15. after sex

33.1K 2.8K 115
                                    

Cahaya matahari memasuki kamar ini,bahkan gordenpun tak bisa menghalau sinarnya. Mengusik kedua pria yang sedang tertidur,Jaemin bangun terlebih dahulu. Dia menemukan dirinya sendiri sedang dipeluk oleh seseorang dari belakang,dan ada nafas hangat di lehernya. Huh,badan Jaemin sangat pegal dan lengket.

Jaemin tidak bodoh,dia tau apa yang sudah terjadi,dan dia sekarang tidak tahu harus berbuat apa. Lari dari disini bukan pilihan yang baik karena lubangnya sangat sakit.

Ingin sekali rasanya meneriaki Jeno brengsek,Tapi dialah yang memulai ini. Jaemin sangat bingung harus bagaimana

“kau sudah bangun?” tanya Jeno

Jaemin tersentak,Jeno melepaskan pelukannya. Jaemin susah payah mendudukkan dirinya,mengingat lubangnya sangat sakit.

Jeno meringis saat melihat Jaemin kesakitan, “apa masih sakit?” tanya Jeno.

Jaemin langsung menatap Jeno tajam, “TENTU SAJA SAKIT BODOH! kau menusuknya dengan sangat keras..” Jaemin kesal sekali dengan pertanyaan bodoh itu.

“Hei,kau juga menikmatiny,Jaemin.. kau bahkan mendesahkan namaku 'jeno... Jeno... Jenooo.' seperti itu.” ucap Jeno dan membuat Jaemin sangat malu.

“Y-yak! Jangan katakan hal bodoh..” ucap Jaemin,dia mengalihkan pandangan melihat Jeno berdiri dan sialnya masih belum berpakaian.

“sudahlah,aku akan mandi.. lalu aku akan membelikan obat.. kau bisa mandi setelahku.” ucap Jeno,dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Jaemin langsung memukuli kepalanya sendiri dengan tangannya dan mengumpati dirinya sendiri, bagaimana bisa Jaemin jadi seperti ini,arhhhh.. dia sangat frustasi sekarang

[🌱]

Setalah melalui banyak perdebatan,akirnya Jaemin dan Jeno memilih untuk makan terlebih dahulu,mereka berdua sama sama keras kepala akan sulit bagi mereka untuk berdebat. Lebih baik mengisi perut mereka lebih dahulu.

“Makanlah,jangan kau pikirkan hal yang lain.”

Jaemin melebarkan matanya saat melihat Jeno dengan enteng mengatakan hal itu, “Memang apa yang aku pikirkan hah?” jaemin dengan kesal memakan sup yang dia pesan. Restoran ini masih sepi,mungkin karena masih pagi.

“Bukankah kau seharusnya senang,Jaemin? Bercinta dengan Lee Jeno,dan juga seharusnya aku yang khawatir apa kau akan menyebarkan rumor tentangku atau tidak,mengingat kau seorang paparazi.,” ucap Jeno.

“Hah? Kau benar benar menyebalkan, dan juga.. aku tidak segila itu untuk membagikan pengalaman bercintaku denganmu,dasar bodoh!”

Mereka itu sangat aneh,mereka selalu saja membahas tentang bercinta terus menerus,tapi selalu malu saat mengingatnya.

“Ekhm,kau berikan nomer ponselmu padaku.” ucap Jeno sambil menyodorkan ponselnya

Dia tahu,setelah kejadian itu dengan jaemin tentu hubungannya dengan jaemin bukanlah sebatas orang asing lagi.

“Untuk apa,huh?”

“Untuk memastikan kau tidak menyebarkan rumor rumor aneh.” ucap Jeno dengan santai

Jaemin mencibir lalu dengan cepat mengetikan nomernya pada Jeno,Jaemin memilih tidak bersuara lagi. Dia memakan supnya dengan cepat.

“Ekhm,aku akan kembali ke Korea hari ini,kapan kau akan kembali?” ucap Jeno

Jaemin menghentikan kegiatan makannya,apa dia perlu ke rumah neneknya lagi dan bertemu Eric atau pulang ke Korea bersama Jeno?

“sepertinya aku ikut denganmu,lagipun.. sulit bagiku untuk kembali ke rumah nenek setelah pertengkaranku dengan adikku.” balas jaemin,bukan karena dia ingin ikut dengan Jeno,hanya saja ketimbang di China tidak jelas lebih baik ke rumah saja.

“Baiklah aku akan memesankan tiket.”

[🌱]

Seoul,Korea Selatan.

Jaemin sudah sampai di rumahnya dan gilanya dari bandara dia diantar oleh Jeno. Tepat setelah menutup pintu tempat tinggalnya ini,rasanya Jaemin ingin memecahkan kepalanya saja. Jaemin itu selalu berulah ketika mabuk,dan bodohnya dia tak pernah jera untuk mabuk.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Jaemin duduk di sofanya,dia sudah kehilangan banyak uang untuk rencananya ini. Gilanya dia juga yang telah merusak rencananya ini

“Haechan pasti akan menertawakanku,dasar Jaemin bodoh.” umpat Jaemin pada dirinya sendiri. Melakukan seks? Dengan Lee Jeno?

Dua jam terduduk dan termenung,akirnya Jaemin merasa jengah,dia bahkan belum mandi. Dia segera masuk kamar mandi,dan membersihkan dirinya.

Dia melihat pantulan badannya di cermin,gila! Sangat gila bagaimana tubuh Jaemin dipenuhi oleng bercak merah. Apa Lee Jeno memang seagresif itu?

Jaemin yang kesal kembali memakai pakaiannya, mengurungkan niatnya untuk mandi. Jaemin tak akan melihat dirinya di cermin untuk satu Minggu kedepan. Rasanya menggelikan melihat tanda tanda itu di tubuhnya.

“Arrghhh..” Jaemin menjadi gila,bagaimana dia bisa sebodoh itu.

“lebih baik aku tidur saja.”

Jaemin benar benar bisa gila,Lee Jeno itu memenuhi kepala Jaemin. Rasanya, Jaemin ingin menjual kepalanya saja.

Masih terasa pening,tiba tiba ponsel Jaemin berdering. Sialnya itu adalah alasan yang membuat Jaemin pening. Apa Lee Jeno ini benar benar ingin membuat dia mati muda.

“BRENGSEK LEE JENO! AKU BARU SAJA AKAN TIDUR,ENYAH KAU!” seru Jaemin bahkan ketika orang yang menelponnya belum mengeluarkan suara.

“ooh,maafkan aku tuan. aku hanya menemukan orang ini di bar,dia mabuk berat. Dan nomermu adalah yang muncul paling atas di kontaknya.”

Huh? Itu bukan suara Jeno,Jaemin menjauhkan ponselnya dan mengecek siapa yang menelponnya.

‘idol mesum Lee Jeno bangsat.’

Itu benar Jeno.

“Lalu apa hubungannya denganku,aku bukan siapa siapanya.” ucap Jaemin,tak ingin berurusan dengan Jeno lagi.

“tuan,jika pemuda ini mabuk dan menyebabkan masalah,kau juga akan terseret di dalamnya,ada nomermu disini.”

Jaemin menggeram kesal,akirnya dia harus membantu Lee Jeno sialan itu. “Baiklah kirimkan alamatnya.”

Sialan,orang bodoh mana yang mabuk di sore hari?

[🌱]







Paparazi || Nomin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang