Part 21

12.7K 742 0
                                    


"Aku juga manusia yang ingin merasakan
bahagia berasama orang tercinta secara
Halal"

Muhammad Alyasa Hadid Assegaf

***

Zahwa POV

Sekarang kami sudah berada di mobil. Aku duduk di belakang bersama Alif. Sedangkan di depan Kak Alyas yang menyetir dan di sampingnya Ustad Jufri.

Oh yah, preman-preman itu juga sudah sadar. Karena kejadian ini mereka tobat. Alhamdulillah. Awalnya aku memang kaget ketika aku melihat mereka. Tapi setelah itu Kak Alyas dan yang lain menjelaskan. Dan preman-preman itu sudah meminta maaf padaku. Dan soal Kak Salsa, yah Ustad Faruq menceritakannya. Ustad Faruq meminta maaf padaku. Kenapa harus meminta maaf padaku? Ustad Faruq tidak ada salah denganku.

"Gus Hp nya getar, ada yang telpon kayaknya" tegur Ustad Jufri

"Angkat ente saja, ane lagi nyetir"

"Gus Dimas, Hallo assalamu'alaikum Gus" ucap Ustad Jufri

"Wa'alaikum salam, gimana Zahwa sudah ditemukan?" tanya Kak Dimas di sebrang sana

"Alhamdulillah sudah gus, "

" Alhamdulillah Saya mau bicara sama Zahwa, bisa?"

"Tentu bisa gus"

"Ning ini Gus Dimas" Ustad Jufri memberikan ponsel Kak Alyas padaku.

Baru saja mengucapkan salam. Ponsel Kak Alyas lowbt. Huuuf.......

"Aduh ini low" aku memberikan ponsel Kak Alyas pada Ustad Jufri

"Yah nanti Kakak ces deh biar ndak low" ucap Kak Alyas

"Emang harus dices Kak, kalau ndak dices yah percuma" jawabku

"Iyah deh iya, Kakak takut denger suara kamu"

Aku bingung dengan omongan Kak Alyas. Kenapa mesti takut? Suaraku bagus juga kaya Nike Ardilla.

"Tadi yah Kak, santri-santri yang nolongin kak Zahwa itu takut denger tangisan Kak Zahwa" tambah Alif

"Jangan gitu dek, wong suara kakak bagus kaya gini juga" belaku

"Bagus sampai buat orang takut"

Pecah sudah gelak tawa mereka.

"Dek, kamu laper ndak?" tanya Kak Alyas

"Laper lah kak, udah seharian juga ndak makan" jawabku sewot

"Hahaha, udah ndak usah cemberut, nih ada nasgor ayo semua turun kita makan" ajak Kak Alyas

Alif membantu jalanku menuju lesehan nasi goreng.

Sedangkan mobil yang lain hanya menyapa kami. Mereka tetap melanjutkan perjalanan ke pondok. Mungkin saja mereka lelah.

Kami memasuki lesehan di pinggir jalan. Kak Alyas pun memesan 4 nasgor.

"Minumnya kalian mau apa?" tanya Kak Alyas pada kami

"Emangnya minumnya apa aja Kak?" tanya Alif mewakili kami

"Ada es teh, teh manis, es jeruk"

"Alif mau es jeruk"

"Ane es teh aja gus"

"Zahwa es teh manis aja"

Kak Alyas mengangguk, lalu memesankan menu yang kami pesan.

DARUSALAM LOVE✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang