21. Sebuah fakta

80.3K 7.2K 471
                                    

Fahri melajukan motornya dengan cepat. The War memintanya untuk datang ke markas mereka seorang diri. Kalau saja pesan yang dikirim tidak menyangkut keselamatan Bella, ia tidak akan mungkin mau datang ke tempat tersebut.

Fahri memarkirkan motornya setelah ia sampai di sana. Suasana nampak sepi. Namun, Fahri harus tetap berhati-hati. Lelaki itu mulai melangkahkan kakinya, memasuki tempat bekas bengkel yang disulap menjadi basecamp.

Fahri terkejut saat tiba-tiba saja ada seseorang yang menendang belakang lututnya hingga membuat Fahri berlutut di lantai. Dan secara tiba-tiba juga orang tersebut menarik masker slayer yang Fahri kenakan hingga wajah Fahri terlihat dengan jelas.

"Udah gue duga. Fahri Adiansyah, Ketua OSIS SMA 101," ucap orang tersebut seraya menyeringai. Dia adalah Sergio.

"Kenapa lo nyuruh gue ke sini?" tanya Fahri.

"Oh, bukan gue. Melainkan seseorang yang mungkin lo rindukan," ucap Sergio seraya menepuk pundak Fahri.

Beberapa orang mulai bermunculan dan terakhir disusul oleh seorang laki-laki. Fahri cukup terkejut, namun ia menyembunyikannya dengan tetap memasang wajah datar.

"Halo, kita ketemu lagi."

***

Kinara memasuki mobil yang tengah terparkir di dekat gedung kosong bekas bengkel. Di dalam mobil tersebut sudah ada Ita yang telah menunggunya sedari tadi.

"Ada apa, Ta? Kok nyuruh gue buat ke sini?" tanya Kinara. Gadis itu sedikit merapikan rambutnya karena ia datang ke tempat tersebut dengan ojek.

"Melvin nyuruh gue buat nelpon siapa aja buat nemenin gue."

"Emang kenapa? Ada apa?"

"Tadi pas gue jalan sama Melvin, tiba-tiba aja ada seseorang yang nyalip mobil kita. Eh, Melvin malah ngikutin dia. Gue tanya, 'dia siapa' Melvin jawab, kalau itu Fahri."

"Terus sekarang Fahri sama Melvin mana?"

"Mereka masuk ke dalem. Tapi Melvin ngikutin Fahri diem-diem."

*Tok tok tok

Kaca mobil diketuk dari luar membuat Kinara dan Ita menoleh. Kinara segera membuka kaca mobil tersebut setelah tau bahwa itu Arjuna dan juga Angga.

"Melvin di mana?" tanya Arjuna.

"Ke sana," tunjuk Ita pada gedung kosong yang tak jauh dari posisi mereka saat ini.

"Lo berdua mending stay di sini, atau kalau bisa telpon polisi aja."

"Buat?" tanya Kinara.

Arjuna ingin membalas pertanyaan Kinara, namun suara ribut di dalam gedung membuatnya menutup mulut.

"Kita ke sana. Lo berdua mending telpon polisi," ucap Arjuna. Lelaki itu bersama Angga lantas pergi menyusul Melvin.

Kinara penasaran dan juga khawatir dengan keadaan di dalam sana. Ia pun lantas turun dari mobil.

"Ra, lo mau kemana?!" tanya Ita.

"Gue mau pastiin sesuatu di dalam sana."

"Bahaya tau, Ra!"

"Gapapa, gue bisa jaga diri," ucap Kinara seraya berlari.

"Heh, Kinara!"

Ita yang panik lantas segera mengubungi Sandra dan Veli.

***

"Halo, kita ketemu lagi."

"Bukannya lo lagi di penjara?" tanya Fahri.

Cewek Barbar VS Ketua OSIS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang