"Ratu Taeyeon menghilang sejak perang terjadi 2 tahun lalu. Yang kudengar ia memilih untuk bertapa di gua putih entah sampai kapan." Baekhyun menjelaskan selagi ia memetik bunga seruni di taman Concordia setelah sebelumnya meminta izin pada keluarga kerajaan. Sementara Chanyeol mengikutinya dari belakang. Setelah keranjang penuh terisi oleh banyaknya bunga seruni, barulah Baekhyun menegakkan kembali tubuhnya dan berbalik menatap Chanyeol.
"Wajahmu selalu saja terlihat lebih tua dariku, Chan. Mungkin karena termakan usia, entahlah." Canda Baekhyun dengan kekehan.
"Lantas, siapa yang saat ini memimpin Wonderland? Seumur hidup ketika aku sering mengunjungi dunia sihirmu, aku tak pernah berani pergi ke istananya."
"Ah, tentang itu. Ada seorang wanita yang menggantikan posisi Taeyeon. Kudengar mereka bersahabat dekat. Aku pernah bertemu sekali ketika mengantar ramuan." Langkah Baekhyun kemudian ia bawa menuju istana Concordia diikuti oleh Chanyeol di belakangnya. Mereka tak sengaja berpapasan dengan Raja Heechul yang tampak terkaget melihat keberadaan Chanyeol.
"Bukankah aku memintamu untuk menemani Pangeran Jongin ke perbatasan, Chanyeol?"
Sang kepercayaan kerajaan membungkuk pelan. "Maafkan, Hamba. Pangeran Jongin meminta hamba untuk tidak ikut dalam perjalanannya."
Heechul tampak menghela nafas. Setelahnya pria itu melenggang pergi keluar dari istana.
"Kudengar juga kalau Pangeran Jongin pada akhirnya memilih untuk menikah kan?" Tanya Baekhyun.
"Ya. Seluruh penghuni kerajaan membutuhkan posisinya. Karena mendingan kakeknya mewariskan seluruh tahta pada Jongin."
Ada decakan kagum yang datang dari mulut Baekhyun. "Oh ya, lebih baik aku kembali ke Wonderland. Ingatlah, Chan. Petang nanti datanglah kembali ke Wonderland karena aku membutuhkanmu seperti biasa." Baekhyun memberi ciuman jarak jauh sebelum menghilang di balik pintu sihir yang pria itu buat. Sementara Chanyeol hanya menggeleng pelan.
•••
Jongin mempercepat laju kuda yang ditungganginya menuju istana Concordia. Pikirannya hanya terfokus agar ia sampai pada tujuan setelah memberi kesepakatan lanjut dengan pemimpin dari negeri seberang dan meminta perpanjangan waktu. Beruntung mereka dapat ditangani dengan segera setelah Jongin memberi 10 gerobak berisi kepingan koin.
Ia lantas turun dari kuda begitu sampai di pelataran istana dan meminta salah satu prajurit membawa kuda itu masuk pada kandangnya.
"Setelah ini kau siapkan Oliver. Karena aku akan membawanya pergi."
Sang prajurit membungkuk pelan sebelum Jongin melangkah memasuki istana. Sang ibu tersenyum ketika ia tak sengaja berpapasan. Wanita itu dengan setia diikuti oleh beberapa dayang di belakangnya.
"Istirahatlah, Pangeran. Kau pasti sangat lelah, hum?"
Jongin tersenyum. "Sayang sekali aku harus menundanya terlebih dahulu karena memiliki janji dengan seorang teman, Bu."
"Benarkah?"
Jongin mengangguk. "Sebaiknya aku segera bersiap. Ia mungkin saja telah menungguku."
Kali ini Hayeon yang mengangguk. Membiarkan Jongin melenggang pergi menuju kamarnya untuk bersiap.
Tak berselang lama, pakaian Jongin sudah tergantikan dengan pakaian yang lebih santai. Dan sebuah topi caping miliknya ia pakai dengan segera. Oliver sudah menunggu di halaman bersama seorang prajurit. Segera saja Jongin menaiki sang kuda dan melangkah secara perlahan meninggalkan istana.
Ia menyusuri jalanan Concordia dan sesekali menyapa rakyat di sekitar.
"Pangeran Jongin, sudah malam. Kemana kau akan pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Concordian : Lord of the Eyes
FanficSebuah pengkhianatan membuat Kerajaan Concordia hancur tak tersisa. Kini hanya menyisakan sebuah bangkai bangunan yang sudah terlupakan oleh banyak orang. Namun, tak ada yang tahu bahwa concordia menyimpan banyak rahasia. Sementara Kerajaan Morelia...