3. Tentang Langit.

264 73 5
                                    

Arion Langit Adinata, biasa disebut Langit oleh teman-temannya. Langit itu pekerja keras, ia tidak pernah mau orang tuanya membantu membayarkan kuliahnya. Langit itu baik, ia juga friendly, jadi pantas saja kalau banyak orang yang berteman dengannya.

Hidupnya sederhana, Langit tidak pernah tidak bahagia. Langit jarang mengurung diri di kamar, Langit selalu pergi bersama teman-temannya. Awal masuk kuliah sebenarnya terasa begitu menyenangkan untuk Langit. Sampai akhirnya Langit merasa tubuhnya mudah sekali lemah. Ia juga sering mimisan— padahal ia tidak melakukan hal-hal yang berat.

Impiannya menjadi dokter menghilang secara tiba-tiba saat Langit divonis memiliki penyakit leukimia. Langit terlalu kecewa pada dirinya sendiri, ia mengurung dirinya di kamar. Absensi kuliah satu Minggu penuh tidak diisi— Langit terlalu hancur. Apa yang bisa ia gapai sekarang? Langit rasa semuanya sia-sia.

Ia sudah tidak memiliki semangat mengejar impiannya menjadi dokter.

Orang tua Langit selalu menangis di malam hari saat melihat Langit melakukan hal yang sama— menangis. Mereka tahu leukimia bukanlah sekadar penyakit ringan. Mereka tahu kemungkinan yang akan terjadi pada Langit.

Mereka juga bisa apa? Hanya berserah diri kepada Tuhan dan menjalankan kehidupan, 'kan? Langit pun... harus tetap mengejar impiannya sebelum ia meninggalkan dunia selamanya, 'kan? []

HAPPY ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang