9. Ala-ala film

101K 8.6K 491
                                    

Jalanan nampak sepi, lampu jalan menjadi sumber penerangan Kinara saat ini. Kinara menelusuri trotoar dengan menenteng kantong plastik yang berisi cemilan. Sebenarnya dia malas untuk membeli semua cemilan ini, tapi karena besok adalah weekend, kurang lengkap baginya kalau tidak ada makanan ringan yang menemaninya. Apalagi weekendnya itu selalu ia pakai untuk menonton drama Korea.

Suara tertawa membuat Kinara menghentikan langkahnya. Bukan suara cekikikan perempuan, melainkan suara tiga orang pria yang berada beberapa langkah dari tempatnya. Penampilan mereka terlihat sedikit acak-acakan, persis seperti preman.

'Duh ... Gue puter balik aja gitu ya? Tapi gimana kalau mereka masih ada di sini? yang ada gue gak balik-balik ke rumah,' batin Kinara. Kinara berpikir sejenak 'Pura-pura gak liat terus jalan cepet.' Kinara mengangguk sembari mengumpulkan keberanian. Kinara mulai melangkahkan kakinya kembali.

"Mau kemana Neng? Buru-buru amat." Ketiga orang preman itu menghadang Kinara. Seketika gadis itu panik.

"Mau apa lo semua?!"

"Galak amat sih," ucap seorang preman sambil menyentuh dagu Kinara. Kinara pun segera menepisnya.

"Dih, najis lo pegang-pegang gue."

"Jangan sok jual mahal gitu lah."

"Kalian macem-macem, gue teriak nih!"

"Teriak aja, gak bakalan ada yang denger kok," ucap preman itu sambil menarik tangan Kinara.

"Heh?! Ih, lepasin gue!"
"TOLONG! TOLONG!"

"Lepasin dia!" Kinara dan ketiga orang preman itu lantas menoleh pada sumber suara.

"Mau jadi pahlawan lo?" Para preman tertawa sinis. Orang itu lantas turun dari motornya lalu membuka helm.

"Fahri?" Kinara terkejut melihat Fahri yang kini tengah berada di hadapannya.

"Gue bilang lepasin dia." Fahri dengan santainya berjalan mendekati para preman itu.

"Heh bocah! Jangan ikut campur urusan kita ya!" Fahri tidak menggubris ucapan preman itu, ia tetap melangkah maju.

"Yee, ini bocah ngelunjak juga ya." Preman itu ingin melayangkan pukulan pada Fahri, tapi Fahri lebih cepat menangkisnya. Fahri memelintir tangan preman itu kemudian mendorongnya. Seorang preman bertubuh lebih besar maju mendekati Fahri bersiap memukul wajah Fahri, namun lagi-lagi Fahri dapat menghindarinya. Terjadilah aksi perkelahian tidak seimbang antara Fahri dengan dua orang preman itu.

Satu orang preman yang lain kini sedang memegangi Kinara. Saat preman itu mulai sedikit lengah, Kinara menarik tangannya kemudian menendang perut preman tersebut hingga terjatuh. Kinara memanfaatkan kondisi itu dengan memukul kepala preman tersebut dengan kantong plastik yang berisi cemilan.

*Pluk pluk

"Mampus lo! Mampus!" Kinara mengeluarkan minuman botol yang ia beli kemudian memukul mukulnya pada preman tersebut.

"Rasain! Mati lo!"

Ketiga preman itu berlarian pergi meninggalkan Kinara dan Fahri. Nafas Kinara dan Fahri terengah-engah setelah memberikan pelajaran bagi mereka.

"Lo gapapa?" tanya keduanya bersamaan, membuat mereka mengalihkan pandangan masing-masing.

Fahri berbalik menuju motornya kembali meninggalkan Kinara yang menatapnya sinis dengan bibir yang mengerucut.

'Ajakin pulang bareng kek, apa kek, biar kayak di film-film gitu. Eh tunggu, kok gue jadi ngarep sih?!' Kinara mendengus kemudian mulai melangkahkan kakinya kembali.

Cewek Barbar VS Ketua OSIS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang