Eᴘɪʟᴏɢ | Kᴇᴍᴇɴᴀɴɢᴀɴ ᴅᴀɴ Pᴇʀᴘɪsᴀʜᴀɴ

22 7 0
                                    

Di Dangerous Girl's Mansion, mereka semua berbincang-bincang. Ngomong itu, lah! ngomong ini, lah! Sana, sini ngomong. Nggak selesai-selesai. Sampai-sampai, jeruk aja dibahas.

"Aku nggak pernah mbayangin kalo kita bakal nyelamatin kota," jelas Syifa.

"Iyah! Keren, kan? Atau....keren banget!?" Lady berseru.

"Heheh," Nasya hanya tertawa kecil mendengar seruan temannya.

Dinda yang sedang duduk di sofa tersenyum dan memutar matanya. Seketika, ia ingat akan persetujuan yang telah mereka buat beberapa hari lalu. Persetujuan untuk tidak menjadi Dangerous Girl lagi setelah Mysterious Mask dikalahkan.  Yah..., perjanjian tetaplah perjanjian. Mereka harus menyerahkan kembali alat-alat yang diberikan kepada mereka. Senyum di wajah Dinda pun memudar dan Grandma DG melihatnya. Grandma DG pun berjalan ke arah Dinda dan bertanya,

"Ada apa? Kok kelihatan cemas?"

"Ehmm....," Dinda menoleh ke arah Grandma DG, "Nggak papa. Cuma mikir," Dinda kemudian kembali meletakkan dagunya di atas dua tangannya.

"Mikir apa? Perjanjian yang kalian buat waktu itu?" tanya Grandma DG.

Dinda menghadap Grandma DG lagi. Ia hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa.

Grandma DG tertawa kecil, "Aku tahu, perjanjian tetaplah perjanjian, kan?" Grandma DG mengucapkan, "Tapi, walaupun kalian harus pergi, kalian tetap boleh datang kemari dan kalian akan selalu menjadi bagian dari kami," Grandma DG meyakinkannya.

Dinda tersenyum. Namun senyum itu hilang lagi, "Terus, kekuatan kami gimana?" tanyanya.

Lantas, Grandma DG menjawab, "Kekuatan itu akan hilang sendiri kalau kalian jarang memakainya,"

Dinda mengangguk.

"Ayo, ayo! Nasi gorengnya masih ada. Eman kalau nggak habis," kata Grandma DG.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Kini tiba saatnya bagi keempat sahabat untuk meninggalkan identitas rahasia mereka.

Mereka pergi menuju kamar kecil dan berganti pakaian. Mereka mengenakan pakaian seperti di bawah ini.

Keempat sahabat menyerahkan kostum Dangerous Girl mereka beserta alat-alatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat sahabat menyerahkan kostum Dangerous Girl mereka beserta alat-alatnya.

"Jadi....," Grandma DG memulai.

"Ini selamat tinggal?" Dinda melanjutkan.

Suasana hening sejenak.

"Aku lebih suka sampai jumpa lain waktu," kata Grandma DG.

"Oke kalau gitu. Sampai jumpa lain waktu semuanya!" Dinda mengucapkan sambil menganggukkan kepalanya. Mereka kemudian berjalan pulang.

"Jangan lupa mampir!" teriak Kira sambil melambaikan tangannya.

"Pasti!" jawab Syifa.

Dan itulah pahlawan dalam cerita ini. Mereka hanyalah sekelompok pelajar yang tinggal di sebuah gedung apartemen. Mereka bersedia untuk berdiri menghadapi ketidak adilan. Dan di sinilah mereka, menjadi sejarah dan inspirasi bagi generasi yang akan datang.

***

Keesokan harinya, sebuah tv sedang menyala di suatu ruangan. Seorang reporter dalam tv itu sedang menyampaikan berita,

"Ini adalah berita paling hangat pada pagi hari ini. Kekacauan yang terjadi di DG Town kemarin telah dihentikan oleh sebuah grup bernama 'Dangerous Girls'. Dikatakan bahwa mereka...,"

"Hmmm......, jadi penghianat itu sudah menemukan kelompok baru, ya!?" gumam seorang gadis yang sedang menonton televisi itu.

"Berarti...., ini saatnya untuk beraksi. Mereka tidak boleh datang ke Cloud City!! Maka dari itu, aku harus mengalahkan mereka! Aku akan menghancurkan mereka terlebih dahulu di tempat mereka berada. Mwahahahahaa!!!!" lanjut gadis itu.

***

Daaaaaannnnnn.........., itulah ending dari buku ini. Keempat sahabat telah menyelesaikan tugas mereka sebagai Dangerous Girl. Tapi, apakah takdir akan memanggil mereka untuk beraksi lagi? Memang DG Town sekarang sudah aman dari bahaya. Kedamaian dan ketentraman sudah mulai tercipta kembali. Tapi, apa benar? Apa DG Town bisa bertahan tanpa proteksi mereka? Cari tahu di buku berikutnya, 'Dangerous Girl 2 : Trouble from Cloud'!

 Tapi, apa benar? Apa DG Town bisa bertahan tanpa proteksi mereka? Cari tahu di buku berikutnya, 'Dangerous Girl 2 : Trouble from Cloud'!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di buku berikutnya!

Dangerous Girl 1 : The Beginning, the HardestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang