Chapter 6

1.6K 130 29
                                    

Guest Star: Kim Seok Jin dari Bangtan Boys, boyband Korea.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Matahari sore menyinari setengah ruangan kamar Fang.

Fang terbangun dari alam mimpinya. Ia melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan jam lima. Fang segera beranjak dari kasurnya, menyambar handuk, dan memasuki kamar mandi.

Setelah mandi dan tentunya memakai baju, Fang segera turun ke lantai bawah. Perutnya sedari tadi berbunyi protes meminta makanan. Beruntung Ochobot sedang menata piring berisi cake blueberry kesukaan Fang. Tanpa basa-basi, Fang mengambil pisau dan memotong seperempat bagian cake tersebut.

Ochobot hanya menggeleng melihat kelakuan Fang.

KRING KRING

Fang mengangkat telepon dan menempelkannya di telinga.

"Halo."

"Halo, Fang! Ini Ayah. Menelepon dari Amerika."

"Oh, ada apa, Yah?" balas Fang manggut-manggut lalu menggigit potongan cake yang ada di tangannya.

"Bagaimana kabarmu?"

"Hm, baik."

"Ochobot?"

"Baik."

"BoBoiBoy?"

"Ba-"

Ucapan Fang langsung berhenti. Otaknya langsung memikirkan BoBoiBoy yang sedang dalam kondisi tidak baik. Apakah orang tuanya sudah tahu? Pertanyaan ini sama sekali belum ia ucapkan kepada adiknya.

"Fang?"

"Eh, iya, Yah, BoBoiBoy baik."

Ucapan Fang seperti orang latah. Tidak mau salah sangka, lebih baik pemuda bersurai raven itu diam mengenai penyakit BoBoiBoy.

"Syukurlah. Bagaimana perkembangan belajarmu, Fang?"

"Uhm, masih dalam proses," balas Fang ragu.

"Baiklah. Apapun alasan kamu, yang penting jangan mengecewakan Ayah. Dimana BoBoiBoy? Ayah ingin berbicara kepadanya."

Mata Fang lalu menerawang ke sekitar ruang tamu. Pemuda itu tidak menangkap sosok adiknya yang biasanya selalu memainkan game Papa Zola di jam sore.

Tidak menemukan BoBoiBoy, matanya menatap ke arah Ochobot, meminta penjelasan kemana adiknya pergi. Ochobot hanya menggelengkan kepala.

Apa mungkin BoBoiBoy sedang berada di rumah sakit untuk kemoterapi?

"Maaf, Yah. Sepertinya BoBoiBoy belum pulang dari sekolah."

"Benarkah? Sekarang pukul berapa di Malaysia?" balas sang Ayah sedikit terkejut.

"Pukul lima sore."

"Aih, anak itu aktif sekali di sekolah sampai belum pulang jam segini."

Fang hanya meneguk ludah gugup. Tidak mungkin ia mengatakan kalau kemungkinan BoBoiBoy sedang kemoterapi.

"Baiklah. Ayah dan Ibu hanya ingin memberi tahu, kami berdua sudah mentransfer uang bulanan ke masing-masing kartu ATM kalian. Ibu meminta supaya kalian menggunakannya secara bijak. Mengerti?"

Do I Remember You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang