18 | Dɪɴᴅᴀ ᴠs Sɪᴢᴇ Gᴜʀʟ

11 6 0
                                    

Di Kampung Blue Mountain, Dinda sedang berjaga-jaga ketika ledakan tadi terjadi.

"Ledakan tadi itu dari mana, ya? Kayaknya dari sana." batin Dinda dalam hati.

Dinda berlari menuju sumber suara. Keadaan sudah kacau di sana ketika ia sampai. Banyak orang-orang yang terjatuh dan terjepit. Ia pun menolong mereka.

Tak lama kemudian Dinda mendengar sesuatu. Tapi, ia tidak melihat apapun. Suara itu terdengar seperti Size Gurl yang ia lawan kemarin.

"He...kamu! Iya, kamu. Kamu tahu? Kekuatanmu itu jauh di luar pikiranmu, loh! Bergabung denganku dan kamu bisa jadi kuat seperti aku, hahahahaa!"

"Itu...kayak suaranya Size Gurl. Tapi dia di mana? Oh pasti dia menciut terus sembunyi di rerumputan. Sekarang aku juga harus ganti ukuran tubuh. Eh, tapi kemarin caranya gimana, yah? Aduhh, gimana ini?? Oh, ya! Kacamata visi malam!" batin Dinda.

Dinda mengaktifkan kacamata visi malam. Tapi setelah baru saja menyala, ia ditendang dari belakang.

"HYAK!"

"OW! Hei! Hati-hati!"

"Hah? Dia gak cuma berubah ukuran. DIA BERUBAH WUJUD JUGA!?!?" batin Dinda kaget, karena Size Gurl baru saha menyamar jadi batu.

Lalu, Dinda menyerang kembali dengan sinar elektriknya. Tapi, serangannya melenceng karena ia tidaj seimbang.

Mau tahu kenapa? Karena tendangan tadi ituu...yah, lumayan sakitt!

Tapi gak sesakit rasanya ditinggalin dia 😒. Eakk!

Kemudian, merek duel. Tapi, entah kenapa, Dinda lupa caranya berubah ukuran, dia jadi kewalahan melawan Size Gurl yang dari tadi berubah bentuk terus.

Tiba-tiba,

'Bukk!'

Semuanya berwarna hitam.

234 words.

Dangerous Girl 1 : The Beginning, the HardestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang