Chapter 3: Exhausted

891 107 2
                                    

Fajar menyingsing, menelan alam mimpi kembali ke Neverland. Hari baru pun tiba, waktunya untuk membuka lembaran baru hari ini.

" Yosh! Hari ini akan mulai diet!!! " ucapku bersemangat.

" Rion sama, yakin? " tanya Lucas ragu ragu.

" Tentu saja yakin! Penampilan itu penting, kesehatan juga! " jawabku mantap.

Lucas hanya menghelakan napasnya, ketika mendengar jawabanku.

Huh! Kamu ini kenapa sih, Lucas? Kamu seharusnya senang, kan?

Dengan mengenakan pakaian yang cukup nyaman, aku memulai hariku dengan olahraga pagi. Tentu saja sebelum itu, aku menyantap sarapan 'sehatku' terlebih dahulu.Sebenarnya aku ingin melewatkan sarapan hari ini, tapi apa boleh buat. Perutku sudah meraung raung minta makan.

Aku memutuskan untuk berolahraga di halaman belakang mansion ini. Disini lumayan sepi, jadi setidaknya aku tidak akan mengganggu pekerjaan para pelayan. Pertama tama aku memulainya dengan pemanasan, lalu berlari mengelilingi mansion ini sebanyak dua kali. Dilanjutkan dengan gerakan olahraga lainnya.

Setelah berolahraga selama tiga jam, aku akhirnya kelelahan (sudah dari tadi sih capeknya,tapi gue lanjut aja ampe mampus). Lucas memberiku air minum.

" Fuhh! Segarnya! " ucapku setelah minum. Entah kenapa air putih ini terasa lebih memuaskan dari pada biasanya.

" Rion sama, saya telah menyiapkan air mandi anda . . . " ucapku Lucas datar. Seperti biasanya Lucas tidak menunjukkan banyak emosi.

Sebelumnya, aku meminta Lucas untuk menyiapkan air mandi untukku. Walaupun tadi pagi sudah mandi, tubuhku sekarang sudah basah kuyup oleh keringat. Aku merasa sangat tidak nyaman, kalau tidak membersihkan tubuhku setelah ini.

Setelah mandi, aku lalu beristirahat di kamar. Dan seprti biasanya juga, Lucas selalu mengikutiku kemana saja (kecuali saat mandi). Aku sudah mulai terbiasa dengan hal itu sekarang.

" Hei, Lucas . . . "

" Ada apa, Rion sama ? "

" Apa sudah ada balasan dari Raku? "

Lucas hanya menggelengkan kepalanya.

" Begitu ya . . . "

Raku merupakan guru berpedangku. Raku adalah teman baik ayah. Ayahku memintanya untuk menjadi guruku. Ia sempat melatihku sebelumnya, namun diriku yang 'sebelumnya' selalu kabur dari pelajarannya. Akhirnya ia menyerah dan berhenti datang untuk melatihku.

Uhh!!! Seharusnya aku (yang dulu) itu diberi pelajaran saja supaya jera!!!Kalau bisa ditampar aja sampai nurut.

Aku sempat mengirim surat kepada Raku. Aku memintanya untuk kembali mengajarku. Semoga saja ia bersedia. Aku tidak akan memaksanya kalau ia tidak mau. Memang perlu kesabaran yang sangat besar ketika menghadapi Rion.

***

Pada jam sepuluh (pagi) aku harus belajar bersama Miss Bell (guru akademisku/yg mengajar membaca,menulis,menghitung,dll ). Kegiatan belajar berlangsung dengan lancar. Yah . . . memang lebih lancar dari 'sebelumnya' .

Miss Bell sempat kaget dengan sifatku ini. Tetapi ia tidak terlihat terganggu dengan hal itu. Sebaliknya ia malah senang dengan perubahanku ini. Mengajarku menjadi jauh lebih mudah daripada sebelumnya.

" Nah, Rion . . . Pembelajaran kita hari ini sampai sini saja. Pastikan kamu mengerjakan PR yang sudah kuberikan, ya . . . " ucap Miss Bell mengakhiri pembelajaran hari ini.

" Baik . . . " jawabku singkat.

Miss Bell tersenyum dan mengusap kepalaku.

" Mi- Miss Bell ? "

It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang