4 tahun kemudian......
POV Zahwa
Aku duduk di sebuah cafe dengan jus jeruk dan laptop yang menemani. Aku lihat ponselku tak ada balasan dari seseorang. Sedikit kesal memang. Tapi tak apalah. Lebih baik menunggu dari pada ditunggu.
Tiba-tiba ada yang memanggilku. Suara itu suara yang aku rindukan, setelah 2 bulan tidak mendengarnya secara langsung hanya lewat telepon semata.
"Ibu.... Ibu....." teriak seorang anak laki-laki bernama Sofyan dan berlari menghampiriku.
Aku pun tersenyum, aku tersenyum melihatnya. Sofyan mencium tanganku. Sangat lucu anak ini.
"Ibu napa balu keliatan" ucap Sofyan dengan suara khasnya sambil memperlihatkan wajah sedihnya.
"Maafin ibu sayang, ibu sibuk sih jadi ndak sempet ke rumah Sofyan, ibu minta maaf" ucapku sambil memegang telingaku yang tertutup jilbab.
Sofyan pun ceria kembali dan tersenyum.
"Oyan mau escim" ucapnya
"Sofyan mau ice crem yah" ucapku
Sofyan mengangguk.
Aku pun memanggil waitres. Dan aku pesankan ice crem untuk anakku ini.
Tiba-tiba ada yang menghampiri kami, aku tatap sekilas wajah seorang laki-laki itu.
"Sudah lama di sini Ning?" tanyanya
"Sudah, kok terlambat sih"
"Maaf Ning, tadi saya parkir mobil dulu, terus Sofyan malah langsung lari, untung ndak ilang" ucapnya
Aku pun mengangguk faham. Sofyan ini anak yang aktif, masih kecil sudah berani pergi-pergi sendiri. Apalagi daerah ini banyak kendaraan, yah sekarang kami berada di Bandung.
"Abi....?" panggil Sofyan
"Kenapa sayang?"
"Oyan dibeyiin escim cama ibu" ucapnya
"Oh yah? Bilang ke ibu gimana yah?"
"Oh iyah, makasih ibu" ucap Sofyan padaku
"Iya sayang" ucapku sambil mencubit pipi cubi Sofyan.
Tiba-tiba Mbak Muna temanku datang setelah lama bersemedi di kamar kecil.
"Sofyan udah kesini?" tanya Mbak Muna
"Ummiii....." teriak Sofyan pada Mbak Muna
"Iya sayang" ucapnya dan memeluk Sofyan
"Ekhem.... Jadi suaminya ndak dipeluk nih" ucap laki-laki itu yang bernama Adam.
"Ih Mas Adam, jangan gitu" ucap Mbak Muna
Aku tersenyum saja melihat keluarga kecil ini bersedau gurau.
Kami pun memesan makanan dan minuman untuk mengisi perut kami masing-masing.
"Ning, gimana udah punya calon?" tanya Mbak Muna
"Calon apa?"
"Calon suami lah Ning" ucapnya
"Hmm..."
"Ning, tanya serius juga"
"Hmm... Belum ada" ucapku
"Mas Adam punya kenalan di kantor siapa tau Ning cocok sama dia" ucapnya tersenyum
"Terima kasih, saya ada acara, saya harus ke kampus dulu"
"Eh Ning...."
Aku pun bergegas menata barang-barangku dimasukan ke dalan tas, rasanya tidak mood jika membahas soal jodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARUSALAM LOVE✔(Sudah Terbit)
RomanceSeorang putri Kyai pendiri majlis Darusalam yang cerdas nan cantik yang menjalankan pendidikan di pondok pesantren Darusalam milik kakeknya. Baca juga sequel dari cerita Darusalam Love yang judulnya Tulisan Ghifari yah...☺ #Zahwa #Alyas