PART 8.

84 2 1
                                    

Di dalem ruangan udah ada Gerald yang lagi di suapin Anggi. Dan Umar yang terbaring lemah.

"ARAA!!" seru Anggi seraya memeluk Ara.
"Urus dulu calon cowo lo tu" bisik Ara yang di jawab cengengesan Anggi.

Ara berjalan mendekati Umar.

Anggi dan Gerald yang peka akan kondisi memutuskan buat keluar kamar dan ngelanjutin acara suap suapan di taman.

"Maafin gue" ucap Ara sambil cemberut.
"Jangan manyun manyun ah bikin gemes aja" jawab Umar
"Iiiii ga bercandaaa"
"Lo ga salah ra"
"Tapi lo jadi giniiii" raut muka Ara masi tak berubah.
"Gimana tuh? Ganteng?"
"Dikit"
"Jahat lo ra"
"Emang"
"Tapi"
"Tapi apa?"
"Sayang" jawab Umar pelan.
"Sayang knp?"
"Asik di panggil sayang"
"Iiiiii"
"Ra" ucap Umar serius.
"Bole minta sesuatu ga buat selama gue sakitt ajaa" lanjutnya.

Ara hanya menunggu perkataan Umar selanjutnya.

"Jaga, rawat, suapin, obatin dan lain lain buat gue ya ra, gue janji mau makan kalau lo yang suapin, gue bakal mau di olesin obat yang bau itu kalau lo yang olesin, dan yang lainnya asal sama lo" Jelasnya.

Ara berfikir sejenak lalu ter senyum, ia yakin Umar melakukan itu karna sayang, maka ia juga harus memperlakukannya dengan kasih sayang.
Ara tak menjawabnya dengan kata kata yang jelas tapi lewat tindakan. Ia mengambil sop sayur yang sudah ada di samping ranjang Umar.

"Kalau makannya cuma sedikit gue tampol."

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang