Rion POV
Sebulan telah berlalu semenjak kepulanganku ke mansion utama. Akhir akhir ini, hubunganku dengan keluargaku kian membaik. Namun, sepertinya hubunganku dengan para pelayan masih belum sepenuhnya membaik. Aku harap aku bisa mendapatkan kepercayaan mereka.
Oh iya, hari ini aku diberikan jatah libur dan bisa melakukan apapun yang aku inginkan. Sejujurnya, aku tidak tidak tahu harus melalukan apa. Ingin sekali aku pergi ke pusat kota, tapi pasti ayah tidak akan mengijinkan aku.
" Apa aku ke perpustakaan saja? Siapa tahu ada buku yang menarik, " gumamku pelan.
Aku lalu beranjak dari kasurku dan pergi ke perpustakaan. Dalam perjalanan menuju perpustakaan, aku menyapa para pelayan yang berpapasan denganku. Ada yang membalas sapaanku, ada pula yang hanya mengangguk.
" Hei Lucas "
" Ada apa, Rion-sama? "
" Apa yang harus aku lakukan agar para pelayan menyukaiku? " tanyaku pada Lucas.
" Saya sendiri juga tidak tahu, Rion-sama " ucap Lucas, tanpa menunjukkan wajah bersalah.
" . . . Kau tahu Lucas? Terkadang kamu tidak terlalu berguna "
" Maafkan saya "
Aku menghelakan napas.
Punya pelayan pribadi, kok gini amat,ya?
" Kalau begi- "
Tiba tiba saja dari sebelah kanan, ada seorang pelayan yang menabrakku.
" Uwwaah . . . Ka-kamu tidak apa apa, kan? " tanya pelayan itu, mememastikan.
" Iya . . . "
" Ri-Rion sama? Sa-saya benar benar minta maaf. Sa-saya tidak sengaja " ucap pelayan itu gelagapan. Sepertinya ia baru menyadari, bahwa orang yang ia tabrak adalah aku.
" Tidak apa apa. Ini juga salahku, karena tidak memperhatikan sekitarku " ucapku ramah.
Terpampang raut wajah terkejut di wajah pelayan itu.
Aku langsung mengulurkan tanganku, berniat untuk membantu pelayan itu berdiri.
" Sini kubantu . . . "
" Tidak perlu. Anda tidak perlu mengotori tangan anda dengan menyentuh pelayan rendahan seperti saya " ucap gadis itu pelan.
Ouch! Hatiku tiba tiba sakit setelah mendengar ucapan pelayan itu.
" Umm . . . Kalau begitu saya permisi dulu . . . "
Pelayan itu segera berjalan pergi.
***
Saat di perpustakaan, aku terus memikirkan pelayan tadi. Kalau tidak salah, dia adalah pelayan yang aku siram tangannya dengan air mendidihkan, kan? (Lihat chapter 1) Mengingatnya saja membuatku ingat betapa mengerikannya diriku yang dulu. Aku ingin sekali meminta maaf.
Dia masih muda, umurnya baru 12 tahun. Wajar baginya, jika ia membuat kesalahan.
" Lucas, bisakah kamu meminta pelayan bernama Milly untuk datang menemuiku di gazebo nanti? Aku ingin bicara dengannya "
" Ya, akan saya lakukan "
Milly POV
Astaga, Ya Tuhan . . . Aku tadi telah menabrak Rion-sama. Untung saja dia tidak memerahiku seperti waktu itu. Mungkin rumor mengenai Rion-sama memang benar. Dia sudah berubah. Dia tadi bahkan berniat membantuku berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)
FantasyKarena kepalaku terbentur,hal tersebut membuatku mengingat kehidupanku sebelumnya.Ternyata aku di reinkarnasi sebagai kakak dari sang villainess pada suatu otome game! Di game yang sebenarnya,sang villainess selalu berakhir dengan ending tragis yang...