Pergi

1.6K 189 14
                                    

JJJ Presents


Jimin memutuskan untuk menemui Yoongi hari ini. Tak bisa dipungkiri perasaan yang semakin mengganggunya akhir-akhir ini ingin sekali segera ia ketahui kebenarannya. Apakah benar yang dikatakan Taehyung beberapa hari yang lalu. Apakah benar ia mencintai Yoongi sebagai kekasihnya.

"Taehyung, hari ini aku ingin bertemu Yoongi hyung. Dan... berencana menceritakan semuanya." Ujar Jimin pada Taehyung yang saat ini duduk di sebelahnya di dalam bus yang menuju kampus mereka.

Taehyung menoleh kearah Jimin. "Akhirnya, semoga berhasil Jimin. Aku menyayangimu." Balas Tehyung sambil memeluk sepupunya itu dengan tujuan memberi kekuatan agar mampu melalui semua ini, karena ia tau bahwa Jimin tidak sekuat kelihatannya. Jarang terlihat menangis bukan berarti ia lebih kuat daripada orang sering menangis.

"Aku juga menyayangimu. Jika kau bukan sepupuku, aku pasti tidak akan susah-susah mencari orang lain untuk melabuhkan hatiku." Ujar Jimin sedikit terkekeh.

"Aku pikir hanya aku yang berpikiran seperti itu." Balas Taehyung menambah tawa keduanya.

Beberapa saat kemudian, bus telah sampai di halte dekat kampus mereka. Banyak juga mahasiswa yang turun di halte tersebut selain Jimin dan Taehyung. Saat memasuki kampus Jimin melihat siluet yang sangat dikenalnya dari kejauhan. Itu Jungkook.

"Taehyung, ada Jungkook di sana." Bisik Jimin pada Taehyung sambil menunjuk arah Jungkook dengan dagunya.

"Memangnya kenapa?" Tanya Taehyung.

Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin bertemu dia. Menatap matanya dari kejauhan saja sudah membuatku takut. Coba periksalah." Jawab Jimin sambil menempelkan telapak tangan Tehyung ke dada Jimin. Dadanya bergemuruh, Taehyung tersenyum miring. Apalagi yang kau pertanyakan atas perasaanmu kepada Jungkook, sudah sangat jelas kau masih berdebar saat melihatnya bahkan wajahmu saja memerah, batin Taehyung.

"Yasudah ayo lewat jalan yang lain saja." Ujar Taehyung akhirnya.

Tanpa mereka sadari ternyata Jungkook sejak tadi sesekali mencuri pandang kearah mereka berdua. Setelah mereka beranjak dari tempatnya, pria itu dengan terang-terangan mengarahkan pandangannya mengkuti mereka berdua. "Apa aku begitu menjengkelkan? Sampai-sampai Jimin berbalik arah seperti itu." ucapnya pada diri sendiri sambil memasukkan kembali kotak berbungkus kertas kado kuning ke dalam tasnya yang ia keluarkan sejak matanya tak sengaja menemukan Jimin.

"Namjoon." Panggil Yoongi kepada Namjoon saat pemuda tinggi itu lewat di depan ruangannya.

"Hyung, kau sudah di sini rupanya. Kau tidak ada jadwal siaran?" tanya Namjoon saat mengetahui bahwa Yoongi telah berada di studionya padahal hari masih pagi dan yang ia tahu sekarang masih jam siaran program radio Yoongi.

"Tidak, hari ini program siaranku sedang libur, dan digantikan dengan program spesial." Jawab Yoongi sambil merebahkan punggunya di sofa yang ada di ruang tamu.

"Sepertinya pekerjaanmu sedang tidak berjalan dengan lancar hyung?" ujar Namjoon setelah mengamati pergerakan hyungnya itu beberapa saat. Wajahnya memang terlihat kusut dan sedikit tirus. Apakah ia sedang stress, pikir Namjoon.

"Radio? Tidak, bahkan berjalan sangat lancar. Aku sangat senang." Jawab Yoongi.

"Bukan itu." Balas Namjoon sambil mendudukkan dirinya di sebelah Yoongi. "Urusanmu dengan produser Kang tentang project soundtrack web series terbaru." Lanjut Namjoon.

Can I Call You Mine? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang