PART 3.

191 3 1
                                    

-----------------------------------------------------------
Di dalam pesawat semua geng 6 tahun lalu duduk di samping kaca yang artinya kursi samping mereka kosong semua.

Ara yang masi bingung dengan keadaan yang bisa berfikir sambil melamun.
Tiba tiba ada yang memegang pundaknya, iya sontak kaget.

"Astaghfirullah apasi?!"
tapi saat tau bahwa Umar yang memagangnya..
"Eh? Ada apa?" Jawabnya kikuk.

"Gue boleh duduk disini?" Ucap Umar yang menunjuk kursi disebelah Ara. Saat itu Ara langsung memalingkan pandangannya ke seluruh pesawat. Alangkah anehnya teman temannya sudah duduk rapih bersama partnernya masing masing yang tak lain tak bukan, Anggi Gerald, Inka Rifky dan Hasna Ihsan.

"Lo beneran nyewa satu pesawat? Eh maksud gue beli tiket satu pesawat? Eh gmna si?" Jawab Ara sebelum mempersilahkan Umar duduk.

"Bandaranya aja punya bokap gue, ngapain beli, tinggal minta" jawab Umar santai.

"Gue ga suka anak manja" kata Ara pelan.
"Jangan salah, gue harus lulus fakultas terbaik, kerja sendiri, berpenghasilan sendiri baru bisa minta ke bokap, kalau kata bokap gue semua perlu usaha, kalau terlalu gampang dapetnya ga seru, makanya kamu yang susah di taklukin malah bikin aku makin semangat" jawab Umar.

"Ha?" Ara bingung.
"Khem" Umar memberikan kode untuk bisa duduk.
"Eh iya sini duduk lo bole duduk ko, maaf yaa btw gue suka penjelasan lo" jawab Ara santai.

------------- --------------- -------------- --

Di tempat duduk lain..
Disaat Ihsan dan Hasna mempersiapkan diri buat tidur dan yang satu lagi nonton.
Inka dan Rifky yang sudah nonton berdua dengan sender sender manjyahh. *astaghfirullah.
Anggi dan Gerald paling heboh.

"LO NGAPAIN DUDUK DISINI?"bentak Anggi.
"Salah?" Jawab Gerald
"Ngga"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Apasi lo ngikutin"
"Apasi lo ngikutin" jawab Gerald main main.
"Ihhh lo tu yaa!"
"Ihhh lo tu yaa!"
"Auah"
"Auah"
"Gue cantik!" Ucap Anggi sebal.
"Emang!" Jawab Gerald yang berhasil membungkam bibir mungil Anggi hingga tak bisa mengakatan sepatah kata apapun.
"Ko diem? Gue salah ngomong? Nyakitin lo? Gi?" ucap Gerald yang takut Anggi lagi lagi marah padanya.
"Ngga rald gue cuma.. Apa ya"
"Apa?"
"Cape kali yaa"
"Kalau lo mau tidur, tidur aja nanti gue bangunin, atau lo laper? Mau gue panggilin pramugarinya? Lo lemes? Butuh senderan? kalau iya dada bidang pundak lebar aku senderable ko" jawab Gerald yang di jawab senyuman manis Anggi.
"Gi"
"Hm?"
"Lo cantik."
"Iya gue tau."

---------- --------- -------------- -------------

"Eh geblek, Lo bisa ngga grasak grusuk ga si Astaghfirullah" ucap Hasna frustasi dengan sifat "cacing kepanasan"nya Ihsan.
"Emang gue ganggu lo? Nyentuh aja kaga"
"Nyentuh kaga berisik iya, udah tau orang lagi enak enak tidur malah grasak grusuk nonton ya nonton aja gausa berisik banget napa si" balas Hasna dengan rap nya.
"Iyaa maafin aku sekarang kamu tidur lagi yaa" ucap Ihsan lembut.
Hasna bingung dengan ucapan Ihsan yang "Aku-Kamu" tapi tetap aja namanya perempuan kalau liat cowo manis senyum lembut dikit klepek klepek.
Hasna ga bisa berhenti liat Ihsan yang sekarang mengganggu pikirannya.
"Kenapa? Udah ga ngantuk?" Tanya Ihsan yang sadar sedang di perhatikan.
"Apaan si lo sotoy banget orang ini mau tidur juga" jawab Hasna ketus.
"Eh iya iya santai boss"

-------- ------ -------- -------- -------- ------- -------

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang