Chap.05 Sadnight bukan Satnight

123 47 21
                                    

Makasih buat yang udah kasih Kritik & Sarannya 🙇...
»Jangan lupa follow (kalo mau follback, dm aja)
»Dan tekan tanda bintang di pojok kiri bawah⭐
»Dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa Kritik, Saran, maupun nomer WA (Ngarep hehehe..)

Oke jangan banyak icen (bahasa pluto dari ngomong), kuy baca ceritanya!

#FeelIt

***

Lelaki itu masih menggenggam erat-erat lengan gadis di depannya tatkala pramusaji hilir-mudik menghantarkan pesanan. Salah satu restoran bintang lima di kota Bandung memang tidak pernah sepi pengunjung-terlebih pada saat malam minggu. Dan disinilah, di meja paling strategis, sepasang anak muda saling mengungkapkan unek-unek yang seminggu terakhir ini mereka pendam.

"Aku sibuk, Sayang." Lelaki itu berujar. Tangannya masih mencengkeram tangan pasangannya itu. "Kamu tahu kan aku ini ketua OSIS. Sebagai ketua, aku harus bertanggung jawab dalam setiap kegiatan," lanjutnya.

Gadis itu mengangguk mafhum. Sudah terlalu sering ia mendengar alasan itu. Gadis itu hanya menunduk, raut wajahnya masih kuyu.

Lelaki itu tersenyum, wajah tampan penuh pesonanya terpancar. "Aku akan membantumu mencarinya besok."

Gadis itu mendongak, hanya tersenyum tipis. Mengangguk. "Iya. Terima kasih."

***

Cerita Farhan.

Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya aaaa,
menahan rasa, ingin jumpa aaa.

Percayalah padaku, aku pun rindu kamu. Kuakan pulaaang. Melepas semua kerinduaa. Yang terpendam.

Secuil lirik lagu berjudul Kangen milik Dewa 19 itu melantun syahdu di langit-langit kamar tatkala gue semakin terbenam dalam setiap kata dalam buku bersampul hitam ini. Buku filosofi yang lebih condong ke motivasi. Ah, meski buku ini membuat otak gue bekerja dua kali lebih keras dari biasanya, gue tetap menikmatinya.

Buku berjudul How-to-get-the-great-life dengan 475 halaman ini menjadi santapan lezat gue selama beberapa hari kebelakang.

Menikmati Sabtu malam dengan secangkir kopi mochacino latte, lagu-lagu mellow yang diputar radio lokal, dan juga sebuah buku, adalah pilihan yang paling tepat bagi gue.

Bagaimana dengan kalian? Apa yang biasa kalian lakukan di Sabtu malam? Apa pergi apel ke rumah pacar? Chattan manja di kamar sama pacar LDR? Atau melakukan ritual khusus supaya hujan turun?

Gue pernah melakukan point nomer dua-walau cuman sebulan. Kalau urusan point nomer tiga, gue pernah sekali coba. Malahan gue sambil joget-joget nyanyi lagu katak minta hujan. Eh benar saja, malam itu langsung hujan, pake angin plus geledek lagi. Awalannya sih gue santuy aja, cuman hujan doang. Tapi saat gue mencoba nyalain data, gak ada sinyal. Listrik juga tiba-tiba padam!

Dari sana gue jadi kapok. Bayangkan; gak ada sinyal, hujan, kedinginan, kesepian, mati lampu plus jomblo lagi. Gue jadi kayak anak kucing yang kehilangan induk babi. Cuman bengong doang di depan pintu sembari berharap tiba-tiba ada Jennie blackpink datang bawa martabak.

MATH & YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang