Ayah Key

122 60 4
                                    

Keyra masuk ke dalam rumahnya, dia baru saja sampai karna tadi jalanan yang sangat macet.

Ketika Keyra ingin menaiki tangga, dia mematung beberapa saat.

Sosok itu, sosok yang sudah lama dirindukannya, sosok yang tidak ingin bertemu dengannya saat ini ada dihadapannya.

Dalam gelapnya malam dan dengan sedikit penerangan bulan. Keyra masih bisa melihat jelas wajahnya, walaupun wajahnya sedikit tertutup oleh tirai karna dia sedang memandang langit malam yang temaram.

Keyra tidak berani mendekat, masa lalu itu berputar di kepalanya. Seakan memberitahu dirinya bahwa dirinya memanglah tidak pantas untuk bertemu dengannya.

Tapi Keyra layak untuk bertemu bukan? Bagaimanapun juga Keyra tetaplah anaknya.

"Yah,"suara Keyra tercekat. Dia takut melanjutkan apa yang ingin dia katakan.

Ayahnya menoleh saat mendengar suara Keyra, dia kaget tapi tetap memasang wajah sedatar mungkin.

"Ayah udah makan?"tanyanya pelan bahkan terdengar seperti bisikan.

Ayahnya menatap putrinya, dia tau putrinya takut. Tapi dia tetap diam membiarkan apalagi hal yang ingin Keyra sampaikan.

"Kalo Ayah belum makan, aku buatin makanan mau?"tanyanya takut-takut.

Ayahnya menggeleng lalu langsung melenggang pergi begitu saja, tanpa tau bahwa Keyra benar-benar ingin keadaan seperti dulu.

"Maafin Key Yah,"ucapnya pelan.

Tanpa Keyra tau bahwa Ayahnya mendengar permintaan maafnya.

Ayahnya berdiri disamping tembok yang tidak akan bisa dilihat oleh Keyra.

"Ini bukan salah kamu Key, ini semua salah Ayah,"ucapnya memandang foto keluarga yang tadi sempat dia ambil dari ruang tamu.

Kalau saja dulu dirinya tidak ceroboh, kalau saja dirinya dulu tidak bodoh, kalau saja dirinya dulu tidak berpikiran seperti orang bawah pasti keluarganya masih utuh disini. Bersamanya, bersama Keyra juga bersama Kevin.

***

Keyra masuk ke dalam kelasnya, belum banyak murid yang datang ke sekolah.

Keyra duduk di bangkunya, dia mengambil buku biologi karna memang ada pelajaran yang belum dimengerti.

"Key, kantin yuk!"ajak Aldo duduk di depannya.

"Gak ah, Lo aja. Gua belum ngerti biologi nih. Mau belajar dulu,"balasnya masih memandang buku.

"Yaelah hidup lu monoton amat, belajar mulu dari kemaren. Ayo dong Key masa gua sendirian sih? Gua traktir deh gimana?"bujuk Aldo.

"Gamau Al, sama Naira aja tuh,"ucapnya memandang Naira yang sedang fokus ngobrol dengan Mely.

"Ck, gak seru ah. Gua maunya sama elo. Ayo buruan!"ucap Aldo dengan menarik buku biologi Keyra yang membuat Keyra kaget dan kesal karna kegiatan belajar nya diganggu.

"Ribut banget sih Al, ganggu gua aja. Yaudah ayok, tapi jangan lama-lama,"ucap Keyra kesal.

"Iya putri cantik. Nih bukunya."

Keyra memasukkan bukunya ke dalam tas, lalu pergi ke kantin dengan Aldo.

Disana sudah ada Kean dengan ketiga temannya yang tidak Keyra kenal sama sekali.

Keyra, Kean & Kenyataan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang