Chapter 1

5.9K 286 91
                                    

A/N: Huft, summary-nya gaje amat-_-. Rasanya gatel mau nulis BoBoiBoy fanfiction lagi. Hahaha. Ff ini terinspirasi dari drama korea yang berjudul A Moment To Remember yang sukses bikin Author nangis galau. Ff ini juga melenceng banget dari jalan cerita kartun BoBoiBoy. So, i hope you enjoy and review ^^.

Disclaimer: BoBoiBoy milik Monsta studio. OC saya ambil dari fandom sebelah :3.

Warning: Kata baku, amburegul, dsb. Bahasa campur sama Malaysia. Kadang kalimat tidak jelas ._.

Don't be a silent reader!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"SELAMAT PAGI, FANG! AYO BANGUN!"

Matahari baru saja setengah muncul untuk menyinari dunia. Suasana yang dingin membuat sang lelaki bersurai raven enggan membuka selimut yang menutupi tubuhnya dari kaki sampai kepala. Padahal, tubuhnya sudah ditimpa seorang bocah lelaki bertopi jingga terbalik yang memaksa ia untuk bangun.

"BERISIK KAU, BOBOIBOY!"

Lelaki bersurai raven yang bernama Fang, menyibakkan selimutnya dan mendorong bocah bertopi terbalik yang bernama BoBoiBoy sampai jatuh dari kasur. BoBoiBoy hanya mengaduh kesakitan.

"Ayo sarapan! Sudah ditunggu Ochobot di bawah. Jangan nangis yaa kalau nanti jatah sarapan pagi ini habis dimakan aku," ejek BoBoiBoy lalu ia keluar dari kamar Fang.

"Cish!"

Fang segera merapikan kasurnya. Lalu ia menyambar handuk dari gantungan dan memasuki kamar mandi.

222

"Huh, Fang kebo banget," ujar BoBoiBoy bertopang dagu sambil memutar-mutar sendok makan.

"Hish, tak baik kau katakan itu kepada kakakmu," balas robot berwarna kuning seraya meletakkan satu gelas susu di samping piring BoBoiBoy dan satu gelas air putih di samping piring Fang.

Tak lama kemudian, terlihat Fang yang menuruni tangga. Mengenakan seragam sekolah, jaket yang dililitkan di pinggang, tas selempang berwarna ungu, plus rambutnya yang selalu agak berantakan yang memberikan kesan cool. Ia duduk di hadapan BoBoiBoy dan langsung menyambar selembar roti tawar dan selai kacang.

"Kemana Ayah dan Ibu, Ochobot?" tanya Fang - tanpa mengalihkan perhatiannya mengoleskan selai di roti - kepada robot berwarna kuning yang bernama Ochobot.

"Seperti biasa lah. Berangkat pagi sangat," balas Ochobot.

'Lagi-lagi berangkatnya pagi banget. Sekalinya pulang, juga malam banget. Ga usah tinggal di rumah aja kalau begitu,' gerutu Fang dalam hati.

"Kau tak usah pikir macam-macam, Fang. Mereka kan bekerja demi kita juga," ucap BoBoiBoy seolah-olah bisa membaca pikiran sang kakak.

Fang hanya mendengkus. Ia tidak begitu suka dengan orangtuanya yang sangat tergila-gila dengan pekerjaan. Ayahnya bekerja di suatu Departemen bagian Hubungan Internasional, sedangkan ibunya sibuk mendesain gaun-gaun baru di musim hangat ini. Entah apa yang mereka lakukan di kantor masing-masing, Fang tidak mau tahu. Seandainya saja mereka bisa meluangkan waktu untuk anak-anaknya, pasti Fang akan terus mendukung mereka.

Do I Remember You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang