Tekan tanda ⭐ dan jangan lupa komen!
Semoga terhibur^^ Arigatou!
--Math&You--
Farhan berjalan santai melewati lapangan upacara yang sedikit becek. Setelah melakukan tugasnya selama dua jam lebih, hujan pun mereda. Meninggalkan genangan-genangan air dimana-mana.
Farhan tiba di parkiran, habitat motor bebeknya. Untung saja motornya tidak terkena hujan, bisa-bisa berubah menjadi bebek beneran. Farhan memakai helm di kepala—masa di kaki, lalu bersiap untuk melaju di jalanan.
Saat akan keluar pintu gerbang-yang kebetulan bersebelahan dengan tempat parkir, terdengar suara teriakan yang sekilas seperti suara kambing berkokok. Farhan pun langsung menekan rem dengan sigap.
"Woyy, Han. Tunggu dulu!" Teriakkan itu menggema ke seluruh parkiran yang memang sudah sedikit lengang.
Bayu berlari mendekati Farhan, nafasnya terengah-engah. "Lu dari tadi gue panggil gak nyangut. Lu mau pulang?" tanyanya.
"Gak. Gue mau latihan Zumba dulu sama Spongebob di Bikini Bottom."
"Tumben. Biasanya lu langsung pulang," ucap Bayu, dia menganggap ucapan Farhan dengan serius.
Farhan menggaruk helmnya, "Makanya kalo mau hujan-hujanan, otak lu itu bungkus pake plastik. Jadi gini kan, ngebug."
"Ahhhh... Gue lagi yang salah," ucap Bayu kesal.
"GUE YANG SALAH! GUE SALAH PILIH TEMAN!" pekik Farhan geram.
Murid-murid yang kebetulan lewat, menoleh ke arah mereka. Murid-murid tersebut berjalan dengan sedikit cepat. Astagfirullah ada dua pocong jomblo cegat gue, harus cepet-cepet pulang ini mah. Kalo nggak, gue bakal kebawa jomblo. Mungkin itulah yang dipikirkan oleh mereka.
"Udahlah. Lu mau apa manggil gue?"
Bayu meghela nafas, "Lu pernah belajar IPS kan? Tentang interaksi sosial?"
Farhan hanya mengangguk. Paham atau tidak, itu urusan nanti. Yang terpenting, Bayu bisa pergi, dan dia bisa cepat-cepat pulang ke rumahnya yang nyaman.
"Interaksi sosial itu mengajarkan kita bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain." Tanpa dipinta, Bayu menjelaskan sesuatu yang anak TK lagi UN juga tahu.
Farhan mengusap wajahnya, "Bilang aja mau nebeng. Pake sok-sok an ceramah segala."
Bayu tersenyum kuda. Tanpa malu, dia langsung naik di jok belakang.
"Ehh.. Siapa yang izinin lu naik? Turun, turun!" seru Farhan.
"Sue lu. Gue ikut sama lu aja sampai terminal angkot," pinta Bayu.
Farhan memutar otaknya 180 derajat. Berusaha mencari ide agar dia bisa terhindar dari cucu Thanos yang satu ini.
"Tapi turun dulu. Naiknya di luar gerbang aja. Ribet." Farhan menyuruh Bayu untuk segera turun dari motornya.
Bayu pun manggut-manggut. Setelah di luar gerbang, kaki kiri Farhan sudah stand bye di tempatnya-siap untuk memindahkan gigi dengan cepat. Saat Bayu akan naik, Farhan langsung menancapkan gas meninggalkan Bayu yang belum sempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATH & YOU [On Going]
Teen FictionBukan tentang badboy si ketua gangster sang primadona berita, bukan tentang cowok dingin yang menjadi rebutan para wanita, bukan tentang artis Korea yang nyasar ke Indonesia; tapi ini adalah sebuah perjalanan menghapus luka. Dua orang manusia yang p...