan aku yang sejak lama tinggal bersamamu, sulit sekali membuatmu tersenyum. Kau pilih kasih!"

Kyungsoo lantas beranjak duduk membuat Shefro otomatis mengepakkan sayapnya dan terbang.

"Dengar Shefro, aku-"

"Dyo, kau bicara dengan siapa?"

•••

Jongin baru saja kembali dari suatu tempat ketika langkahnya terhenti di depan pintu kamar. Telinganya jelas mendengar suara Kyungsoo tampak tengah mengobrol dengan seseorang. Ketika ia membuka pintu secara perlahan, ia menemukan Kyungsoo berbaring diatas kasur tanpa menyadari keberadaannya.

"Dengar Shefro, aku-"

"Dyo, kau bicara dengan siapa?" tanyanya yang sontak membuat Kyungsoo terlonjat.

Jongin berjalan menghampiri lantas terdiam ketika menemukan wajah Kyungsoo tanpa sebuah topeng di wajahnya. Diam-diam ia mengagumi bagaimana rupawannya wajah Kyungsoo. Jujur saja, tentang dirinya yang telah mengetahui rupa wajah Kyungsoo walaupun pemuda itu memakai topeng adalah sebuah kebohongan.

[END] Concordian : Lord of the EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang