10 | Rᴇɴᴄᴀɴᴀ Gᴀɢᴀʟ!

20 7 0
                                    

Jam makan malam telah tiba. Kebetulan, keempat sahabat telah menyelesaikan latihan mereka. Mereka sangatlah lelah. Dan...lapar, tentunya. Mereka mengintip ke dapur apabila ada sesuatu yang bisa mereka makan. Di sana, mereka melihat dua orang berdiri di depan kompor. Itu adalah Kira dan Tanna. Mereka terlihat sedang memasak.

"Ehm...., Mbak Kira sama Mbak Tanna, kan?" tanya Dinda begitu masuk ke dapur.

"Eh, iya! Masuk, masuk!" jawab Tanna.

Dengan begitu, keempat sahabat masuk dan duduk di meja makan.

"Kita belum nganu anunya tadi tapi mereka sudah anu di sini, gimana ini!?!?" bisik Tanna kepada Kira dengan singkat, padat, dan tidak jelas.

"Kalo gitu, kita pakai rencana B," Kira berbisik pada Tanna.

"Oke, besok aja," jawab Tanna sambil mengangguk.

Tanna kemudian berjalan menuju meja makan di mana keempat sahabat sedang duduk. Ia kemudian berkata,

"Kalian pasti lagi cari makana-"

"MAKAN!"

"IYA!"

"HAUS!"

"LAPAR!"

Perkataan Tanna terpotong oleh keempat sahabat yang berteriak secara bersamaan. Suasana hening sejenak, lalu..

"Wow, oke, ehehe..," Tanna terwawa secara aneh.

Kemudian, Kira datang menuju meja dengan membawa dua piring ayam goreng.

"Untung kalian! Aku punya 'Fried Chicken' yang baru dimasak. Cepat dimakan! Mumpung masih panas 😊," kata Kira dengan dua piring yang diangkat di tangannya.

Keempat sahabat menatap piring itu dengan mata berbinar-binar 😍. Sebagian sudah ada yang mengeluarkankan lidahnya 😋. Sementara itu, Grandma DG beserta Dangerous Girl yang lain datang. Mereka mengambil tempat duduknya masing-masing dan mulai mengambil nasi dan ayam setelah Kira membagikan piring.

Setelah makan,

"Hmm 😋!" ucap Syifa setelah menikmati makanannya.

"Kamu harus ngajarin aku cara masak ini, kak Kira! Enak banget," lanjutnya.

"Mungkin.., lain kali!" jawab Kira.

"Iya, mendingan kalian pulang sekarang, habis itu istirahat! Besok kalian akan latihan lagi di sini jam 10.00," kata Grandma DG.

"Oke kalo gitu!" ucap Syifa sembari berdiri dari kursi diikuti dengan Dinda, Lady, dan Nasya.

"Iya, terima kasih makanannya!" lanjut Lady.

"Sampai jumpa besok!" sahut Nasya.

Mereka berempat melambaikan tangannya lalu keluar dari dapur/ruang makan dan menuju ke pintu depan untuk keluar.

Sementara mereka pulang, seseorang sedang frustrasi.

"Argh! Aku gak percaya rencananya gagal!" keluh Tanna dalam hati. Sementara merek lambat, Mysterious Mask bisa jadi cepat!

Tanna sedang jauuuuh di dalam pikiran sebelum saudara kembarnya membangunkannya dari pemikiran yang panjang.

"Hei, Tan! Kok serius amat? Mikirin apa??" Farani bertanya sambil melambaikan tangannya di depan Tanna.

Yahh, kalo dibilang kembar, nama panggilan mereka mungkin nggak mirip. Tapi, nama asli mereka hampir sama. Nama lengkap Tanna adalah Dita Adrelinna, sedangkan nama lengkap Farani adalah Difa Adralenni.

Ah, udah dulu kenalannya! Lanjut lagi!

Tanna menoleh ke arah Farani.

"Hah!?" hanya itu respon Tanna.

"Kamu lhooo, kok ngelamun?? Mikirin apaaa?" Farani bertanya lagi dengan muka serius.

"Oalah, itu lhoo, rencana kita gak berhasil," jawab Tanna.

"Walahh! Tenang ae! Besok kan ada kesempatan lagi," kata Farani santai.

Tanna hanya menatapnya dengan sinis. Ia meletakkan lengan kanannya di atas lengan kiri (kalian tahu maksudku, kan?) sambil menoleh ke arah yang berlawanan darinya. Ia menghela nafas.

"Masalahnya ituu, kita gak tau pasti kemampuan mereka udah maksimal apa belum. Terus mereka baru diajarin cara pake sarung tangan sama sepatu," kata Tanna.

"Yang benar aja! Masak kamu lupa? Kamu ingat, kan? Waktu dulu kita dilatih sama Grandma DG, 'dia take it easy' waktu hari pertama tapi pas hari kedua dia langsung ngegas," kata Farani.

"Terus.., kamu ngira mereka bisa cepat nguasain kekuatan yang mau kita kasih itu?" tanya Tanna.

"Yah.., sejak awal mereka kan sudah bisa bela diri. Pikiranku ya pastinya mereka cepat belajar," jawab Farani.

"Hmm...., ka-" Tanna hendak berkata tapi terpotong oleh Kira.

"Udah selesai, belum ngobrolnya? Boleh lhoo, kalo kalian bantu cuci piring," kata Kira, secara tidak langsung meminta pertolongan.

Tanna dan Farani memutar mata. Lalu, mereka berjalan menuju tempat mencuci piring.

Sementara itu, keempat sahabat sedang dalam perjalanan pulang. Terlihat ada toko yang masih buka. Toko itu adalah toko kue.

"Eh ada toko kue tuh! Ayo beli, yuk!" ajak Syifa.

"Okee!" seru Lady.

Mereka berempat pergi ke toko kue.

651 words.

Dangerous Girl 1 : The Beginning, the HardestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang