Chapter 13 : Visiting the Castle ( Rion's POV )

685 78 7
                                    

Rion's POV

Hari ini aku bangun dengan hati yang gembira. Setelah sekian lama berharap, aku pun dapat pergi mengunjungi istana. Biasanya aku hanya bisa memandang dari jauh. Untung saja Elina mengajakku.

Terima kasih Elina!!!

Mungkin kalian menganggapku aneh karena terlalu antusias akan hal ini. Apalagi mengingat umur mentalku yang seharusnya sudah dewasa ini. Yah, walau bagaimanapun, siapa saja yang akan pergi ke istana pasti merasakan hal yang sama kan?

Mendengar kata 'istana', kita pasti langsung teringat dengan dongeng dongeng yang pernah kita baca sewaktu masih kecil.

*Tok,tok,tok*

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu, diikuti dengan suara seorang wanita muda.

" Rion-sama, sudah waktunya untuk anda bersiap siap "

Itu pasti pelayan . . .

" Silahkan masuk " sahutku kepada para pelayan.

" Permisi . . . "

Para pelayan berbondong bondong memasuki kamarku.

(Sigh)

Sejujurnya, aku ingin bersiap siap sendiri, setidaknya aku ingin mengenakan pakaianku sendiri tanpa bantuan para pelayan.

*Pelayan disini maksudnya 'maid' atau pelayan perempuan.

Rasanya sangat memalukan ketika mereka melihat tubuhku dan memasangkan baju untukku. Walaupun sekarang hal ini telah menjadi suatu rutinitas, aku masih belum terbiasa sama sekali. Seperti anak kecil saja . . .

" Aku merasa seperti orang mesum saja . . . " tanpa sadar, kata kata itu keluar begitu saja dari mulutku.

Astaga! Apa yang baru saja kukatakan? Aku harap mereka tidak mende-

" Ada apa, Rion-sama? " tanya salah satu pelayan secara tiba tiba.

ASDFGHK?!?

Semua pelayan langsung menatap wajahku.

Aku menelan ludah.

Aku menggelengkan kepalaku, " Em . . . Bukan apa apa,kok! " balasku kepada pelayan tersebut.

" Anda yakin? " tanya pelayan itu lagi.

Pelayan itu menatap wajahku dengan raut wajah curiga.

" Memang tidak ada apa apa, kok! " ucapku lagi, berusaha meyakinkan mereka.

" Tapi jika memang ada yang anda ingin sampaikan, katakan saja . . . " setelah mengatakan hal itu, barulah pelayan itu mengalihkan tatapannya.

Huh . . . padahal beberapa bulan yang lalu, sebelum aku mendapatkan ingatan masa laluku, mereka tidak pernah memperhatikanku. Apalagi melayaniku seperti ini.


***



Setelah berpakaian, aku pun berjalan keluar kamar. Ketika berada di luar kamar, aku langsung bertemu dengan Lucas. Sepertinya dia telah menunggu di depan kamar untuk beberapa saat.

" Kamu sedang apa di situ? Bukankah hari ini kamu diberi jatah libur? " tanyaku pada Lucas.

" Saya hanya ingin menyampaikan bahwa tuan (ayahnya Rion) telah menunggu anda dan nona muda di luar. . . " balas Lucas datar.

Aneh, bukankah Lucas bisa menyuruh pelayan lain untuk menyampaikan hal ini?

. . . Ah sudahlah! Aku tidak pernah bisa mengerti jalan pikiran anak itu!

It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang