Sesampainya di Dangerous Girl's Mansion, Dindalion, Nasya, Lady, dan Syifa sangat terkejut karena megahnya Dangerous Girl's Mansion. Rumah itu sangat besar. Di bagian depan terdapat bendera dengan lambang Dangerous Girl, di samping ada kandang kuda, dan di halaman belakang ada garasi dan kolam renang.
Mereka semua dipersilahkan masuk oleh Grandma DG. Mereka melihat sekeliling dengan mata berbinar-binar. Saat kau masuk ke ruang utama, kau dapat melihat ruang latihan di sebelah kanan dan dapur sekaligus ruang makan di sebelahnya. Jika kau menengok ke sebelah kiri, kau dapat melihat sebuah pintu yang mengarah ke perpustakaan dan dua buah pintu yang mengarah ke ruang keluarga. Tepat di tengah-tengah ruang utama, ada dua tangga yang menuju ke lantai dua. Di lantai dua ada beberapa kamar tidur. Kamar mandi dapat kamu temukan di ruang latihan, di setiap kamar, dan di dekat pintu yang menuju ke halaman belakang.
"Jadi, Nenek Dangerous Girl? Ini tempat nenek tinggal?" tanya Dinda.
"Iya. Lebih tepatnya, ini tempat aku ditahan setelah aku melakukan tindakan jahatku di masa lalu. Oh, dan panggil aja aku Grandma DG. Pake bahasa Inggris lah biar keren," kata Grandma DG.
"Howdy, Grandma! Aku Nasya. Ini temanku Mbak Dindalion, tapi karena Dindalion terlalu panjang, jadi panggil Dinda aja. Ini Syifa, adiknya Mbak Dinda. Dan, temanku yang banyak omong, banyak tingkah, banyak makan tapi gak tinggi-tinggi, banyak duit tapi gak pernah dipake, koleksi bulpen sama bukunya banyak tapi gak pernah nulis, dan sebagainya, ialah Lady," Nasya memperkenalkan.
"Ih! Kocak kali kamu Nas," sahut Lady mendengar perkataan Nasya.
Nasya tertawa.
"Ayo! Ke ruang bawah tanah!" lanjut Grandma DG mengajak.
"Ruang bawah tanah!?" Dindalion, Nasya, dan Syifa terkejut.
"WOW..!!! Keren lah, rek!" sahut Lady.
Grandma DG berjalan ke arah meja kecil yang ada di antara kedua tangga. Di atas meja tersebut ada sebuah pot bunga yang berbentuk kotak. Grandma DG menyingkirkan pot itu dan menekan tombol yang tadinya tersembunyi di bawah pot. Tiba-tiba, muncul sebuah tangga yang mengarah ke bawah di depan mereka. Dinda, Lady, Nasya, dan Syifa hanya membuka mulut mereka 😦.
"Ayo!" ajak Grandma DG yang lalu berjalan menuruni tangga.
Dinda, Lady, Nasya, dan Syifa memandang satu sama lain. Lalu, berjalan mengikuti Grandma DG.
Ruang bawah tanah dari Rumah Besar Dangerous Girl cukup besar. Temboknya terbuat dari kayu ek gelap yang dipoles dan dihiasi dengan beberapa foto dan lukisan. Begitu turun tangga, kau bisa melihat beberapa display kostum dan alat-alat di depanmu. Beberapa rak bisa terlihat di sebelah kanan.Jika kau menengok ke sebelah kiri, kau bisa melihat ruang komputer tepat di sebelah tangga dan laboratorium di sebelah ruang komputer. Di bagian tembok sebelah kiri, ada air yang memancur dari atas dan di sebelah kanan dan kirinya ada sebuah tanaman hias. Tepat di tengah-tengah ruangan, ada beberapa sofa dan sebuah meja.
"Duduklah!" pinta Grandma DG.
Maka, mereka duduk di sebuah sofa, sementara Grandma DG duduk di sofa yang berhadapan dengan mereka.
"Jadi ada perlu apa?" tanya Syifa.
"Sebelum mulai, aku kasih tau dulu. Kalian bukan kelompok pertama yang aku ajak ke sini. Kalian ketiga. Dua kelompok sebelumnya kabur setelah tahu kalau aku Dangerous Girl," kata Grandma DG.
"Oh," jawab yang lainnya.
"Kalian tahu orang yang bikin sekolah kalian hancur? Namanya Zara. Dia menyebut dirinya Grand Z. Dia temanku waktu kecil. Dia juga ikut ngacauin kota dulu, tapi dia berhasil kabur. Kalau aku ditahan di sini. Sekarang dia punya grup baru namanya Mysterious Mask. Mereka pingin nguasain kota ini. Kalau aku gak buat grup juga, Mysterious Mask menang," jelas Grandma DG.
"Jadi gimana? Kalian ikut?"
Keempat sahabat berunding. Tak lama kemudian, mereka membuat keputusan.
"Kami ikut!" kata Dinda.
"Tapi setelah misi ini selesai, kami keluar," lanjutnya.
"Itu hak kalian. Selebihnya aku serahin ke Tanna sama Farani. Tan! Far! Kalian ambil alih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Girl 1 : The Beginning, the Hardest
Action[Completed] Kisah tentang empat orang gadis remaja. Mereka bertemu dengan seseorang yang dahulunya pernah menghancurkan kota. Seseorang itu kini sudah tua dan ingin menebus kesalahannya. Untuk menebus kesalahannya, ia merekrut empat gadis tersebut u...
