Chapter 7 : Second Brother

731 85 0
                                    


Author POV

Baru sehari setelah Rion kembali. Tadi malam ia mengobrol dengan orang tuanya sampai kelelahan. Kedua orang tuanya sangat berharap agar kali ini Rion benar benar jera dan tidak mengulangi semua perbuatannya yang telah ia lakukan. Mereka tidak ingin terus terusan menghukum anak mereka sendiri.


( Saat Sore )

" Kami pulang! Ayah, ibu! " ucap Elmer dan Elina secara bersamaan.

" Selamat datang " sambut Albert dan Karen serempak. Mereka memeluk kedua anaknya.

Elmer dan Elina baru saja pulang dari ibukota. Perjalanan menuju ibukota (dan sebaliknya) biasanya memerlukan waktu berhari hari, namun karena Elmer dan Elina menggunakan portal*, perjalanan mereka menjadi jauh lebih singkat.

" Dimana, kak Rion? Dia seharusnya sudah pulang, kan? " tanya Elina, sambil mencari sosok kakaknya itu.

" Kamu benar, kakakmu sudah pulang kemarin " balas Karen lembut.

" Kenapa dia tidak ikut menyambut kami? " tanya Elina lagi.

" Paling tidak, Rion seharusnya kami, kan? " timpal Elmer.

" Rion masih beristirahat. Ia baru sampai di rumah saat matahari terbenam. Lagipula, tidak seperti kalian, Rion tidak menggunakan portal. Enam jam dalam perjalanan tidak lah waktu yang singkat " jelas Karen pada anaknya.

" Tapi- "

" Elmer, Elina! Apa ibumu tidak cukup menjelaskan? Daripada kalian mengeluh tentang Rion, lebih baik kalian masuk saja " ucap Albert menengahi.

Elmer dan Elina langsung terdiam, mereka lalu berjalan menuju kamar mereka.

" Sayang . . . " 

" Maafkan aku, anak anak terus saja . . . "

Karen menenangkan suaminya.

" Aku mengerti, sayang . . . "


Saat makan malam, Rion tidak kunjung muncul. Elina dan Elmer pun terus menanyakan tentang keberadaan Rion. Albert dan Karen hanya bisa menghebuskan napas panjang, setelah melihat tingkah kedua anaknya itu.

Karen tahu bahwa anak anaknya lumayan keras kepala. Ia tahu bahwa mereka tidak akan berhenti bertanya sampai pertanyaan mereka dijawab.

" Sebenarnya, tadi pagi badannya panas. Jadi kami meminta Rion untuk beristirahat di kamar " ucap Karen pada anaknya.

" Jika kalian memang merindukannya, bagaimana kalau kalian menjenguknya besok? " Albert menambahkan.

" Kami tidak- " Elmer dan Elina tidak melanjutkan kalimatnya. Keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun setelah itu.



Elina POV

Aku tidak pernah benar-benar menyukai kakak keduaku. Tidak seperti kakak tersayang*, dia tidak bisa diandalkan, nakal, dan payah. Dia selalu membuat ayah dan ibu sedih.Aku tidak menyukainya. Dia pantas menerima hukuman.

Well, jauh di dalam lubuk hatiku, sebenarnya aku selalu ingin agar kakak kedua* merubah sikapnya dan menjadi orang yang lebih baik.Aku ingin kita akur seperti saudara kandung lainnya. Aku ingin kakak kedua menjadi orang yang dapat aku andalkan dan banggakan.

Setidaknya itulah yang aku inginkan . . .

Jadi . . .

Aku harus apa sekarang?!? Aku berniat untuk menjenguk kakak kedua, tapi apa yang harus aku katakan nanti?!? 

It Seems That I have Reincarnated as The Villainess Brother (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang