Chapter 2 : The First Capture Target, Lucas

1.1K 113 2
                                    

Hari ini adalah dimana aku memulai masa hukumanku.Semua keperluanku sudah disiapkan dan diletakkan didalam kereta. Ada beberapa pelayan yang ikut bersamaku, untuk mengurus keperluanku.

Kebetulan hari ini, pelayan pribadiku sudah kembali bekerja. Namanya Lucas dan ia seumuran denganku. Lucas sempat mendapatkan jatah libur selama 1 minggu. Lucas sudah menjadi pelayan pribadiku sejak kami berumur 4 tahun (4 tahun? emang mereka udah ngerti?).

Hubunganku dengannya dapat dibilang kurang baik. Bahkan di gamenya, Rion sering melampiaskan amarahnya pada Lucas. Lucas yang malang, ia tidak pantas menerima semua perlakuan itu. Aku harap hubunganku dan Lucas akan membaik di kehidupan ini.

Lucas ternyata adalah salah satu capture target pada game. Game menceritakan betapa menderitanya kehidupan Lucas selama ia melayani Rion. Rion tidak pernah baik padanya.Pada happy endingnya, Lucas yang sudah tidak tahan dengan perlakuan Rion, berhenti bekerja dan memulai kehidupan barunya bersama sang Heroine sebagai adventurer.

Di game, Lucas digambarkan memiliki sifat yang serius dan dingin. Lucas hanya akan menunjukkan sisi lembutnya pada orang yang dipercayainya saja. Sebagai salah satu capture target, Lucas memiliki paras yang tampan dan cool.

Dibandingkan dengannya, aku sama saja seperti babi gendut dan dia seperti angsa yang anggun.Hiks, menangis akutu . . .

Sepertinya aku mulai mengerti, kenapa Rion tidak menyukai Lucas. Tapi itu tetap salahnya sendiri karena tidak merawat dirinya sendiri dengan benar. Intinya itu tetap salah Rion sendiri!Menyedihkan . . . 

" Rion mungkin merasa malu saat berdiri didekat Lucas  . . . " gumamku pada diriku sendiri.

" Ada apa, Rion sama ? Anda perlu sesuatu? " suara Lucas mengagetkanku.

Hadeuh! Mau copot jantungku rasanya ! Itu telinga terbuat dari apa coba?!?

" Tidak, kok . . . Aku tidak perlu apa apa " ucapku sambil tersenyum canggung.

Lucas melihatku dengan ekspresi tercengang.Kenapa? Jangan jangan mukaku tambah jelek saat tersenyum?!?

Aku menatap Lucas sesaat, pada akhirnya aku sadar bahwa Lucas tidak tercengang karena wajahku, melainkan karena tingkahku. Mengingat Rion (aku) yang dulu tidak pernah ramah padanya. Tentu saja Lucas akan heran ketika aku tersenyum padanya dan tidak membentaknya seperti biasa.

Lucas yang heran, memiringkan kepalnya tanda tidak mengerti.Lucunya . . . Rasanya seperti punya adik laki laki.

Karena tidak dapat menahan tawaku lagi, akhirnya aku tertawa lepas. Entah mengapa menurutku itu lucu. Lucas yang biasanya memiliki wajah datar, menunjukkan ekspresi lain.

" Pfft . . . pu ha ha ha . . . "

Lucas semakin heran dan mulai panik melihat tingkahku itu.

" Rion sama? "

" Ha ha ha, ekspresi macam apa itu, Lucas? "

" ?!? " (Lucas)

Aku tertawa untuk beberapa saat dan akhirnya berhenti. Aku takut keretanya akan roboh karena bergoyang goyang saat aku tertawa. Untunglah hanya Lucas yang melihat wajah jelekku saat tertawa.

Fyi, sekarang kami berdua sedang dalam perjalanan menuju mansion di perbatasan wilayah. Paling tidak perjalanan ini memerlukan waktu setengah hari. Kereta khusus disiapkan untukku, hanya aku dan Lucas yang boleh menaikinya.



***

Setelah perjalan yang panjang, kami akhirnya sampai di mansion tersebut. Para pelayan bergegas membereskan barang barang yang dibawa. Beberapa pelayan yang memang bekerja di mansion ini, menyambut kedatanganku. Aku dapat meresakan tatapan menusuk mereka. Tapi aku tidak punya waktu untuk mengurus itu sekarang . . .

It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang